Stepbrother

"we trust you, Ishtar"

"It cost 55 dollar sir"

"Ambil kembalinya" ucap Brian memberi selembar uang 100 dollar.

"Kita gak pulang ke penthouse, Bri?" tanya Ishtar setelah melihat kemana mobil mereka melaju.

"Kita ke rumah mum dulu" Brian menjawab pertanyaan Ishtar.

Perjalanan kali ini penuh keheningan, Brian sibuk dengan American Spirits nya dan masih terus menatap lurus ke depan, Ishtar tahu suasana hati kakaknya tidak lebih baik di banding awan mendung di luar.

Zachary tak jauh berbeda mulutnya terus menyanyikan Crimson Day nya Avenged Sevenfold yang mengalun dari tape.

I've been wrong

Times over

I've been shame

With no words to find

But if the sun will raise

Bring us tomorrow

Walk with me, crimson day

Tanpa mereka sadari, seiring dengan hujan yang turun air mata mereka ikut turun membasahi pipi mereka.

Ketiganya tidak memikirkan hal yang sama, namun lagu dan genre musik yang sama menyatukan mereka. Solo guitar Synacky yang biasanya menganggumkan terdengar menyayat hati kali ini

Bait terakhir lagu terdengar ketika Zee menghentikan mobil di parkiran sebuah cementery.

"I'm going to buy flowers for mum, you guys wait a minute" ucap Bri.

Keduanya hanya mengangguk, menunggu dalam keheningan adalah hal yang tidak menyenangkan. Lidah keduanya terasa kaku untuk berbicara entah kenapa, hingga Brian datang keheningan masih belum terpecahkan ketiganya hanya saling pandang lalu jalan beriringan memasuki area cementery.

HERE LIES
Our belove mom, wife, daughter and friend
ALEXA AUTUMN NOLAN
Born : 13 Ocotber 1982
Gone : 13 October 2013

Ishtar terkejut akan apa yang ia lihat, nama tengah yang sama, tanggal lahir yang sama dan lahir di musim yang sama. Satu hal lagi yang membuatnya terkejut mum Lexa pergi di hari yang sama dengan ayahnya.

"Mum, kami membawa Ishtar kesini. Ia memiliki nama yang hampir sama dengan mum dan kata Daddy juga tanggal lahir kalian sama" Ishtar tidak menyangka pria seperti Zachary bisa mengeluarkan suara separau itu.

Entah mengapa, Ishtar jalan mendekati makam mum Lexa.

"Hi mum, I'm soon to be Zee and Bri stepsister, I'm glad we have same name same birthday date and were born in same season and do you know mum the day that you were gone is also the date that my father gone. I hope you meet him in afterlife because we're family now"

Mereka bertiga menaruh mawar biru kesukaan mum di atas makamnya.

"Till we meet again, mum" ucap Brian berusaha menghapus air matanya.

Ishtar tergerak untuk memeluk Brian berharap pelukannya dapat menenangkan hati sang kakak. Brian segere membalas pelukan hangat Ishtar, pikiran Brian mengingat kapan terakhir kali ia merasakan pelukan sehangat dan setulus ini.

"I miss my mum" kali ini air mata Brian tak dapat di bendung lagi.

Di depan makam ibundanya ia menangis di pelukan calon adik tirinya membasahi pundak sang adik, yang terdiam menikmati pelukan hangat kakaknya sambil menerawang jauh.

"Apa untuk mendapat pelukan sehangat ini dari seorang kakak, aku harus kehilanganmu, dad?" batin Ishtar.

Zachary memperhatikan keduanya dari sisi berbeda makam ibunya.

"Apa untuk memiliki adik wanita seperti Ishtar, kami harus kehilanganmu Mum?" ucap Zach miris.

"Satu satunya yang butuh pelukan bukan hanya Bri, wahai Ishtar."

Ishtar langsung melepas pelukannya dan merentangkan tangannya bersiap memeluk Zach.

"Come here my Zeeeee" ucap Ishtar ceria.

Pelukan mereka terinterupsi suara perut Ishtar.

"Taco Bell?" tanya Bri.

"Terakhir sampai mobil, traktir" ucap Ishtar jenaka sambil berlari.

Zachary dan Brian saling pandang penuh arti, lalu keduanya berkata.

"Andaikan"

"KALIAN BERJALAN SEPERTI SIPUT, AKU HAMPIR MATI KELAPARAN KARENA MENUNGGU KALIAN" Ishtar segera memaki keduanya ketika mereka sampai.

"Jangan berteriak di pemakan dasar wanita bar bar" maki Brian.

"Apa kau bilang? Aku? Bar bar? Jika aku bar bar, kamu apa?" tanya Ishtar menantang.

"Aku tampan" ucap Brian enteng dengan smirk andalannya.

"Kalian mau masuk mobil, atau pulang naik bus?" ancam Zach.

Sepersekian detik setelahnya mobil mulai meninggalkan are pemakaman.