Ceruk air mata meleleh seketika.
Tanpa kusadar kuhina waktu.
Cabir senyum rindu menusuk.
Jantung ini terbelah dua.
Hati ini berdenyut.
Entah kapan bisa berjumpa.
Merasakah dirimu sedang diintai?
Oleh rasa ingin bertemu yang tak kunjung padam.Dirimu pelangiku yang kini memudar.
Biarlah kubuta dengan euforia yang sudah lalu.
Jika aku terlahir kembali, rasanya tak menyesal jika kita bertemu lagi.By: Rashifa_rin
KAMU SEDANG MEMBACA
Rupa Rindu
PoetryMerupakan kumpulan puisi karya member Penulis Mimpi yang menjunjung tema Kerinduan. . . . . Copyright Penulis Mimpi 2016