Namanya Andara Ayu Sarasvati, gadis berumur 17 tahun yang berparas manis. Andara dikenal dengan kehidupannya yang sempurna. Mulai dari berparas good-looking, pintar, berkecukupan, ramah dan disayangi orang disekelilingnya. Dan yang pastinya Andara dikelilingi laki-laki tampan.
Tapi ada satu hal yang membuat Andara disebali.
Ambisius.
Ya, Andara adalah gadis ambisius. Bukan berarti ambisius dalam hal cita-cita ataupun lainnya.
Andara sangat ambisius untuk mendapatkan cinta Evan, lelaki yang sudah ia cintai dari awal masuk sekolah. Semua orang tau kalau Andara sangat menyukai Evan, sehingga laki-laki yang mengantri untuk mendapatkan perhatiannya lama-lama menyerah.
Tetapi, Evan. Lelaki itu benar-benar tidak peka-- atau pura-pura tidak peka merespon kode-an Andara.
Dan hal itu membuat Andara berambisi untuk mendapatkan cinta Evan. Harus.
.
.
.
.
Andara menatap sekeliling lapangan indoor sekolahnya, menatap satu persatu orang yang sudah duduk di tribun teratas hingga terbawah --yang pastinya didominasi laki-laki--. Setelah tidak menemukan orang yang ingin dicarinya, Andara menekuk bibir sebal.
"Heh, lo ngapain masih disini?" Tanya Sita, sahabat Andara. Andara menampakkan wajah puppy-eyesnya.
Andara memeluk lengan Sita dan merajuk sebal. "Masa Evan gak nonton cheerleader gue sih, Ta? Gue udah dandan cantik-cantik masa Evan gak nonton?"
Sita berdecak. "Gak usah berharap."
Andara menekuk bibirnya. "Ah lo mah selalu ngomong gitu Ta,"
"Andara!" Seruan Deera[1] , kapten cheerleader untuk menyuruh Andara menuju tempat.
"Udah sana, fokus aja dulu sama cheers lo," Sita mendorong pelan bahu Andara dan dibalas dengan cemberutan di bibir Andara.
::..::..::
Andara melakukan gerakan cheers dengan semangat, gerakannya yang lincah melompat-lompat dan melemparkan pom-pom berwarna hitam-ungu itu membuat siapapun terpesona melihatnya. Tak lupa Andara tersenyum manis hingga membuat laki-laki yang berada dikursi penonton meleleh melihatnya.
Kalau saja mereka tau, senyum Andara hanya untuk satu objek yang baru saja datang ke lapangan indoor dengan jaket abu-abu.
Evan.
"Evan nonton?" decitnya menahan teriak.
Dengan semangat, Andara kembali melakukan formasi-formasi lainnya dengan lincah, berharap Evan menyadari bahwa ia ada disana.
Mata Andara terfokus kearah Evan, hingga siapapun mulai menyadari, terutama fans laki-laki Andara bahwa pandangan Andara kearah Evan. Ada yang cemburu, memaki-maki bahkan memberi tau Evan bahwa ia sedang ditatap gadis tercantik seantero sekolah.
"Van, van. lo diliatin tuh sama most wanted cewenya sekolah kita." bisik seseorang disamping Evan.
"Siapa?" Evan tak kalah berbisik.
Lelaki itu berdecak. "Andara,"
Andara yang berada ditengah lapangan menatap keduanya heran, Kemudian badannya membeku kala Evan mengangkat kepalanya dan menatap Andara penuh.
Andara menundukkan kepalanya, tersipu malu.
::...::..::
"Bila kau jatuh cinta katakanlah jangan buat sia-sia~"
KAMU SEDANG MEMBACA
VidCallove
Short StoryDengan tangan gemetar, ia berusaha mematikan video call yang tak sengaja ia tekan kepada account Evan "Jangan jawab plis, jangan." "Halo?" Sialan. Copyright © 2016 short story by Salsabilaayus. [Cerita ini hanya dipublish di wattpad. DILARANG KERAS...