Chapter 2

128 8 0
                                    

' ini masalah pribadi'

Sephia langsung mematikan sambungannya dengan ridho. Ia bingung, bingung apakah ia harus memberikan nomer Ella atau tidak. Disisi lain, ia sayang dan gak bisa menolak permintaan ridho. Tapi ia juga gak mau kehilangan ridho. Entah yang ia pikirkan sekarang adalah 'aku takut kehilangan Ridho'

~•~

"25, 26, 27"gumam pria berjambul ini. Sejak tadi ia menghitung jumlah semut yang lewat didepannya(?). Ia duduk di depan halte bus. Walau banyak bus yang datang berhenti dihadapannya, ia bersikeras tak mau naik. Ia menunggu gadis berambut ikal itu.

Tak lama kemudian gadis itu datang. Rambutnya ia ikat dengan pita berwarna biru tua, serasi dengan seragamnya saat ini. Kemudian ia naik tanpa mempedulikan Aqiel yang sejak tadi menunggunya. Aqiel pun mengikuti langkah gadis itu dan langsung duduk disebelahnya.

"Elo? Ini tempatnya..." belum selesai sephia berbicara aqiel memotong."cowok yang lo maksud udah berangkat dari tadi pagi"ucapnya."kok lo tau?"tanya sephia."dari tadi pagi gue ada di halte kali"jawab aqiel loss."nungguin siapa?"tanya sephia."emm..hah? Gue ..lagi males aja berangkat pagi"jawab aqiel gugup.

Kemudian sephia memandang ke arah jendela. Ia senang saat suasana seperti ini. Apalagi saat disebelahnya ada Ridho."nama lo siapa?"tanya aqiel sambil kepalanya ia majukan mendekati sephia."hah? Mundur dikit bisa gak?"ucap sephia kaget."hehe maaf"ucap aqiel."nama gue Sephia Alya"ucap sephia menjawab pertanyaan aqiel tadi."kelas berapa?"tanya aqiel."kepo banget lo"ucap sephia.

Plekk!

"Eh lepasin idung gue!"ucap sephia. Ternyata aqiel tadi menarik hidung sephia."biar mancung"ucap aqiel."yang boleh gini tuh cuma.."ucap sephia terpotong setelah ia sadar bahwa ia hampir keceplosan."cuma sahabat gue doang-_-"ucap sephia."yaelahh, Ridho?"tanya aqiel."idih sama tuh anak bikin gue stress"ucap sephia.

~•~

Suasana kelas 8.1 sangat ramai karna jamkos. Ada yang gosip, ada yang nyanyi gajelas, ada yang tidur, ada yang main hape, ada yang banyak deh(?)."tumben tadi gak bareng ridho?"tanya celine."gapapa, tadi dia berangkat lebih awal aja"jawab sephia."gue lihat tadi lo berangkat bareng Aqiel?"tanya Ella."kalian lagi deket"timpal celine"ngaco!"ucap sephia."tadi cuma kebetulan aja si aqiel satu bis sama gue"ucap sephia.

"El, tadi pagi gue gak sengaja lihat lo di koridor ngobrol sama cowok. Cowo itu siapa?"tanya celine."hah? Emm. Itu.. Anu, Riki"jawab Ella grogi. Sephia menatap Ella curiga."apa? Lo masih curiga sama gue?masih ragu?gue gabakal rebut ridho lo kok"ucap Ella."apaan sih"ucap sephia membuang muka. Celin tertawa. "Kalo lagi marah emang nyebelin"ucap celine sambil mencubit pipi sephia.

"Gue lupa. Gue minta PJ"ucap sephia. "PJ?"alis celine berkerut."lo sama Yayak!"seru sephia. Ella dan sephia tertawa sedangkan Celine membuang mukanya. Malu.

~•~

Beda lagi dengan suasana kelas 8.3 yang sekarang diisi oleh guru killer. Pak Rasta selaku guru IPS SMP Brawijaya."sst"ucap Ridho sambil menghadap ke arah yayak. Yayak yang sibuk mendengarkan penjelasan pak Rasta pun tak mempedulikan Ridho."yayak"bisik Ridho. Yayak tetap tak mendengarkan. Kemudian Ridho melempar segumpal kertas ke arah yayak. Sayangnya, Ridho tak beruntung dan kertas itu malah jatuh tepat dibawah pak Rasta berdiri.

Brakk!

So, Akhirnya Ridho dihukum berdiri di tengah lapangan hingga jam istirahat. Dari kejauhan terlihat Sephia cs sedang bersenda gurau sambil berjalan menuju perpustakaan. Ridho segera menutup mukanya agar tidak kelihatan sephia. Karna jika ia sampai ketauan, akan dipermalukan dia(?)

"Itu bukannya ridho?"ucap Ella."ehiya ridho. Ngapain tuh anak?"ucap sephia, kemudian ia berlari menuju Lapangan."biarin mereka berdua ngobrol haha"ucap celine."eh tapi jangan ditinggal si sephia. Mending kita kesana aja gimana?"usul Ella."hmm okedeh"ucap celine.

"Lo kenapa tong? Dihukum?"tanya sephia dengan senyuman tersinisnya."hngg kelihatannya gimana?"tanya ridho cemberut."gue malah kek lihat badut ancol disini"canda sephia."nih gue kasih minum"ucap sephia sambil menyodorkan minuman yang ia bawa dari rumah."gaada racunnya kan?"tanya ridho."ya Allah niat baik malah disangka buruk"ucap sephia."iyaiya bawel"ucap ridho mengacak poni sephia kemudian segera meminum minuman sephia.

"Mereka romantis ya"bisik celine. "hmm"gumam Ella. Perasaan apa ini? Perasaan apa yang sedang dirasakan Ella akhir-akhir ini saat melihat Ridho, saat ia dekat dengam ridho? Kenapa jantungnya selalu berdegub kencang? Apa ia jatuh cinta dengan Ridho? Jika memang benar, apakah ia bisa menghapus itu semua?

"Ella?"sephia menggerakkan tangannya tepa dihadapan Ella."kok ngelamun aja?"tanya sephia."oh, emm gapapa"jawab ella."sep, jangan lupa nanti pulang sekolah ada kumpul dewan galang. Ada anggota baru"ucap ridho."siapa?"tanya sephia."nanti lo juga tau"jawab ridho.

~•~

"Guys, hari ini kita kedatangan sahabat baru, nah aqiel silahkan.."ucap Ridho."hai. Nama gue Aqielta Raihan. Pindahan dari Bandung.. Gue harap kita bisa jadi temen baik"ucap Aqiel."nah sekarang lo terserah mau duduk dimana. Disitu deket sephia atau deket Ica juga boleh"ucap ridho. Aqiel berjalan menuju ke arah sephia itu artinya ia duduk dengan sephia."nah guys, sekarang gue bakal bahas buat kemah hari minggu. Kita kemah di Puncak. Dan kemah itu khusus untuk kelas 8*blablaablaa" ucap Ridho panjang lebar.

"Gue rasa cuma itu Aja. Selamat bertugas guys!"ucap Ridho seraya menyemangati. Semua anggota dewan galang pun segera keluar kelas. Kecuali Sephia, Ridho, Aqiel dan beberapa anak."anterin gue makan di wss. Gue traktir"ucap Ridho."sama aqiel ya? Kasian ni anak hehe"ucap sephia.

Bersambung...

Cinta dan RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang