Pain

prolog

Namaku fatin. Aku mahasiswa jurusan teknik sipil, semester lima. Usiaku 19 tahun. Aku anak tunggal, perempuan. Aku menggunakan jilbab panjang (baca;syar'i). Aku bukan anak yang pintar, apalagi populer. Aku hanya kenal teman-teman sekelas.

Aku dan keluargaku tinggal di perumahan kecil, di pinggir kota makassar. Di kelilingi bangunan rumah. Tenggelam oleh bangunan-bangunan tinggi perusahaan komersil. Suara kendaraan berlalu lalang terdengar sejak matahari terbit hingga terbenam dan berlanjut hingga bulan menggantung di langit, suasana kota pada umumnya.

Aku mempunyai tiga sahabat. Pertama, sahabat perempuanku bernama Rara. Rara memiliki postur tubuh lebih tinggi dibanding dengan ku. Rara amat terkenal dikampus dengan cerewetnya. Karena sikap itu, rara mudah bergaul dengan siapapun. Memilik sikap peduli terhadap orang lain.

Kedua, sahabatku bernama Radit. Tingginya hampir sepadan dengan rara, kurus, dan berkulit coklat. Pintar dan memiliki sikap humoris. Karena kepintarannya itu, Radit menjadi asisten dosen dan berpengalaman dalam mengerjakan proyek di lapangan. Dari mengerjakan proyek, Radit mendapat penghasilan sendiri. Radit paling sering mentraktir kami bertiga.

Terakhir, sahabatku bernama arga. Aku cukup dekat dengannya dibanding Radit. Tingginya hampir sepadan dengan ku, dan berkulit coklat. Arga lebih banyak diam, dibanding sahabat ku yang lainnya. Tapi, akan menjadi banyak bicara jika berbicara denganku. Arga juga menjadi asistensi dosen dan berpengalaman dalam mengerjakan proyek seperti Radit. Hanya kalah jam terbang dibanding Radit. Arga pintar dan memiliki sikap humoris. Bagiku arga orang paling jahil nomor satu di dunia. Dia paling sering menggangu ku.

Arga dan radit tinggal bersama, di kos yang terletak tidak jauh dari kampus. Kata mereka untuk menghemat biaya.

Oh iya, pada semester tiga kami dibagi sesuai konsentrasi yang kami inginkan, pilihannya tergantung dari bidang apa yang ingin kami tekuni ; Arsitektur, Struktur (berhubungan dengan konstruksi bangunan), dan Transport (berhubungan dengan konstruksi jalan). Aku, rara, dan arga mengambil konsentrasi yang sama, yaitu bidang transport. Sedangkan Radit mengambil konsentrasi bidang struktur. Meskipun berbeda konsentrasi, kami memiliki beberapa mata kuliah umum, sehingga kami masih bisa sering bertemu dan mengerjakan tugas bersama.
Namaku fatin, gadis berumur sembilan belas tahun.

Aku memiliki kisah unik dengan mereka, ketiga sahabatku. Kisah tentang persahabatan, cinta, dan kesedihan.