4;

4.2K 523 54
                                    

contoh kecil ketika aku dan taehyung berada di sekolah. waktu aku gak sengaja selisihan sama taehyung, dia mungkin selalu menganggap kalau aku kaya angin, karna gak keliatan.

gak pernah nyapa. lirik aja enggak.

tapi, ada bagusnya juga. cuma aku dan anak-anak les yang tau kalau kami itu sebenarnya saling kenal. dan anak les yang satu sekolah denganku dan juga taehyung hanya beberapa orang. itupun mereka yang keliatan gak peduli.

"jangan ngelamunin gue terus."

dih?
aku menatapnya horor dan taehyung langsung nyengir.

"tingkat kepercayaan diri lo kurangin, deh. lagian siapa juga yang ngelamun." jawabku sebal.

"lo, lah."

"sok tau!" ketusku. 

sekarang lagi jam istirahat, tapi kenapa taehyung gak keluar kelas aja? biar jam istirahatku sedikit lebih tenang.

"lo, gak ada mau beli sesuatu?" tanya taehyung. ia beranjak dari kursinya setelah memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tas kemudian berdiri di depan mejaku.

"apasih—" aku memutar bola mata menyadari taehyung kini ada di depanku sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. "enggak, enggak ada." sambungku cepat.

setelah mendengar jawabanku taehyung berbalik dan melangkah keluar kelas.

"OH IYA!"

aku teringat sesuatu!

taehyung yang udah tiba di pintu menoleh sekilas menatapku heran.
.
.
.
.
.
pe-na!1!!

"pena?!" aku berdiri dan bergegas mengejar taehyung.

taehyung melihat ke belakang—ke arahku, dan berhenti. "berubah pikiran lo?" katanya sambil menaikkan salah satu alis hitam tebalnya.

"ck! bukan itu."
"pena gue mana?" kataku sambil menengadahkan tangan.

taehyung diam sebentar.

"oh!" taehyung mengangkat tangannya ke udara, membuatku terkejut,

"udah terkontaminasi. tadi siang yoongi nyodorin pena lo ke ketek-nya jimin. mau pena yang udah kotor?" sambung taehyung.

"wha..—ganti!"

playdate ㅡ taehyung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang