D-1 Ravi (Part 1)

501 40 5
                                    

Sebuah mobil van terparkir di depan restoran tradisional Jepang. Keluar enam orang pria berpakaian tebal karena saat ini udara mencapai minus sembilan derajat celcius. Dingin, sangat malahan, namun senyum lebar nan menawan dari pria-pria itu dapat mencairkan beku bagi siapapun yang memandangnya.

"Woaaa! Mereka sudah tiba!" penggemar yang rela menunggu beberapa jam lebih awal, mulai menggila, "VIXX OPPA!!!!"

Keenamnya melambai-lambai bak miss universe pada Starlight -nama fandom VIXX- seraya mengucapkan banyak terima kasih karena telah setia menunggu kemunculan mereka. Bahkan, Ken melemparkan pose love sign hingga antusiasme semakin membludak.

"Sampai jumpa!" pekiknya sebelum menghilang dibalik pintu restoran.

"Aku sangat lapar!" sahut Hyuk. Ia menghambur lebih dahulu ke meja di tengah ruangan yang telah dipesan untuk mereka. Sebenarnya, seluruh tempat ini dipesan khusus untuk VIXX.

"Kita harus shooting VIXX TV2 baru kau bisa makan, Hyukie." N mengingatkan.

"Taekwoon hyung makan duluan!" adu Ravi. Ditunjuk-tunjuk Leo yang asyik mengunyah dimsum sampai mulutnya penuh. N mendengus sebal.

"Mwoya?" Leo berkata dengan wajah tanpa dosa. Glek, ditelannya makanan di kerongkongan sebelum potongan tempura masuk ke mulutnya.

"Hyung jangan kau makan semua, sisakan untukku!" protes Hongbin.

Saat mereka sedang asyik bercengkrama, tepatnya memisahkan Leo dengan makanan-makanan di meja. Kru VIXX TV2 menyusul dan bersiap di posisi dengan segala peralatan yang dibutuhkan. Selain alat rekam yang dipegang kameramen, mereka juga mendapatkan handy cam untuk rekaman sendiri.

"Arigatou." handy cam dioperkan pada N.

"Semua sudah siap? Baiklah, kita segera mulai!" manager hyungnim memberikan aba-aba sebelum akhirnya kamera take-on.

***

"WE ARE REAL V! V.I.X.X VIXX imnida!"

Diawali dengan sambutan khas mereka, yang tak pernah luput dari pendengaran para Starlight.

"Starlight! Are you doing well? Kami sedang berada di sebuah restoran untuk makan siang. Nah, haruskah kuajak kalian berkeliling?" N mulai beraksi dengan handy-cam nya.

"Ken-ssi, ceritakan tentang sesuatu yang sedang kau lakukan!"

Ken melirik kamera dengan senyum manis plus mata bulan sabitnya, "Byeolbit-deul annyeong!"

"Apa yang sedang kau minum, huh? Matcha?"

"Ne, ini baik untuk kesehatan." Ken mengacungkan jari telunjuk, "kalian juga harus sering-sering minum teh hijau, uri byeolbit!"

N tertawa, "Ckckck, baiklah mari kita beralih ke Rabi dan lihat apa yang ia lakukan!"

"Oh, Rabi! Ia sedang memikirkan hadiah apa yang ia dapatkan untuk ulang tahunnya!" seru Ken sekalipun dirinya sudah menghilang dari balik kamera. Ravi menoleh dan terlihat terkejut.

"Kau mengagetkan ku!" ia menepis kamera yang berada tepat di depan wajahnya, hingga menyentuh ujung hidungnya. N cekikikan.

"Katakan pada Starlight, berapa hari lagi ulang tahun mu?"

"Mereka sudah tahu, aku tak perlu mengatakannya," sahut Ravi.

"Jinjja? Bagaimana kalau mereka lupa tanggalnya?"

"Tidak mungkin! Starlight, kalian tidak lupa ulang tahunku kan?" Ravi mendekatkan wajahnya ke lensa kamera, berbisik kecil, "tanggal 15! 15!"

"Yah, jangan halangi kamera nya," omel N.

VIXX BIRTHDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang