3. Can't Talk

415 22 4
                                    

"And the hardest part
Was letting go not taking part
Was the hardest part.
And the strangest thing
Was waiting for that bell to ring
It was the strangest start"
(Coldplay - The Hardest Part)

-Vili POV-

Suara musik di club malam ini masih bersenandung, Tapi tidak pikiran dan hati ku..

"Beb.. Beb.." Panggil Dio.

"BEBB!!!!" Panggil Dio kembali dengan nada naik 1 oktaf dan menyenggol Vili.

"Yak ! Kenapa kenapa?" Jawab diriku yang kaget karena senggolan Dio, Aku pun menoleh kepala nya , dan melihat Dio seperti ada dua..

"Lo dah Kobam(Mabok)?Nah kan ini nih yang gue bilang lo klo udah Kobam pasti lo kayak orang galau ga jelas, mau udahan aja nih? " Tanya Dio yang menatapku khawatir, Mungkin dia pikir dia melihat sahabat nya yang sudah makin aneh dengan mukaku panas, aku yakin merah sudah pipiku.

" Hah? Gak kok ! Belom ! biasa aja... masih kuat kok io', gue juga males mau balik,duh gue mau pipis kebelet nih." Jawab aku dan berdiri dari tempat duduk ku, aku merasakan kepalaku pun melayang Dan..

"Duh Vil, Are u okay? Lu mau ke toilet?Mau gue temenin? Skalian gue mau balik kayaknya Vil, jadi bareng aja kebawah." Tanya Ratu yang memegang tanganku karna aku berjalan sempoyongan.

"I'm okay kok, Alkohol sialan nih, kok lo pulang?" Tanya Aku bingung.

"Iya kan jauh rumah gue, kasian Edo anterin kejauhan aji mumpung gue sama Edo belom minum banyak, ntr bahaya lagi bawa kendaraan si Edo, jadi balik aja deh kayaknya udah jam 2 Vil" Aku pun mengangguk dan melihat Ratu menunjukan jam ditangannya.

"Dan Kayaknya juga lo harus balik deh Vil,muka lo udah merah gitu kayak Kepiting Rebus karna minum kayak kerasukan"Sahut Edo yang memperhatikan mukaku, dan aku pun memegang pipi dan mengangguk.

"Oh Okay,iyaa deh balik gue abis ini Pipis dulu, io' ambil aja duit gue didompet gue ditas Tolong bayarin yak semuanya, dan Hp gue dong mau cek takut nyokap gue telp ,Tolong io'." teriak aku ke Dio.

"Okay beb." Tanya Dio dan menyerahkan Hp ku, aku pun mengambilnya.

"Yuk,Rats,Do."Ajakku Ratu turun. Ratu pun memegang tangan ku sambil jalan dan turun dari tangga.

Sesampai di depan toilet..

"Rat , lo balik aja. Kasian Edo capek kayak nya. Ga papa kok. Gue masih kuat jalan kok." Kataku. Sambil melihat Edo yang sudah capek sepertinya.

"Ga ah, ntr lo pingsan lagi didalem gimana?" Jawab Ratu yang memasang muka khawatir dan memegang erat tanganku seakan takut aku ini akan hancur.

"Duh, Nih gue bawa Hp Ratu. Ga papa kok ntr gue hubungin Dio klo ga sanggup jalan. Kasian rumah lo jauh mana belom tau klo tiba tiba ada macet jam segini" Bujuk Aku yang ga tega lihat mereka yang jauh-jauhan rumah nya Ratu di Mangga besar dan Edo nya di daerah BSD bayangin aja dengan ditambah macet nya Jakarta ini.

"Yakin lo? Yaudah Hubungi Dio ya. Gue sama Edo balik Beneran nih Vil." Kata Ratu yang masih pengen nemenin.

"Iyaaa Rats, gue masuk dulu ga tahan nih." Jawab aku yang sambil berbalik jalan menuju Toilet sambil melambaikan tangan menyuruh mereka pergi.

Are You With Me??Where stories live. Discover now