Amsterdam 1

0 0 0
                                    

Schiphol Airport, Haarlemmermeer

Juffrouw Triwangsa

Helda melihat seorang wanita berhijab cokelat yang memegang papan nama bertuliskan namanya.

"Ukhti Alyssa?". Tanyaku.

"oh iya... Helda mari ikut saya". Kami pun keluar bandara menaiki taxi yang  berjejer di depan bandara.

"Asslamualaikum mijin naam Alyssa Sharma mahasiswi semester 4 Amsterdam University saya mengambil jurusan humaniora, saya dari India sempat menetap di Indonesia di Jakarta..jadi bahasa saya hampir mendekati fasih hehe".

"Masya Allah menurutku bahasa Ukhti sangat fasih...saya Helda Triwangsa mahasiswi pertukaran semester 3 saya ambil jurusan Sosial di Amsterdam University oh iya asramanya apa saya sekamar dengan Ukhti?".

Alyssa mengangguk, "asramanya tidak jauh dari kampus sekitar 1km..kita belanja bahan masakan dulu yah kamu harus coba masakan saya".

Kami bercengkrama di dalam taxi hingga tidak terasa telah tiba di
Albert Cuypstraat, Amsterdam, Belanda pasar tradisional dengan lingkungannya yang sangat bersih juga udara yang begitu nyaman dihirup.

"nah disinilah pasar tradisional yang lengkap untuk belanja bahan-bahan masakan, ayo".

Aku teringat kembali akan seorang yang saat ini di Yogyakarta sangat sibuk membenahi perusahaannya, kak Dhimas.

AKU MERINDUKANMU...BAHKAN HINGGA AKU BERDIRI DI AMSTERDAM AKU MASIH MEMIKIRKANMU.

"Helda?"Alyssa menepuk pundakku.

"Ya..astagfirulloh maaf maaf aku melamun".

"oh iya berapa lama kamu menjadi mahasiswi pertukaran disini?".

"Hanya sampai semester 6, sisanya 2 semester lagi untuk penelitian ku jadi hanya 1 tahun setengah, Ukhti sendiri?".

"aku sejak semester awal sampai selesai sarjana S1 humaniora, karena suamiku juga bekerja di sini..arsitektur".

"Indonesia?".

"ya..asli Bandung kami bertemu ketika aku mengunjungi saudaraku di Jakarta yang kebetulan menjadi partner suamiku...hehe terlalu singkat aku mengenalnya".

"itulah jodoh".

"bagaimana denganmu?sepertinya tadi Helda melamun memikirkan seseorang yah"

Aku tersenyum ketika Alyssa bertanya. "tiada kabar, entahlah aku hanya merindukannya".

"kalau begitu...selama Helda di sini akan ku ajak ke tempat-tempat yang indah ya agar kesedihan dan kerinduan itu bisa terobati".

Semua bahan masakan sudah dibeli, mereka pun pulang menuju asrama.

"Ukhti Alyssa apa suami Ukhti tinggal di sini juga?".

"oh tidak, karena dia arsitek jadi berpindah-pindah tempat dan menyewa flat jadi kami terpisah, hanya seminggu sekali suamiku berkunjung ke asrama..ah lusa dia akan berkunjung biar nanti kukenalkan dengan Helda yah".

Setibanya di asrama, aku membuka laptop ku untuk menghubungi keluarga di Yogya melalui skype.

"kak Helda".

"Assalamualaikum Rian dimana bunda sama ayah?".

"bun...ayah..kak Helda skype aku nih, kak gimana cuaca di Amsterdam dingin ga?"

"nak bisa bunda bicara dengan temanmu siapa namanya tuh...Al...Alyssa yah".

"Asslamualaikum tante, saya Alyssa".

"waalaikumsalam, nak Alyssa tante titip Helda yah selama disana".

---------------------------=-----------------------------

Amsterdam University

"Helda nanti jam makan siang kita janjian di lobby kampus yah, aku mau ajak kamu ke tempat makan halal yang enak...sampai nanti".

"excuse me, student exchange Indonesia?". Seorang pria paruh baya bertubuh jangkung menegur Helda.

"oh ya".

"please follow me...I'm Mr. Alpha Croff Social Lecture so...whats your name?".

"Helda Triwangsa"

Sambil berjalan menuju ruang dosen, Helda diberikan penjelasan secara keseluruhan mengenai jurusan yang diambilnya .

"All right, Miss Helda this is your locker key . All the books is there , you can chek it, see you in the class".

"Dank je, Mr. Alpha". (Terimakasih, Belanda)

Kelas pertama Helda dimulai hingga selesai pukul 19.24 waktu Belanda .

Hand phone Helda berdering 'Marissa calling'

"Assalamualaikum kak Helda calon kakak iparku , hoe zit het me Belanda? Kakak hati-hati di sana don't easy trust the people specially man haha".

"Marissa ! Alhamdulillah in this first day all things good , about food , about studies, yah begitulah hanya beda cuaca saja".

"Oia almost forgot, kak Devan baru saja sempat menghubungi tadi dan katanya dia akan mengunjungi kakak terbang dari Boston ke Belanda".

"Oia , really he does ? Bukankah dia masih sibuk dengan pekerjaan di Boston 6 bulan lalu dia pergi . Dan setelahnya tidak mengabari aku".

"Yah begitulah kakak ku, dia memang pria kejam jangan kan kakak calon isterinya, aku aja waktu kejadian meninggalnya papa saat aku sangat butuh kakak dia acuh dan mengambil keputusan pergi ke Boston meninggalkan aku dan mama. Tapi Aku kasihan pada kakak, dia bahkan tidak bisa memilih jalannya sendiri ".

Devan , semoga may baik-baik saja .
"Jadi kapan dia datang mengunjungiku?"

"Janjinya lusa kak, ciieee yang ga sabar ketemuan 🤣". Ledek Marissa

"Kami ininjahil she said, yaudah udahan dulu yah aku masih Harris bebenah barang dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam, bye sister".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When I See You in My PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang