prolog

237 5 2
                                    

Niall memarkirkan sepedanya tepat di pinggir parkiran sekolahnya. Sesekali ia merapihkan rambutnya dengan jari-jarinya. Ia berlari menuju lorong sekolah membuat kaca mata yang ia kenakan hampir terjatuh.

Sampai di lorong sekolah, ia menghentikan langkahnya ketika melihat Harry yang sedang berjalan sambil melirik kesana-kemari.

"Hazz!" Teriak Niall sambil melambaikan tangan. Ia berlari menghampiri sahabatnya itu.

"Aku mencarimu, tahu." Harry menggelengkan kepala.

"Biasa, lepas rantai." Niall terkekeh, sementara Harry hanya menyipitkan matanya curiga.

Mereka segera masuk ke dalam sekolah, suasana masih sangat ramai. Lapangan yang masih dipenuhi dengan siswa yang sedang bermain basket. Niall sangat membenci anak-anak basket, karena menurutnya mereka semua arogan, dan mereka semua keren. Dan Niall tidak akan pernah bisa sekeren mereka.

Mereka menuju tempat loker untuk menaruh tas masing-masing sampai pandangan Niall jatuh kepada wanita yang sedang menguncir rambutnya. Grace.

"Sadarlah bocah!" Ujar Harry kesal, sementara Niall hanya tersenyum simpul melihat kakak kelas yang sangat ia sukai itu.

"Melihati orang yang bahkan tidak tahu keberadaanmu itu hanya membuang-buang waktu." Harry mengunci lokernya dan menatap Niall heran.

Niall sudah biasa menerima omongan Harry tenang betapa mustahilnya seorang Grace Bailey untuk didapatkan, namun Niall belum menyerah.

"Dengar, kau sangat menyedihkan kawan. Kau tidak pernah berjuang untuk mendapatkannya, berdiam disini sambil terus mencuri pandang. Lagipula, kan, Grace sudah memiliki Zayn. Sudahlah, masih banyak wanita yang lebih panas dari dia. Seperti Lauren, contohnya." Oceh Harry sambil mengedipkan mata ke arah Lauren, salah satu adik kelas kami yang menurutnya paling seksi.

"Yee, kau sama saja." Jawab Niall sembari memasukan tasnya kedalam loker, saat ia melirik lagi ketempat Grace menguncir rambutnya, gadis itu sudah pergi. Niall menghela napas.

Setidaknya, itulah yang terus Niall lakukan. Mencuri pandang ke arah kakak kelas yang ia sukai selama 2 tahun, tanpa ada hal lain yang dapat ia lakukan. Ia tidak tahu alasan kenapa ia sangat menyukai Grace Bailey. Seperti ada sesuatu yang spesial dari dalam dirinya.

Terkadang hanya melihatnya dari kejauhan saat jam istirahat sudah membuat Niall tersenyum seperti orang tak waras. Memang terdengar menyedihkan, sangat menyedihkan, namun Niall nyaman dengan caranya melihat gadis itu dari kejauhan.

Dan selama 2 tahun satu gedung sekolah, namun berada di tingkat yang berbeda, kelas yang berbeda, Niall belum pernah sekalipun berbicara dengan Grace.

Jika Niall memandang Grace seakan sebuah mahkota bercahaya, sementara Grace melihatnya seperti sepucuk kotoran yang bahkan tak terlihat.

kakak kelas; njhWhere stories live. Discover now