1

48 8 0
                                    

Hai. Aku kevin. Didepan aku ini adalah mamah ku. Aku sekarang lagi mencoba bernegosiasi?/ urusan cinta. Tapi yagitu deh hasilnya.

"Tapi mah, kevin ingin sekali merasakan apa yang dimaksud cinta."ucap seorang pemuda berjubah panjang, memakai kemeja putih dan celana panjag hitam tersebut.

"Tidak kevin. Sudah mamah bilang berulang kali kalau 'kita tidak boleh jatuh cinta'" ucap seorang wanita yang terlihat lebih tua namun tetap cantik itu.

"Mah.. kevin mohon. Ini hidup kevin. Biarkan kevin jatuh cinta mah."ucap kevin

"Tidak kevin. Sudah mama bilang. Tidak. Dan berhentilah membaca novel novel dengan kisah menjijikan seperti itu."tegas sang mama

"Mah. Kevin benar benar penasaran apa itu cinta. Kenapa mamah tidak pernah berfikir apa yang kevin suka? Kenapa mah?"desak kevin

"Bukan seperti itu nak. Mamah hanya ingin kamu mengingat tentang nasihat para leluhur."

"Mah. Para leluhur itu sudah mati. Ngapain juga sih kita memikirkan mereka?"selesai berbicara seperti itu suara tamparan pun Terdengar

PLAK

"Mama"ucap kevin tak percaya

"Dengar kevin. Tak bisakah kah berbicara sopan? Atau buku buku mu akan mama buang"

"Maaf mah, kevin gak akan gitu lagi. Kevin...."belum selesai kevin berkata, sebuah suara menginterupsi

TOK TOK TOK

"Masuk."ucap sang mama yang kini terlingat dingin.

"Maaf Nyonya, Tuan Muda."ucap seorang pelayan diambang pintu dengan seorang wanita cantik disebelahnya

"Ada apa?"sahut sang'nyonya' dingin.

"Maaf nyonya, saya ingin memperkenalkan dia. Dia asisten baru disini"ucap pelayan itu sopan

"Siapa dia?"kali ini kevin lah yang berbicara.

"Dia adalah Sarah Veronica nyonya."

"Levi. Dibagian manakah dia akan bekerja?"tanya sang'nyonya' kepada si pelayan yang ternyata bernama levi itu.

"Dia akan menjadi asisten pribadi tuan muda, nyonya."dengan sopan levi menjawab pertanyaan itu.

"Tuan muda? Siapa yang kau maksud levi?"kali ini kevin lah yang bertanya.

"Tuan muda kevin. Maksud saya, dia akan menjadi asisten pribadi tuan muda kevin"

"Apa? Mamah! Apa maksudnya ini? Aku belum setua itu untuk mempunyai asisten pribadi!"ucap kevin tak terima

"Itu sudah menjadi keputusan ayahmu. Jika kau tak terima. Bicarakanlah padanya."ucap sang'nyonya' lalu meninggalkan mereka.

"Hey kau! Siapa namamu tadi? Sarah? Sareh? Apapun itu masuklah kekamarku dan tunggulah disana"suruh kevin

"Baik tuan"ucap sarah lalu berjalan kekamar kevin

"Levi. Siapa yang merekomendasikan dia?"tanya kevin

"Tuan andrew."jawab levi singkat.

"Apa kau yakin? Ini bukan rekomendasi kak marcus ataupun kak Ray?"tanya kevin memastikan

"Maaf tuan. Saya tidak tau."jawab levi.lalu mereka hening. Tak lama levi undur diri untuk mengerjakan tugas yang lain. Meninggalkan kevin sendiri dengan sejuta pertanyaan memenuhi otaknya.

Lalu ia pun Menuju kamarnya untuk menemui perempuan itu. Saat mencapai diambang pintu ia mencium sesuatu yang sangat harum. Bukan bukan karena wangi bunga yg terletak tepat disebelahnya tetapi wangi darah yang manis. Sungguh manis. Yang membuatnya ingin mencobanya. Kevin pun maju dengan gigi taring keluar dan juga mata yang berubah merah. Ia pun mengikuti indra penciumannya untuk mengetahui dimana bau darah itu berada. Dan saat sudah tepat ia menancapkan taringnya ke pundak seseorang yang memiliki darah manis itu. Sebelum memancapkanya ia mengoyaknya sedikit lalu barulah ia meminum darahnya sedikit demi sedikit sambil membaui darah manis tersebut. Saat dirasakan cukup ia pun melepaskan taringnya. Dan perlahan matanya berubah cokelat dan taringnyapun sudah tidak ada lagi.
Dan perlahan kesadarannya pun pulih. Ia kaget tentang siapa yang dia minum. Dia juga kaget kenapa dia meminum darah manusia disaat bulan belum menunjukan purnama yang artinya tahap lapar belum dimulai. Tahap lapar? Itu adalah fase dimana vampire menjadi seorang yang haus sehaus hausnya kepada darah manusia. Ditengah keterkejutannya, handphone di saku bajunya bergetar.

Drrt~ Drrt~

'Uncle andrew
Is calling'
Reject Answer
Reject with
Message

Itulah yang terlihat di layar smartphone miliknya. Jangan heran jika ia memiliki smartphone karena tak mungkin ia vampire kuno yang tak tau mode. Bahkan jika kalian teliti bangunan istana kevin sungguh megah dan modern.

Kevin mengernyit ketika melihat 'seseorang yang merekomendasikan perempuan itu' menelfonnya. Langsung saja kevin menekan tanda answer dan menjawabnya. Sebelumnya dia menyuruh sarah untuk keluar menemui ibunya dan bilang apa yang terjadi.

"Apa maksudmu?"cecar kevin langsung ketika terdengar suara hallo.

"Hahaha..... Jadi perempuan itu sudah datang?" Tanya suara yang ada di ujung telephone.

"Tentu saja sudah."

"Hahahahahaha."

"Cukup tertawanya. Sekarang jawab. Apa maksudmu mengirimkan wanita itu hah?"

"Tidak ada maksud apapun. Au hanya ingin."

"Tidak mungkin. Bagaimana bisa ayah menyutujui jika itu hanya iseng?"

"Kau fikirkan sendiri saja."

"Jangan bilang kalau kau berbicara pada ayah tentang kenakalanku. Argh dasar kau bedebah tua!"

"Eits jangan ngomong kasar. Aku bisa saja melaporkan kepada ayahmu!"

"Aaarghhh... terserah kau saja om. Aku tutup telfonnya"

Click.

Urghhhhh dasar tua bangka. Bedebah peot. Laki laki mesum. Jelek. Gatau umur. Bisa bisanya dia ngelakuin itu. Udah gitu mamah lagi marah sama aku. Vampire sial vampire sial. Ah gak peduli aku. Lebih baik tidur. Semoga aja ini semua mimpi.

Skip morning>>.

Ah silau.. siapa coba yang ngebuka gorden pagi pagi gini. Pangeran kan masih mau bobo ganteng. Urgh gak peduli. Aku masih mau tidur.

"Tuan bangun tuan."

Serius deh. Baru aja mau ngelanjutin tidur, malah dibangunin.

"Tuan bangun tuan. Ada tuan andrew dateng bersama keluarganya. Tuan disuruh menemui mereka oleh tuan besar. "

"Urghh. Iya iya aku bangun. Dasar bedebah tua. Ngapain sih pake dateng segala. Kau. Sarah. Keluar. Aku akan mandi."

"Baik tuan. "

TBC
Vomment jan lupa ya^^

Can I Feel Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang