Pray

1.8K 182 14
                                    

" Lift up your head, stop hiding your face"

"Apa yang kau harapkan dengan anak berandal seperti Jongin!" bentak tuan Do.

Kyungsoo hanya bisa menunduk sambil menahan tangisnya, disampingnya ada nyonya Do yang merangkul Kyungsoo.

"Berhentilah membentak kepada putrimu" ucap nyonya Do.

"Aku tidak akan membentak jika dia tidak akan melawanku, sayang" bela tuan Do.

Nyonya Do hanya menggelengkan kepalanya, jika tuan Do sudah mengeraskan hatinya maka tidak ada sesuatu yang bisa menghalangi keputusannya.

"Kyungsoo, appa mohon sekali ini saja" ucap tuan Do sambil mendekati Kyungsoo yang sedang duduk disofa disebelah nyonya Do. "Bantulah appa, hanya kau satu-satunya harapan appa" lanjut tuan Do sambil menggenggam tangan Kyungsoo.

"Appa akan menjual Kyungsoo kepada keluarga Park" ucap Kyungsoo sambil menatap tuan Do.

"Bukan sayang. Appa tidak menjualmu kepada keluarga Park"

"Tapi yang appa lakukan seperti menjual anak gadisnya kepada keluarga Park, hanya untuk menyelamatkan perusahaan"

Tuan Do menghela napasnya "kau ingat anak laki-laki keluarga Park yang waktu itu datang kepesta ulang tahunmu?"

Kyungsoo mengerutkan dahinya, ya dia ingat sekali dengan Park Chanyeol yang datang dipesta ulang tahunnya yang ke dua puluh empat. Laki-laki tinggi yang bahkan tinggi badannya mengalahkan Jongin itu datang dengan senyum cerah sambil membawa kado ulang tahun boneka teddy bear yang sangat besar.

"Sudah sejak dari pertama kali saat Chanyeol melihatmu, Chanyeol sudah menaruh hatinya untukmu. Dia laki-laki yang baik, hidupnya diumur yang masih muda sudah mapan" ucap tuan Do. "Appa juga memikirkan semuanya, jika kau bersama Chanyeol hidupmu juga akan bahagia dan tentu saja Hanbin akan tetap bersekolah sesuai kemauannya, kau tau bukan?"

Kyungsoo terdiam tidak bisa menjawab perkataan tuan Do jika sidah membawa-bawa nama adik laki-laki nya.

"Pikirkanlah" ucap tuan Do sambil berdiri meninggalkan ruang keluarga.

Nyonya Do mengelus pundak Kyungsoo "kau harus bicara dengan Jongin, eomma sudah tidak bisa membantumu. Kau tau sendiri bagaimana sifat appa mu jika keputusannya sudah bulat"

Kyungsoo menganggukkan kepalanya "Kyungsoo boleh pergi sebentar?"

"Pergilah, pikirkan semuanya dengan baik-baik"

"You say there is no one like me. But I know that I have no future to give you"

Kyungsoo menunggu Jongin didepan pintu bar tempat Jongin bekerja, sebelum sampai disini Kyungsoo sudah menghubungi Jongin.

"Kyung" panggil Jongin.

Kyungsoo sudah menunjukkan raut wajah sedih yang siap menumpahkan air matanya dihadapan Jongin.

Jongin membawa tubuh Kyungsoo kepelukkannya, dia tau apa yang akan Kyungsoo bicarakan dengannya. Masalah perjodohannya dengan anak laki-laki pengusaha Park.

"Jam bekerjamu kapan selesai?" tanya Kyungsoo dengan suara paraunya.

"Jam tiga pagi, apa kau akan menungguku lagi?"

"Iya"

Jongin melepaskan pelukkannya. "Tunggu disini ya, aku akan kedalam"

Tidak sampai lima menit Jongin sudah berada dihadapannya dengan pakaiannya yang sudah berganti dari baju pelayan, Jongin bilang bahwa dia sudah ijin kepada manajernya dan diperbolehkan untuk meninggalkan bar.

PrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang