bonus chapter

12.3K 1.8K 463
                                    

01:28

bandung?

nyatanya, gue dan luke kini berada di ruas jalan tol cipali. kami mengarah entah ke mana. yang gue tau hanyalah ini bisa jadi malam terakhir gue bareng luke.

dan buat gue, semua ini udah cukup.

harus udah cukup.

melihat luke beberapa kali mengucek matanya, gue akhirnya menanggalkan kupluk, lalu menoleh padanya.

"ngantuk ya?" tanya gue. "gue aja yang nyetir."

dia menggeleng. "ngga. udah lo tidur aja."

"ngga ah. pegel kali lo mulu daritadi."

"ngga pegel kok," kata dia sambil menguap.

"tapi ngantuk." gue melepas seatbelt. "udah deh, pinggirin dulu. tukeran."

luke akhirnya mengalah. ia menepikan mobilnya di bahu jalan, lalu kami bertukar tempat.

gue melanjutkan perjalanan di belakang kemudi. luke memundurkan joknya agar badannya bisa rebahan.

setelah luke bilang rencananya untuk nembak rosa tadi, kami ngga begitu banyak ngobrol lagi.

tapi namanya juga sahabat. harus seneng kan kalo sahabatnya seneng? walaupun sakitnya setengah mampus.

lagipula, kenapa luke lebih milih rosa daripada gue?

ya jelas sih, kebanting.

rosa kalo pake jeday keliatan kayak vs angel, kalo gue kayak mbok pecel lele.

rosa kalo keringetan abis olahraga mah tetep cakep, lah gue udah kayak gorengan.

rosa kalo...

ah yaudahlah. intinya, rosa jauh lebih banyak plusnya dibanding gue.

tapi sini ayo, gue berani taruhan.

luke bakal bertahan ga kalo liat rosa kentut di depan dia?

luke bakal bertahan ga kalo denger rosa teriak kesel karena kuah indomie-nya abis terserap mie-nya sendiri?

luke bakal bertahan ga kalo rosa meperin upil di bajunya?

seperti luke bertahan dengan gue selama ini.

luke robert hemmings, lo terlalu tau gue luar dalem untuk sayang sama gue lebih dari sahabat.

my flaws are countless. they might be the reasons why you didn't fall for me after all.

gue memastikan dia udah tidur, lalu menggumamkan sebuah lagu yang baru aja gue bikin di kepala.

"sometimes you're so close to your confession
i gotta get it through your head
that you belong with me instead."

gue menoleh padanya, lalu kembali pada jalanan tol cipali yang lurus.

"lo tuh bego apa gimana sih, luke?" gue tertawa hambar. "gue suka sama lo."

gue menghela napas panjang. entah harus berapa kilometer lagi gue lewati dengan hati yang sesakit ini.

lalu gue mendengar suara dari jok di samping gue, dari balik tudung hoodie yang sengaja ia pakai menutupi kepalanya.

"apa, kar?"

• FIN •

jauh • lrh | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang