[Part 1]

224 14 2
                                    

Line

Nabila : Kumpul yok guys, gue bosen di rumah parah.

Kezia : Gue juga, mau di mana nih bil? Chaca sama Nita ikut nggak?

Chaca : Gue ikuttttttttttt

Nita : Gue jugaaaa

Nita : Cha jemput gue ya hehe.

Chaca : Hm

Chaca : Jam berapa nih? 

Nabila : 11?

Kezia : Oke

Nita : Okai

Chaca : Kay

*********************


At Cafe Jasmine


"Main yok e" Nita yang kelihatannya sudah bosan. 

Ya kalian juga bakal merasa bosan kalo selama tiga jam terakhir ini kalian cuman ngomongin sesuatu yang jelas alias gak ada topik.

"Main ToD aja, gue dah lama gak main itu." Bila a.k.a Nabila memberi ide.

"Ayok dah," Lagian, udah lama juga gue gak main itu, jadi oke lah.

"Muternya pake apa dong ya?" Kezia bingung setelah mengobrak - abrik isi tasnya dan melihat barang apa saja yang ada di meja.

"Pinjem sendok gih bil" suruh Nita

"Oh kok gue ?" kata Bila tidak terima

"Lah kan lo yang ngajak main ToD" Loh, bener kan dia yang ngajak main haha

"Heh, Ya bentar"

Setelah kezia datang, kita langsung memulai permainan, sudah empat puluh lima menit kita main ToD tapi gak tau kenapa gue ngerasa kok gue terus yang kena ya.

"Loh kok ke gue terus sih yang kena," 

"Yaudah sih ya, tinggal pilih lo mau Truth or Dare, tapi. . .  karna tadi lo udah milih truth dua kali. Jadi sekarang lo harus pilih Dare cha." Kata Nabila dengan senyum yang merekah

"Bener tu Cha, lo mah dari tadi truth mulu" Kezia ikut menimpali, sedangkan Nita hanya geleng - geleng kepala melih tingkah teman - temannya itu.

"Huft.. jadi apa Dare dari kalian?" Kata Chaca dengan malas.

Temannya langsung membuat lingkaran kecil yang untuk tiga orang, "Jadi apa ni dare buat Chaca?" tanya Nabila dengan semangat empat lima.

"Gimana kalau kita nyuruh dia buat kencan sama sodara gue?" Kezia memberi ide.

"Sodara lo? si Leo? Gila lo kez"

"Gila lo Kez, lo mau dia patah hati gara - gara si Leo? Leo kan sangat - sangat Playboy cap kambing." Nita tidak setuju

"Gue setuju. Chaca kan selalu bilang 'Gue gak bakal jatuh cinta sama badboy - badboy an kayak lo semua' jadi......."

"Oke deal"

"Astaga, buruan dong. Lama banget perasaan" tapi kok perasaan gue gak enak ya."

 "Jadi dare buat lo kali ini adalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lo harus bisa nge-Date bareng Leo" 

"WHAT? Leo si badboy gak jelas itu? Gue gak mau pokoknya fix!" Gak habis pikir, masa mereka nyuruh gue nge-date sama Leo sih, mending sama Niko deh.

"Yaudah sih kalo lo gak mau, lo harus traktir kita selama seminggu" ancam Nita.

"Ish. Kan gue gak kenal, masak udah ngajak ngedate aja sih. Cewek apaan gue astaga." kata gue frustasi.

"Kalo lo mau kenal Leo, lo besok kerumah gue jam 2 Siang. Biasanya setiap hari minggu Leo kerumah buat main ps sama adik gue" 

"Oke. Besok gue kerumah lo" kata Chaca sambil melangkah keluar menuju cafe. 

"Woy Cha, Gue pulang sama siapa dong" Teriak nita di dalam cafe sampai mengundang banyak pasang mata melihat ke meja mereka.

"Pulang sendiri lah nit," kata Kezia gampang.

"Bye Nit," ucap kedua sahabatnya itu.

"Chaca sih" 



Dating a BadboyWhere stories live. Discover now