"Wanita Munafiq"

89 4 0
                                    

(Cerpen)
[Diambil Dari Kisah NYATA]
Oleh : F.R’eak Man.

Kisah ini diambil dari seorang wanita yang bernama Himmah. Dia adalah wanita yang berwajah cantik rupawan, berhijab, putih dan masih berstatus SMA[Aliyah]. Ia mempunyai pacar yang bernama Rama. Sudah 5 tahun lamanya mereka berpacaran. Dan sekian lama itu, Rama selalu setia padanya. Apapun dia berani berkorban demi pacarnya itu. Waktu, uang, bensin, bahkan kesehatannya itu ia korbankan.
Masing-masing keluarga mereka sangatlah akrab, wajar saja jika mereka berdua masih awet sampai saat ini. Kesetiaan adalah nomor satu bagi mereka. Pernah mereka bertengkar, itu karena hal yang sepele. Sang cowok yang memiliki wajah tampan itu banyak yang menyukainya, dan sang wanita itu pun cemburu padanya hingga tidak memberi kabar sampai 3 hari lamanya. Sang cowok sangatlah sabar dengan sikap ceweknya itu, dan sang cewek juga harus menerima keadaan bahwa pacarnya itu banyak yang menyukainya.
Sampai akhirnya, saat itu tiba. Sang cewek masih saja cemburu dengan cowoknya itu, hingga dia melakukan hal yang diluar batas. Karena merasa sangat cemburu, maka dia pun selingkuh dibelakang lelaki itu.
Waktu ituuu setelah pulang sekolah, Rama ada ekskul PMR dan dia tidak bisa mengantar pulang Himmah. Karena kesal, Himmah pun pulang sendiri. Di depan gerbang, Himmah melihat Nayas sedang berjalan menuju tempat parkir. Himmah pun menghampiri Nayas.

“Yas... lo mau anterin gue pulang gak?” tanya Himmah mendekati Nayas.
“Loh, emang bang Rama mana Mah...? kok lo sendirian sih?” tanya Nayas heran.
“Udaahhh ayooo, anterin gue aja yaaah, plisssss...” pintanya manja.
“Oke deh oke... gue ambil motor dulu yaa...” jawab Nayas lalu mengambil motornya.

[Beberapa menit kemudian]
“Ayo Mah, udah siap nihh.... naek...” pinta Nayas.
“Oke deh say...” jawab Himmah lalu menaiki motor Nayas.

Say? Terucap kata itu dari mulutnya. Dia tak sadar, jika dia adalah pacarnya Rama. Wanita macam apa dia itu? Apa benar dia wanita yang setia? Lalu kenapa sampai saat ini Rama masih mempertahankan cintanya untuk Himmah...? sungguh pertanyaan yang sulit dijawab.

[Di motor]
“Yas, lo bisa bikin gue nyaman deh... dari Sd, lo tuh selalu buat gue kesel... tapi sekarang pas kita ketemu di Aliyah, lo selalu buat gue nyaman. Udah 7 hari kita deket, lo nganter gue, beliin gue coklat, nyanyiin gue kalo gue galau, pokoknya lo bikin gue nyaman banget deh... gue sayang lo Yas....” kata Himmah lalu memeluknya dari belakang.
“Tapi... Rama gimana Mah...? lo kan masih pacaran sama dia...?” tanya Nayas.
“Ya’elah Yas... kita maen belakang ajah yahh... tenang kok, gak bakal ketauan say...” jawab Himmah dengan manja.
“Iya deh, apa kata lo aja Mah...” kata Nayas.

[Beberapa menit kemudian]
“Sampe deh...” kata Nayas lalu berhenti di depan gang rumah Himmah, dia pun turun dari motor yang kece itu.
“Yas, maaf yaa cuman sampe sini, gak bisa masuk... nanti kalo masuk, ketauan deh sama Ibu gue... nanti kita putus gimana?? Gue kan gak ma kehilangan lo Yas....” kata Himmah dengan manja.
“Iya, gue tau kok sayang... yaudah, lo masuk sana... nanti telponan yah say...” jawab Nayas.
“Okee... dahhh, lo hati-hati yaa jelek...” kata Himaah.

