Persahabatan dan Cinta Baru

47 1 1
                                    




Saat itu adalah tahun 1998, Fadli dan Ervan baru saja menjadi siswa SMA. Fadli adalah anak yang bersemangat,aktif, dan sedkit teledor. Sementara Ervan anak yang kalem, teliti, dan serius. Meski begitu ia seringkali mengeluarkan celetukan-celutakan lucu yang mengejutkan orang lain. Walau keduanya sangat berbeda namun mereka berdua sama-sama anak yang pintar dan percaya diri. Mereka berdua adalah sahabat karib yang sudah akrab sejak lahir. Keduanya seringkali kemana-mana berdua sehingga orang-orang memanggil mereka berdua Fauzi dan Fauzan. Rumah mereka yang berdekatan membuat kedua keluarga mereka sudah layaknya saudara bagi satu sama lain. Karena kedua orang tua Ervan yang sangat sibuk, seringkali ia bermalam di rumah Fadli, terutama saat ada pertandingan sepak bola. Kedua sahabat itu memang sangat menyukai sepakbola. Fadli adalah pendukung Juventus sedangkan Ervan adalah pendukung Milan dari liga Italia yang paling populer waktu itu. Keduanya sering kali berdebat membanggakan club kesukaan masing-masing. Tidak hanya dalam hal kegemaran sepakbola saja mereka berdebat, namun dalam hal musik pun demikian. Seperti Fadli yang lebih menyukai Jamrud, sedangkan Ervan menyukai Boomerang. Lalu Ervan lebih menyukai Dewa 19 sedangkan Fadli lebih memilih Kla Project. Begitulah mereka sering membanding-bandingkan favorit masing-masing.

Meski sama-sama menyukai sepakbola dan musik namun hanya Fadli yang jago bermain sepakbola sehingga sering masuk dalam tim sekolah. Sedangkan Ervan sangat pandai bermain gitar dan mempunyai suara yang bagus berbanding terbalik dengan fadli yang terkenal akan suaranya yang menggangu saat bernyanyi. Karena kemampuan yang berbeda jauh Mereka hanya bisa bersaing dalam hal pengetahuan sepakbola serta musik saja. Dalam hal ini pengetahuan sepakbola Ervan lebih unggul sedangkan Fadli unggul dalam hal musik. Namun persaingan mereka berdua yang sebenarnya adalah dalam hal prestasi akademik. Sejak SD mereka berdua selalu bergiliran menjadi juara satu di sekolah mereka. Hal ini pun sering menjadi sumber taruhan bagi teman-teman mereka siapa yang menjadi peringkat pertama. Cerita dua anak yang bergiliran menjadi juara satu bahkan sampai ke sekolah lain.

Saat masuk SMA seperti biasa mereka bersaing untuk menduduki peringkat pertama. Saat lulus SMP NEM Fadli unggul 0,05 atas Ervan sehingga ia merasa di atas angin. Sekolah pun berjalan lancar dan seperti yang diduga di kelas Fadli dan Ervan unggul jauh dari teman-temannya. Fadli dan Ervan dari dulu selalu meminta untuk satu kelas dan selalu dikabulkan oleh kepala sekolah. Saat Cawu satu di kelas satu berakhir seperti yang diduga mereka menjadi yang terbaik di kelasnya. Kali ini Ervan unggul atas Fadli yang harus puas berada di peringkat kedua. Namun kali ini ada yang berbeda dari biasanya, mereka berdua tidak lagi menjadi yang terbaik di sekolah. Kali ini Ervan dan Fadli harus puas berada di peringkat dua dan tiga sekolah. Mereka pun terkejut dan penasaran orang seperti apa yang menjadi peringkat pertama yang kabarnya berasal dari kelas sebelah.

Cawu baru di mulai dan rasa penasaran masih menghantui Fadli dan Ervan. Mereka pun bermain ke kelas sebelah. Di sana mereka bertemu Badri sang anak juragan angkot yang selalu up to date akan tren terkini meski lebih sering salah paham karena ia kurang memperhatikan. Badri suka menggoda cewe-cewe dan ia sangat tergila-gila pada Diana Pungki. Selain itu mereka juga bertemu dengan Johan sang preman kelas yang atletis. Kata-katanya kasar dan blak-blak an meski berbanding terbalik kalau berhadapan dengan cewe, ia berubah menjadi pasif dan sopan. Mereka berempat pun menjadi cepat akrab karena obrolan tentang sepakbola yang menyatukan mereka. Fadli dan Ervan tiba-tiba saja bergabung dengan Johan dan Badri saat mereka sedang membaca Tabloid BOLA di kelas. Tidak lama mereka terlibat perdebatan seru siapa yang bakal menjadi juara liga italia tahun ini. Akhirnya melalui Badri mereka dikenalkan kepada sang juara satu sekolah cawu lalu, yaitu Alya. Begitulah akhirnya Fadli dan Ervan lebih sering bergaul dengan kelas sebelah.

Alya adalah cewe dari Jawa yang baru saja pindah ke Jakarta bersama orangtuanya pada awal tahun ajaran. Karena statusnya sebagai anak dari daerah ia pun sedikit minder dengan teman-temannya terutama karena logat jawanya yang kental. Meski pada dasarnya pemalu namun ia berubah menjadi percaya diri kalau berada di depan kelas. Ia adalah penggemar berat aktor-aktor sinetron dan mempunyai poster-poster mereka di dalam kamarnya seperti Ari Wibowo, Gunawan, Dicky Wahyudi, Teuku Riyan dan lain-lain. Salah satu impiannya setelah pindah ke Jakarta adalah untuk bisa bertemu dengan mereka dan foto bersama. Pada awalnya ia kesulitan untuk berteman di kelas karena statusnya sebagai anak dari daerah. Untungnya ia bertemu dengan Mira dan Vika dua orang sahabat yang ceria. Mira dan Vika secara proaktif mengajak Alya untuk berteman dan ternyata mereka sama- sama tergila-gila dengan aktor sinetron. Mira adalah cewe cantik yang Fashionable. Namun kata-katanya kasar dan blak-blak an menyaingi Johan sang preman kelas. Sedangkan Vika adalah cewe berambut pendek yang selalu ceria. Cara ngomongnya yang cepat sering membingungkan orang lain namun tidak bagi Mira karena ia sudah terbiasa. Mereka berdua sudah berteman sejak SMP dan seperti Fadli dan Ervan sering berdebat tentang berbagai macam hal yang membuat Alya bingung berada di tengah-tengah. Hal-hal seperti siapa yang lebih hebat Andre Stinky atau Sigit Base jam, siapa yang paling ganteng Aldi Bragi atau Rendi Bragi, siapa yang lebih bagus aktingnya Tedi Syach atau Anjasmara dan sebagainya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hembusan Angin Masa MudaWhere stories live. Discover now