...........................
Baby Chapter 2
Kuroko No Basuke
Genre : Family aja
Rate : Teen
Warning : M-Preg!!! Banyak typo bertebaran!!!
..........................
AkashixKuroko
AominexKise
MurasakibaraxHimuro
MidorimaxTakao
.........................
Pagi ini ada acara tanding basket bersama, diadakan di lapangan indoor milik juragan Akashi. Lapangan indoor ini terdapat di tempat olahraga pribadi yang tepat bersebelahan dengan kediaman utama juragan Akashi. Sebenarnya ada juga kolam renang, bowling, dll, bahkan ada juga tempat golf dan berkuda. Hmmm... bisa dibayangkan betapa beruntungnya menjadi Nyonya Akashi (ehemmm).
Kuroko sudah siap dengan seragam basketnya dulu saat SMA, masih muat memang di tubuhnya yang super mini. Tak lupa sebuah kereta bayi juga dibawanya beserta isinya(bayi). Sesosok perempuan tua juga sudah siap di samping Kuroko. Usut punya usut, yang mempekerjakan perempuan tua yang seumuran dengan ibu Kuroko itu adalah Tuan besar Akashi Seijuro sendiri. Alasannya mempekerjakannya adalah faktor risiko. Kuroko sangat berisiko tinggi bagi perempuan atau laki-laki muda. Kadar kemanisannya tidak bisa ditoleransi lagi oleh Akashi.
Tinggal menunggu teman-teman SMPnya datang saja, ah sebenarnya si tuan rumah juga belum menampakkan wujudnya di lapangan ini, hanya Nyonya rumah saja yang sudah hadir.
"Sei-kun lama sekali" gumam Kuroko pelan.
Sambil menunggu Akashi datang, Kuroko memutuskan untuk bermain dengan Haru, bayi yang sedari tadi tenang karena tengah meminum susu paginya. Iapun berjongkok di depan kereta bayi super mewah yang ditumpangi Haru.
Tepat setelah Kuroko melihatnya, Haru melepaskan botolnya, menyudahi acara minumnya.
"Wah, sudah selesai?" tanya Kuroko sambil mengangkat bayi itu dari kereta bayinya.
Pengurus Haru, sebut saja namanya Mbok Jul, yang sebenarnya nama panjangnya adalah Juliana Kristine, membawa kereta bayi super mewah itu ke pinggir lapangan dengan sangat hati-hati, menjaga agar kereta bayi super mahal itu tidak tergores sedikitpun.
Kuroko yang manis itu melepaskan sepatu yang Haru gunakan dan kemudian menapakkan kaki mungil itu ke lantai(kan ceritanya lapangan indoor, nggak ada rumput yaaa).
Mbok Jul dengan sigap segera mengamankan sepatu plus kaos kaki mini yang lagi-lagi super mahal itu ke dalam kereta bayi yang berada di pinggir lapangan, supaya tidak ada noda bandel serta kuman jahat yang menghinggapinya. Walaupun lapangan ini sebenarnya sudah dipel tujuh kali sebelum pemakaian yang seharusnya sudah sangat bersih tak bernoda dan tak berkuman, Mbok Jul hanya was-was saja.
"KUROKO-CCHI!!!" suara melengking itu memenuhi lapangan(kan indoor ya) dilanjutkan dengan suara super cempreng lainnya yang lumayan keras.
"Jangan ikut-ikutan berteriak, Aya!" ujar Aomine pada bayi yang ada di gendongannya.
Mendapati seorang teman yang sudah lama tidak dijumpainya, Haru melangkahkan kaki kecilnya ke arah sumber suara. Dengan bantuan Kuroko yang setia menuntunnya, mereka sudah berhadap-hadapan.
"Selamat pagi, Aomine-kun, Kise-kun, Aya-chan" sapa Kuroko sangat datar tanpa ekspresi.
"Wah, Kuroko-cchi! Aku merindukanmu-ssu!" pekik Kise sambil memeluk tubuh super hemat milik Kuroko, melupakan kehidupan lain yang ada di bawah sana(baca:Haru).
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby
FanfictionSepenggal kisah tentang bagaimana Generation of Miracles merawat bayi-bayi mereka. #Summarygajelas #M-Preg