Chapter 3

625 32 6
                                    


Click!

Click!

Click!

Aku terus menerus memencet semua tombol channel yang ada di remote. Oh ayolah! Ini hari sabtu dan tidak ada acara yang bagus di TV?

Sepertinya aku harus mengajak Harry untuk menonton Netflix bersama. Tapi mana mungkin dia mau, dia pasti sedang sibuk.

Oh ya, dimana Harry?

Aku mengedarkan pandanganku sekeliling. Berharap menemukannya bersembunyi disudut-sudut ruangan.

Ish

Memangnya dia apa.

Guk guk

Menolehkan kepalaku kesamping dan mendapati Shadow dan Missy menghampiriku dan ikut duduk bersamaku disofa.

Shadow itu anjingnya Harry. Sekarang aku tau kenapa dia menamainya Shadow, karena anjing ini sering sekali muncul tiba-tiba. Dan Missy itu nama anjingku. Mengapa aku memberi nama anjingku Missy? Karena ia selalu membuatku merindukannya. Miss-y.

"Hey guys!" Aku menyambut mereka dan mengelus bulu-bulu mereka yang lembutnya melebihi rambutku.

"Kalian melihat Harry tidak?"

Katakan aku bodoh, bertanya pada anjing.

Shadow menggonggong keras, lalu turun dari sofa dan mengisyaratkanku untuk mengikutinya. Missy dan aku mengikutinya dan berhenti disuatu ruangan yang sepertinya kulewati kemarin saat menjelajah rumah, ralat, istana ini.

'Ini ruangan apa?' Batinku.

Shadow dan Missy menggoyang-goyangkan ekornya. Mereka menunggu apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Mungkin maksud mereka aku harus mengetuk pintunya.

Dengan ragu aku mengetuk pintunya.

"Masuk!" Terdengar suara dari dalam. Harry.

Aku membuka pintunya perlahan. Mendapati pemandangan yang kurang mengenakkan. Lantas aku membelalakan kedua mataku. "Harry?!"

Dia sama kagetnya juga denganku. Namun dengan cepat ia menormalkan tatapannya. "Ada apa?"

Harry. Memangku. Seorang. Gadis.

Dan parahnya, wanita itu menggesekkan pahanya diselangkangan Harry. Maksudku, disitu, ya, kau tahu lah dimana.

"T-tidak. Aku permisi."

Huh.

Aku langsung mengambil langkah besar, menjauh dari ruangan Harry. Astaga, gadis itu siapa? Kekasih Harrykah? Atau gadis yang ia beli sepertiku?

Hell yeah. Aku takut.

Bagaimana kalau nanti aku diperlakukan seperti itu juga olehnya? No, no, no.











"No!" Aku membuka mataku cepat. Jantungku berdetak dengan sangat cepat. Melihat sekeliling dan bernafas lega. Hanya mimpi.

Tumben sekali aku bermimpi. Asal kau tahu, aku tidak pernah bermimpi. Maksudku, jika aku bermimpi, pasti karena aku kelelahan atau stress karena tugas-tugas kuliahku. Atau,

Pertanda buruk.

"Shit." Lirihku.

Jadi, mimpiku tadi adalah tentang pertanda buruk bahwa Harry bukanlah orang baik-baik. Jadi, dia semacam seorang pedophil begitu?

Knock knock

"Lexi, kau sudah bangun?" Suara sexy nan serak membuatku membeku. Harry. "Lexi?"

Mempercayai mimpi?

Atau

Mempercayai kenyataan?

"Lexi, jika kau sudah bangun tolong buka pintunya, kalau kau belum bangun, terpaksa aku yang akan membuka pintunya dengan kunci duplikat kamarmu."

Dengan cepat aku turun dari ranjangku. Memakai sendal kamarku dan berjalan membukakan pintu untuknya.

Oh wow.

"Aku yakin kau sudah bangun, pasti."

Aku hanya tersenyum. "Ada apa?" Tanyaku. Yang ditanya hanya diam dan sibuk sendiri dengan bawaannya. Sebuah file, kunci, dan sebuah kartu, mungkin. "Aku akan pergi, mungkin cukup lama. Jika kau merasa bosan dirumah, kau bisa pergi kemanapun kau mau, ini kunci mobilmu dan ini kartu ATM. Aku baru mengisi ATM mu jadi semuanya masih utuh. Hanya itu. Aku pergi dulu. See ya."

Gosh! "Ah, ya, terimakasih untuk segalanya. Kau sangat baik Harry."

Dia hanya tersenyum singkat bahkan hanya 2 detik jika kuhitung. "Ah ya, kalau kau mau pergi jangan lupa izin kepada penjaga. Dan berhati-hatilah. Orang-orang jahat bisa saja ada disekitarmu."

'Orang-orang jahat bisa saja ada disekitarmu.'

Termasuk kau Harry?

"Ah, baiklah."

Dengan begitu Harry melangkah pergi. Dan aku menutup pintu kamarku. Berpikir tentang apa yang akan aku lakukan hari ini. Bermain dengan para anjing? Tidak sepertinya. Mengelilingi kota ini? Aku tidak tahu dijalan, bagaimana mau mengetahui jalan kalau aku saja tidak tahu aku dimana.

Aha! Sebuah ide muncul dipikiranku.

Gunakan maps!

Kau pintar Lexi. Bertepuk tanganlah untuk dirimu sendiri.

Tanpa berlama-lama, aku langsung loncat ke ranjangku dan mengambil ponselku dimeja sebelah ranjangku.

My location

-

Choose destination

Supermarket





"So, where I am?"


Loading location.


Suyo supermarket,
Beijing, China.




Jadi aku di China?


HAH?!

JAUH SEKALI!

•••

Lama ga update ya he he

Jangan lupa vomments ya kalian:*


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kidnapped // h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang