it's you

74 4 0
                                    


Sang mega merah tak menampakkan jubah emasnya lagi,terselimuti oleh hamparan serpihan salju putih yang kian bergelanyut lembut diterpa angin dingin.Ringkih derak ranting putih dari pepohonan tanpa daun bergerak mengikuti lambaian hembusan udara di sekitarnya.Alunan senandung lagu Natal terdengar syahdu dengan iringan musik yang dimainkan pada deretan bangunan tua nan kuno yang terbaris diseberang jalan.

Sudah hampir tiga jam Khumaira duduk membeku di depan gereja tanpa satupun penghangat yang melekat pada tubuhnya.Bibirnya mulai membiru dengan wajah pucat pasi seperti porselen.Suhu mendingin secara drastis membuat getaran hebat pada tubuhnya dan membuat ia collaps tak sadarkan diri.

Derap langkah seorang pria terhenti melihat sesosok gadis mungil terbujur lemah begitu saja didepan gereja,tempat terlangka yang sejatinya belum pernah ia kunjungi beberapa tahun belakangan ini.Tujuannya kesana adalah menemui seseorang yang selama ini ia tinggal pergi begitu saja tanpa memberikannya kabar apapun,namun hal pertama yang ia jumpai adalah seonggok manusia dengan balutan kain penutup seluruh tubuh tak terkecuali mata. Dengan ragu dan pikiran yang penuh tanda tanya,ia tidak memiliki pilihan untuk tidak menolongnya.

"jesus...,",ia bergumam lelah melihat apa yang sekarang berada dihadapannya.Tanpa berpikir panjang lagi,ia membopong wanita tersebut memasuki gereja dan membaringkannya di salah satu kursi panjang yang berada didalam ruangan tersebut.Adam mulai memperhatikan sosok yang berada didepannya,sebagian tubuhnya tertutupi kain polos berwarna biru tua dengan hijab panjang lebar sepinggang yang menghiasi kepala lalu dibalut oleh sepotong kain yang menghalangkan pandangan orang lain untuk melihat sang pemilik wajah.

"sshh...tidak apa-apa.Beristirahatlah",Adam berucap ketika melihat gadis tersebut terbangun dengan keadaan yang terlihat tidak baik-baik saja dengan tatapan kebingungan sekaligus sorotan ketakutan yang dijuruskan terhadapnya.Badannya bergetar menandakan bahwa ia sedang dilanda kedinginan karena tubuhnya hanya dibalut kain yang tk begitu tebal.

"mengapa aku berada disini ?",gadis bermata coklat terang didepannya bersuara dengan serak bergetar akibat tubuhnya yang masih menggigil.Dan tanpa basa-basi Adam membenahi letak mantel tebal kesayangannya pada gadis terebut lantas pergi begitu saja meninggalkan sosok yang ia tolong sendirian saja tanpa menjawab pertanyaan sang gadis yang masih nampak terlihat heran dan kebingungan.

"terimakasih",gadis bermata coklat terang itu bersuara lembut meski orang yang diajak bicara telah berlalu dari hadapannya.

Melihat keadaan sekitar pada satu ruangan yang sedang ia tempati,tampak sebuah kayu salib menggantung dengan sang Tuhan,begitu cara mereka menyebutnya yang terikat pada dua telapak tangan, lalu dua kaki yang saling menggamit oleh tancapan paku penusuk.Sakit sekali,pada ujung *Olea Europaea tampak gumpulan warna putih yang menonjol pada coklat kayu yang bertuliskan INRI,satu kata penuh makna yang menyiratkan banyak hal,namun masih nampak rahasia pada pemandangnya.Pada semua sisi di samping altar terdapat meja beriringan nan kecil yang di atasnya terdapat tumpukan kitab berisikan firman-Nya.Nuansa gelap malam dengan rimbunan pepohonan lalu diriasi oleh warna biru langit dengan lingkaran kecil berwarna emas di atas salib, lalu dihangati oleh lampu temaram membuat ruangan tersebut semakin cantik.

Dalam lamunan penuh imajinasi tampa arah dibalik pikirannya ,pengganggu datang membuyarkan segalanya,membuat ia segera beranjak dan bangun dari alam khayalannya.Berhenti sejenak,merasakan tangan yang tadi menepuk pundaknya dalam seperkian detik,dan segera mungkin membalikkan tubuhnya kebelakang.

"Aira maaafkan aku,membuatmu menunggu lama",cewek cantik dengan iris mata biru bak laut tenang berarus lembut,rambut pirang sepundak,dengan ukiran wajah yang begitu indah, bersuara tersedat-sedat .

RISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang