Chapter 3

4.6K 172 41
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Don't Like Don't Read

.

.

.

Suigetsu tidak tahu harus melakukan apa untuk membantu sahabatnya. Dua minggu setelah kepergian Sakura, hidup Sasuke benar-benar kacau, lebih buruk dari saat Sasuke menghadapi perusahaannya yang hampir collaps, bahkan tidak sebanding dengan hal itu.

Berbagai macam upaya dilakukan Suigetsu untuk membantu Sasuke mencari tahu keberadaan Sakura, namun wanita itu seolah-olah ditelan bumi. Sakura benar-benar menghilang, bahkan teman terdekatnyapun tidak tahu keberadaan wanita yang sedari dulu mampu membuat Sasuke bertingkah seperti bukan dirinya, tanpa wanita merah jambu itu ketahui tentunya.

Pria yang sebentar lagi berencana akan melepas masa lajangnya itu masih ingat jelas saat pertama kalinya Sasuke tertarik dengan seorang gadis, saat mereka masih di bangku sekolah dahulu. Awalnya Sasuke memang membantah, namun kerap kali Suigetsu memergoki Sasuke yang diam-diam tengah memerhatikan gadis merah jambu yang menjadi teman sekelas mereka. Di balik keangkuhannya, Sasuke terlalu pengecut bahkan untuk mulai berbicara dengan gadis yang disukainya.

Helaan napas berat meluncur dari mulut Suigetsu, punggungnya ia sandarkan di kursi empuk yang biasa menjadi singgasana Sasuke. Semenjak Sasuke frustasi karena kepergian Sakura, dirinyalah yang meng-handle hampir semua pekerjaan lelaki itu. Sahabat angkuhnya itu tengah sibuk mencari informasi keberadaan istrinya.

Di satu sisi, Suigetsu sangat prihatin dengan keadaan Sasuke sekarang, tapi di sisi lain ia juga lega karena akhirnya Sasuke sadar jika yang dilakukannya selama ini adalah salah. 'Apa Sasuke tidak pernah belajar?,' pikirnya.

Suigetsu menyamankan posisi duduknya, pikirannya menerawang saat pertama kali Sasuke memberitahunya tentang Sakura yang melamar pekerjaan di perusahaannya. Walau sangat samar, ada raut kebahagiaan yang tersirat di matanya. Ia hanya bisa terkekeh tatkala melihat perubahan sikap Sasuke semenjak Sakura menjadi sekretarisnya. Lelaki itu akan datang lebih pagi dari biasanya dan akan pulang paling akhir. Jika sebelumnya Sasuke tidak pernah memusingkan penampilannya mulai sedikit merawat diri, terutama bagian rambutnya.

Pernah suatu ketika saat ia dan Sasuke tengah makan siang bersama Sakura di cafe, Sakura mengomentari tentang kemeja yang selalu dikenakan Sasuke yang terlihat kurang menarik karena warnanya hanya itu-itu saja. Bahkan gadis itu sempat bercanda kalau Sasuke hanya memiliki dua kemeja karena Sasuke selalu mengenakan kemeja dengan warna yang monoton dengan dasar warna biru.

Setelah makan siang tersebut, malamnya Sasuke langsung memintanya─ah bukan, tapi memerintahnya untuk menemani lelaki Uchiha tersebut untuk berbelanja mencari kemeja baru. Paginya, saat mereka datang bersama ke kantor, Sasuke terlihat berusaha keras menahan sudut mulutnya agar tidak tersenyum tatkala Sakura menyapanya dan mengungkapkan kalau Sasuke terlihat berbeda dari biasanya, dan lebih tampan dengan kemeja merahnya. Dan mulai saat itu, setiap hari Sasuke akan selalu tampil berbeda dan mulai memainkan warna pada baju yang dikenakannya. Namun ada satu kemeja yang selalu menjadi favorit Sasuke, sebuah kemeja dengan warna turquise, kemeja yang diberikan Sakura saat ulang tahunnya.

.

.

.

.

.

.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

More than just a fairy taleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang