five

189 3 0
                                    

YOOO !! ITU AUTHOR KASIH POTONYA BANG RIO.. KAYA TAI MUKANYA WKWKW

Christie mencoba untuk bekerja normal. Ia tidak akan ditolak di kantor lamanya, tapi dengan kaki yang pincang dan terkadang harus mengunakan kursi roda. Ia merasa seperti seorang yang tak berguna, hanya bisa merepotkan siapapun. Ketika ingin naik escalator ataupun menaikin tangga semuanya terasa berat. Setiap malam ia hanya bisa menangis, melihat keadaanya, ibunya menyadari keadaan putrinya, hatinya pun perih tapi hanya bisa berharap tuhan memberikan kekuatan untuk anak semata wayangnya setelah ayah christie meningal.

Alben berhasil mendapatkan apa yang ia ingin tau, tentang korban yang selalu membayangin dirinya. Dan sumber informasinya mengatakan tentang gadis itu. Ia mendapatkan kantor christie. Ia segera menuju kantor itu yang ternyata merupakan bagian dari perusahaan ayahnya. Saat itu ia melihat christie tampak berusaha menaiki tangga. Hatinya tergerak untuk mendekat. Membantu mendorong kursi rodanya.

" Terima kasih.." Kata christie padanya.

Alben terdiam, hatinya begitu pilu melihat christie begitu cantik tapi jadi cacat karenanya.

" Tidak masalah."

" Kamu kerja dikantor ini lantai berapa?"

" Lantai 3."

" Kamu?" Tanya christie balik.

Alben bingung menjawab pertanyaan christie, ia tidak pernah berkerja hingga akhirnya ia mengarang sebuah kisah.

" Aku baru kerja disini, di lantai dua,"

" Oh ya..:"

" Andai saja aku di lantai satu, pasti aku ga perlu repotin orang hehehe. Jadi ga enak hati.." kata christie.

Meraka tiba di eskalator. Sekali lagi christie mencucapkan terima kasih pada pria itu.alben pulang saat itu pula dengan wajah bersedih. Ia ingin menangis melihat dosa yang ia lakukan pada christie. Ia pulang kerumah ayahnya dan meminta perkerjaan di kantor itu. Ayahnya begitu heran dengan sikap putranya tapi menerima keputusan alben. Ia langsung menjadi direktu dalam perusahaan itu. Dalam satu hari ia memutusan untuk memindahkan kantor dimana christie bekerja dari lantai 3 ke 1. Setiap harinya ia selalu memandangin christie saat ia bisa, ia tak pernah mengalami satu keadaan yang begtu sulit dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk mendekati christie, mencoba untuk mengatakan satu kejujuran yang tak bisa ia ucapkan saat ini. Tentang hal yang membuat christie menjadi seperti saat ini.

Dari hari ke hari, mereka semakin dekat. Alben membuat banyak kemudahan di kantor untuk christie agar bisa mengunakan kursi rodanya secara bebas. Ia makan bersama christie di kantin yang tidak pernah ia jamah sebelumnya. Mengenang sosok christie yang berhati mulia, sosok yang rendah hati dan menerima kenyataan hidupnya sebagai gadis cacat.Suatu hari karena bosan, alben mengajak christie untuk makan di luar.

" Makan denganku di luar? Tidak salah kamu kan direktur disini?"

" Emangnya direktur tidak boleh makan bersama kamu."

" Bukan begitu, aku hanya takut merepotkan direktur bila jalan bersamaku. Kota ini tidak ramah dengan kursi roda, aku tidak ingin merepotkan direktur bila jalan bersamaku hingga harus mendorong kursi ini."

" Tenang saja, ayo katakan apa yang ingin kamu makan, ini perintah dari Direktur jangan pernah menolak!!"

" Baiklah. Aku ingin makan Sushi Tei, sungguh aku sudah lama tidak pernah makan disana."

" Kalau begitu ayo kita makan."

Mendengar christie ingin makan sushi tei, alben langsung meminta ajudan ayahnya untuk membooking semua kursi yang ada di restorant itu hanya untuk mereka. Ketika christie tiba di sushi tei, ia terkejut melihat restorant itu hanya ada mereka berdua. Ia hanya mendengar kata terakhir alben.

" Makanlah semua yang kamu inginkan.."

Mereka pun makan dengan lahap. Alben begitu menikmati keadaanya bersama christie, hingga mereka menyadari kalau natal akan datang dalam beberapa minggu lagi.

" Kalau natal nanti, apa yang kamu inginkan christie."

" Aku kalau natal selalu meminta banyak hal, tapi sayangnya tidak pernah terjadi tuh. "

" Kalau begitu katakan lah, aku ingin tau.."

" Sungguh kamu ingin tau?"

" Tentu saja aku ingin tau.. ayolah sebutkan."

" Aku ingin bisa berjalan lagi.."

Alben tertegun, hatinya miris dan wajahnya menunduk.Tadinya ia berpikir ingin memberikah hadiah kepada christie, apapun yang christie inginkan. Kini mendengar permintaan sulit itu, ia bersedih.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang