Chapter 2

6 1 0
                                    

-

*Tulisan di layar komputer

Calamity telah on
-
Calamity : Malam ^^
Calamity : Hei, aku punya kabar baru loh!
-
Magenta telah on
Altair telah on
-
Magenta : Malam, kabar baru?
Altair : Hola Hola...- Apa maksudnya itu Calamity-san?
Calamity : Are..? hanya Magenta-san dan Altair-san saja yang on? Gak seru ah!
Magenta : Jadi kau belum cukup hanya dengan kami, Calamity-san?!
Calamity : Hahaha... tentu saja bukan begitu, tapi tidak seru jika hanya kita bertiga.
-
Fiery telah on
Angela telah on
Leia telah on
Michi telah on
-
Calamity : WOW... langsung banyak yang on nih!
Altair : Yup... Fiery-san juga ^^
Angela : Malam semua nya ^^
Calamity : Malam juga, Angela-chan ^^
Fiery : Ada hal yang menarik nih? Ada kabar baru apa Calamity?
Leia : Malam.
-
Frecell telah on
-
Frecell : cepat lah, aku tidak punya waktu banyak! :(
Michi : (No Coment)
Calamity : are... dingin banget kalian. Yah, karena semua orang sudah ada disini, jadi akan kuberitahu sekarang.
Magenta : ?
Calamity : Sekarang coba buka TV-kalian channel 7!

-

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Channel 7?"

...Tek! tombol angka 7 remote pun di tekan. Di layar TV tampak sebuah gambaran info singkat beserta tulisan besar bertulis...

-

*Game DEATH ZONE telah merenggut puluhan nyawa*
*Apa yang akan di lakukan oleh Produser game ini?!*

-

-

*Tulisan di layar komputer

Frecell : HAH?! JANGAN BERCANDA DENGANKU! Aku menghabiskan 15 detikku hanya untuk kabar seperti ini?
Calamity : Eh, Frecell-san kau tak tertarik dengan hal begini?
Frecell : Tentu saja! Hanya anak kecil yang akan terpengaruh akan hal ini!
Michi : Benarkah? Aku rasa ini cukup menarik
Frecell : -
Calamity : EH? Michi-chan benarkah ini? Biasanya kau selalu menulis kata 'no coment'. Apa akan turun salju hari ini? :D
Michi : (no coment)
Calamity : eh?
Altair : Hahaha... dia telah kembali seperti biasanya :v
-
Michi telah out
-
Magenta : Ah! Dia sepertinya sedang kesal
Calamity : EH? Ini salahku?
Magenta : Tentu saja. Kau tidak mengerti perasaan wanita.
Angela : Pft.... :p
Magenta : -
Magenta : Angela? Kenapa kau tadi-?
Angela : Tidak, aku hanya merasa ingin tertawa
Magenta : ?
Frecell : -
Frecell : Kembali ke topik. Jadi apa yang kau ingin kan, Calamity?
Calamity : Hm.... yah, aku hanya ingin bertanya apa yang harus kita lakukan.
Fiery : Heh... apa yang kau katakan Calamity. Bukan kah sudah jelas apa yang akan kita lakukan!!
Leia : Itu benar! Kita hanya perlu melakukannya seperti biasa! ^^
Magenta : Jadi kita tetap akan memainkannya?
Angela : Walaupun kita tahu resiko nya. Tapi jika tidak di mainkan rasanya kurang menantang
Fiery : Itu benar. Selain itu, rasanya bosan jika memainkan permainan yang biasa.
Altair : Yosh! Altair juga akan ikut!
Leia : Eh? Altair-chan, bukankah kau masih dibawah 15 tahun, kau tidak boleh main game ini!
Altair : Tenang saja, aku akan memakai ID kakak-ku. Jadi aku tidak akan ketahuan!
Fiery : Dasar licik!
Frecell : Ah! Aku ada urusan di dunia nyata, jadi maaf aku tak bisa ikut!
-
Frecell telah out
-
Calamity : Ah....- sang ahli strategi telah keluar :(
Angela : jadi gimana? Gak jadi nih?
Fiery : HAH? Apa yang kau katakan? Tentu saja kita tetap akan memainkannya!
Magenta : Tapi kita tidak punya datanya!
Fiery : ---
Fiery : EH?
-
Michi telah on
-
Altair : Ah! Michi-chan kembali!
Angela : Ada apa, Michi-san?
Michi : yo! Semua-nya, aku sudah mengirimkan data game Death Zone ke e-mail kalian. Silahkan di instal!

-

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Eh?"

Kiryu mengarahkan kursor mouse nya ke arah icon e-mail dan melihat pesan masuk berisi sebuah data game.

-

-

*Tulisan di layar komputer

Calamity : HUAH... beneran nih?! Padahal data game ini sangat susah di dapatkan!
Fiery : Terimakasih, Michi-san!
Michi : (Malu)
Altair : Hahaha... di malu-malu!
Magenta : Terimakasih, Michi
Angela : Terimakasih ya Michi-chan
Leia : Yosh, aku juga sedang mengirimkannya ke e-mail Frecell-chan.
Calamity : Yosh! Kalau begitu ayo mulai!
-
Calamity telah out
Michi telah out

-
Magenta : Oke, aku juga!
-
Magenta telah out
-
Altair : Aku duluan yah!
Leia : Oke
-
Altair telah out
-
Angela : Kalau begitu, aku duluan, leia-chan!
Leia : yup! Aku juga sudah selesai. Fiery-san kenapa kau tidak mulai?
Fiery : ah, aku sedang ada kegiatan sebentar di dunia nyata. Bisa tunggu aku 15 menit lagi?
Leia : Baiklah kalu begitu, aku duluan!
-
Angela telah out
Leia telah out

-
-

-

Melepaskan headshet. Kiryu berjalan keluar kamar dan berjalan menuju kulkas. Kemudian ia berbolek ke arah kiri dan menuruni tangga menuju dapur. Lalu mengambil beberapa coklat, air mineral, dan keripik kentang.

("Apa aku harus beli pizza juga?")

"Ah, sudahlah. Segini sudah cukup!"

Menutup kulkas. Lalu berjalan menaiki tangga dan berbelok ke kanan ke arah kamarnya. Saat Kiryu hendak melangkan masuk ke kamar. Tiba-tiba...

"KAKAK!!"

Sebuah teriakan memanggilnya muncul di belakang. Suara yang berasal dari gadis berambut hitam-kebiru tuaan panjang disertai jepit rambut kecil di poni-nya. Mata nya yang berwarna merah gelap hampir hitam persis menyerupai Kiryu. Tampaknya gadis cantik itu adalah adiknya Kiryu. Dengan sedikit malas, Kiryu menghadap ke adiknya.

"Apa maumu, Kirei?"

"Mengapa kau tak datang ke sekolah?"

"Hah? Buat apa aku datang ke tempat sekumpulan orang bodoh itu?!"

"APA?"
"KAKAK, sudah berkali-kali absen. Jika begini terus, kakak akan dikeluarkan oleh sekolah!"

Tidak tahan lagi, Kiryu mulai gelap mata. Ia menonjok gagang pintu kamarnya sendiri hingga berbunyi BAM!!

"BERISIK!!"

"Ka-"

"Emang apa pentingnya buatmu?! Ini masalahku bukan masalahmu!!"

"Ka-Kakak, apa yang kau katakan?

"Selain itu, bukannya sudah ku katakan, Kirei!"

"?"

"JANGAN PERNAH MEMANGGILKU KAKAK LAGI!"

Kiryu memasang wajah Death Glare-nya lagi. Sontak, Kirei sang adik hanya bisa ketakutan saat mata tajam kakaknya menatapinya.

...BUK!! Pintu tertutup dengan keras. Kiryu berjalan menuju meja-nya lalu kembali membuka komputer-nya. Sambil membuka bungkus keripik kentang. Ia kemudian menginstall game yang barusan diberikan padaku.

-

-

Setelah berhasil tersambung. Terdengar sebuah suara yang menjelaskan tentang peraturan game.

"Jika anda menyetujuinya. Maka mulailah dengan mengucapkan kalimat 'Program START' "

-

"Heh... ternyata menggunakan sistem suara. Boleh juga nih game...-

Dengan wajah senyum sengir nya, Kiryu memasangkan headshet ke telinga-nya. Headshet itu terdapat sebuah Aplikasi dimana kita bisa memasuki dunia game apapun selama itu bisa tersambung dengan internet yang dinamakan Navel. Sedangkan Aplikasi yang membuat hal itu bernama Brain Dream.

"Program... START!!"

-

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------    

Death Zone ~Inception~Where stories live. Discover now