Ketiga

4 0 0
                                    

Bosan, itulah yang mulai kurasakan dengan hubunganku dengan surya. Seperti biasa aku hanyalah pacar keduanya, sudah lama tidak merasakan jalan berdua ( selalu ditemani dengan berkas2 kerja )

Awalnya aku bisa memahami nya tapi setelah berjalan lama entahlah sering kali aku berpikir untuk mengakhirinya, hubungan ini terasa hampa karena kesibukan dia. Dan akhirnya pertengkaran pun sering terjadi.

Emosiku selalu saja naik, apalagi semalam kami telah janjian untuk dinner bareng. Berhubung sudah lama tidak makan bersama, tapi dia melupakan begitu saja janjinya masih mending kalau dia menundanya setidaknya itu menandakan dia ingat tapi ini benar benar dilupakan.

Kevin

Entah apa yang terjadi pada gadis ini, hasil kerjanya benar benar tidak bagus. Tidak seperti Rachel yang biasa , terpaksa aku harus memanggilnya dan menemuinya secara pribadi di dalam ruanganku setelah jam istirahatku kebetulan office sepi. Kulihat matanya yang bengkak pasti bekas menangis semalam.

"Apakah terjadi sesuatu ??? Kerjaan mu agak berantakan tidak seperti biasa ?? Kau bisa menceritakan jika mau, siapa tahu aku bisa membantu" tanyaku pada Rachel

Bukan menjawab dia malah asyik menangis sendiri, membuatku merasa bersalah. Kuambil tissue didekat aku dan kubantu hapus airmatanya.
Entahlah apa yang terjadi padaku, rasanya ada perasaan tidak tega melihatnya menangis. Ingin kudekap tubuh mungilnya menguatkan nya dan memberi rasa tenang tapi aku tidak bisa, rasanya ada tembok penghalang di antara kami.

Kuakui memang jatuh cinta saat pertama melihatnya, apalagi sifatnya yang sangat menyukai anak anak hal itu aku tahu waktu aku menjemput alvin, tapi Rachel tidak tahu keberadaanku disana. Tiap kali melihatnya seolah aku menemukan sosok seorang ibu untuk jagoan ku.

Rachel

Aku kaget saat merasakan Kevin mengusap airmataku. Ternyata dia tidak buruk, tidak sedingin yang dibicarakan orang orang. Entah mendapat keberanian dari mana hingga aku mendekat dan kupeluk dia.

Kubiarkan diri ini puas menangis dipelukannya. Tangan kekarnya mengusap lembut rambutku membuatku merasakan tenang dan damai. Sebenarnya malu memang menangis di depan atasan, tapi apa boleh buat aku benar benar tidak bisa menahan lagi

"Please don't cry"

Kata kata Kevin seolah menghipnotis aku, spontan aku tersenyum di pelukannya. Rasanya beban ku seolah ada yang membantuku buat memikulnya. Lama aku tidak merasakan hangat seperti ini.

Surya

Niatku meminta maaf pada kekasihku. Memang salahku telah melupakan janjiku, setelah tiba di ruangan admin kulihat dia sedang pelukan mesra dengan kevin.

Marah, rasanya ingin kubunuh pria itu sekarang juga jika para karyawan belum selesai makan siang dan kembali kerja.

Jadi itu alasan dia emosian, kuingat dulu dia tidak apa apa waktu kulupakan janjiku, jadi itu yang buat dia berubah sekarang.


Hy guys, voment ya
Have a good day
:)))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 10, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love is youWhere stories live. Discover now