[Malam Harinya]
Rama menelpon Himmah setelah selesai sholat isya. Dan sudah beberapa kali tidak diangkat oleh Himmah. Dia pun mencoba untuk mengirim pesan padanya :
“Say, kamu kemana sih ? lagi apa? Aku telpon kok gak diangkat?? Kamu lagi sholat yahh...?” pesan Rama pada Himmah.
Pesan itu sudah dikirim 30 menit yang lalu, dan belum ada jawaban satu pun dari Himmah. Sampai akhirnya, jam 23:00 Himmah pun membalas pesan Rama :
“Maaf ya say, aku tadi belajar... dan sekarang baru aja selesai... maaf banget, aku mau langsung tidur... dahhh :-*” balasan pesan dari Himmah pada Rama.

Belajar ? apa benar...? tadi Himmah bilang pada Nayas, bahwa mereka akan telponan. Mau tau apa yang dilakukan Himmah ?
[Pukul 19:00]
“Iya nih Yas... gue kangen banget, padahal baru aja tadi ketemu yaa,, hehehe... eh eh bentar deh, ada telepon nih...(melihat layar hp) wahhh, Rama telepon gue... gimana dong?” kata Himmah berbicara dengan Nayas melalui telepon.
“Yaudah, gak usah diangkatlah Mah... lagi asik nihhh...” jawab Nayas dari sebrang sana.
“Ehh Yas, lo nyanyi dong buat gue...” pinta Himmah dengan manja.
“Emang mau nyanyi apa sih cantik...?” tanya Nayas.
“Terserah lo aja, yang suara lo bisa bikin gue nyaman...” jawab Himmah.

Akhirnya Nayas pun menyanyikan beberapa lagu untuk Himmah. Mereka pun telponan berjam-jam, sampai pada akhirnya pukul 23:20 mereka menyudahi teleponan mereka. Dan setelah melihat layar hpnya, banyak sekali panggilan masuk dari Rama. Pesan-pesannya pun juga banyak, namun Himmah tak menghiraukan itu semua. Dia hanya membalas satu pesan :
“Maaf ya say, aku tadi belajar... dan sekarang baru aja selesai... maaf banget, aku mau langsung tidur... dahhh :-*” balasan pesan dari Himmah pada Rama.
Benar-benar munafiq wanita itu. Sudah membohongi Rama dan sudah mengotori hubungan yang sudah lama itu hanya karena cemburu dengan Rama, cemburu jika Rama disukai oleh banyak wanita.
Esok harinya Rama sudah harus pergi pagi-pagi untuk ke rumah Himmah. Karena setiap berangkat ke sekolah, dia mendapat amanah dari keluarganya juga keluarga Himmah bahwa Rama harus berangkat bersama dengan Himmah.

[Rumah Himmah]
“Hey cantik...” sapa Rama pada Himmah ketika keluar dari pintu rumahnya.
“Kenapa kamu ? manggil cantik, genit banget sih... kayak gitu juga yah kesemua cewek???” katanya dengan kesal.
“Loh kok kamu pagi-pagi udah gitu  aja sihhh...? capek yah? Semalem abis belajar ? pasti ekonomi deh... mangkanya pagi-pagi udah kusut begini...” jawab Rama lembut.
“Yaudahlah, cepet berangkat ! nanti terlambat aja !” katanya marah.
“Iyah iyah...” jawab Rama.

Begitu sabarnya Rama itu, padahal dia hanya ingin memuji sedikit demi keakraban mereka. Namun, Himmah malah berkata seperti itu.
[Beberapa Bulan Kemudian]
Sudah sangat lama sekali hubungan Himmah dengan Nayas itu. Sampai saat ini belum ketahuan oleh pacarnya Rama. Sudah 3 bulan lamanya mereka melakukan perselingkuhan itu. Dan Rama masih saja berlaku lembut padanya. Sampai pada suatu saat, Rama mengajak Himmah pergi untuk makan bakso.
[Di tukang bakso]
“Enak gak...?” tanya Rama.
“Enak enak aja, namanya juga laper...” jawab Himmah ketus.
“Iyaa deh.... ehh ada itu...(mengambil tisu dan membersihkan dagu Himmah dari kuah bakso)”
“Ihhh, aku bukan anak kecil kali... aku juga bisa sendiri...” katanya sambil melepaskan tangan Rama dari dagunya.
“Iyaah maaf...” jawab Rama lalu melanjutkan makannya.

Mereka lumayan lama di tempat itu. Hingga hpnya Himmah pun bergetar di meja makan itu. Terlihat ada pesan dari seseorang. Dengan cepat, Rama mengambilnya dan membacanya.

“Apa ini...?!” tanya Rama sambil terus membaca pesan itu.
“Dari siapa...?” tanya Himmah panik.
“Nayas, kenapa dia sms kamu...? wahhhh, banyak banget nih, ehh tapi kayaknya semalem deh...” jawab Rama.
“Iyaa ituuu...” kata Himmah lalu terhenti.
“Pake sayang-sayangan yaaa...? ada hubungan apa kamu sama dia...?” tanya Rama mulai kesal.
“Gak ada, cuman temen doang kok...” jawab Himmah panik.
(Membuka galery foto)
“Ohhhh, ada foto kamu sama dia yaaa? Keren... keren.... kapan tuh??? Kayaknya sweet banget...” kata Rama sambil melihat foto Himmah dan Nayas yang sedang berdua di motor.
“Udah yuk, pulang...” lanjut Rama lalu meletakan hpnya Himmah.
“Pak, jadi berapa...?” kata Rama sambil menghampiri bapak bakso itu.

Rama pun membayar makanan itu dan mereka langsung menuju rumah Himmah. Himmah hanya bisa terdiam di motor, tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Sampai akhirnya Rama pun yang berkata.

“Kita PUTUS...” kata Rama dengan kesal.
“Maafin aku Ram... maafin aku...” pinta Himmah dengan nada sedih.
“Udahlah, gak usah maen dibelakang aku terus... lebih baik putus sekalian... nanti aku mau ngomong sama Ibu...” jawab Rama lalu menutup kaca helm.
[Rumah Himmah]
“Aku minta maaf Ram... maafin aku...” kata Himmah sambil memegang tangan Rama.
“Lepas ! aku mau ngomong sama ibu...” kata Rama marah.
“Assalamu’alaikum... Bu...” panggil Rama di depan pintu rumah Himmah.
“Wa’alaikum salam... eh Rama, kenapa Ram...?” jawab Ibu lalu menghampiri Rama.
“Bu (mencium tangan) Rama mau pamit...” kata Rama serius.
“Loh, buru-buru amat... masuk dulu...” jawab Ibu.
“Bukan itu bu...(diam sejenak) Rama pamit, rama minta maaf gak bisa ngejaga anak Ibu lagi... Rama gak bisa ngejaga Himmah lagi, dia udah ada yang jaga Bu... mulai besok, rama gak nyamper Himmah lagi, nanti bakalan ada cowok lain yang berangkat bareng sama Himmah... dan dia lebih baik dari Rama bu, maaf... maafin Rama...(mencium tangan) assalamu’alaikum...” kata Rama lalu pergi dengan motornya itu.

Ibunya hanya bisa terdiam dan menjawab salam dari Rama. Himmah, dia terduduk diteras depan rumahnya lalu meneteskan air mata. Dan akhirnya hubungan mereka PUTUS, lima tahun sudah mereka saling kenal dan di rusak hanya dengan ORANG KETIGA. Dan dengan kebohongan yang teramat sangat. Selama lima tahun itu, dia hanya menjadi TUKANG OJEK bagi Himmah. Tidak benar-benar dianggap sebagai kekasih.
End.
MOHON MAAF JIKA ADA SALAH KETIK DAN SALAH KATA.
#Penulis

Wanita MunafiqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang