"Sinar ini kita dimana, kenapa disini gelap sekali, dan kenapa kau mengajak ku ke tempat ini?" ucapku dengan nada bingung sambil memandangi kekanan dan kiri namun yang kulihat hanya kegelapan, tapi anehnya aku masih bisa melihat dengan jelas wajah sinar, ini hanya perasaanku saja, atau wajah sinar memang benar benar bersinar, ya entahlah saat itu aku benar benar dilanda kebingungan.
"Tari, ayo sini ada yang mau aku bicarakan padamu tari" sinar menyapaku dengan senyum khasnya. Aku pun berjalan mendekati kearahnya "Tari berjanjilah apapun yang terjadi kau akan selalu tersenyum"
"iya aku janji, tapi memangnya kenapa? Apa yang akan terjadi? Sinar, Sinar kamu dimana?" belum sempat aku bertanya Sinar sudah semakin jauh dariku dan menghilang bak ditelan bumi "Sinar!! Sinar kamu dimana? Jangan tinggalin aku Sinar, Sinar Sinar!!!" kringgg!!!! "Tari ayo bangun, udah siang kamu gak sekolah?"
Suara yang sangat familiar ditelingaku, dengan nafas yang masih terengah engah aku menatap mama "Hoshosh, Mama jadi aku cuma mimpi" "Mimpi? Emangnya kamu mimpi apaan? Kamu dikejar hantu? Sampe kaya kecapean gitu?" Tukas mama yang seakan meledekku "Yaudah mandi sana, ntar kamu telat lagi kesekolahnya"
"Oke sip, aku mandi dulu tapi mama buatin aku roti panggang yah ma pleaseee"pintaku kepada mama "iya sayang, nanti mama buatin deh kamu udah gede tapu masih manja aja".
Ya memang walaupun umur ku kini sudah memasuki umur I8 tahun,tapi aku masih sangat manja kepada mama. Jangan kan seminggu sehari ditinggal sama mama aja aku udah kayak anak ayam kehilangan induknya.
Setelah menghabiskan sarapanku, aku pun bergegas untuk berangkat kesekolah. "Ma, Tari berangkat dulu yah" sambil menyalami tangan mama dan seperti biasa mama selalu mencium pipiku saat aku hendak berangkat sekolah.
setelah sampai disekolah aku melihat Sinar yang baru mau masuk kedalam gerbang "Sinar!! Tunggu aku" teriakku yang membuat Sinar seketika berhenti berjalan "Eh, kamu Tari aku pikir tadi siapa?" aku dan Sinar berbincang sepanjang jalan menuju kelas, rasanya aku ingin bercerita tentang mimpiku semalam, tapi entah kenapa mulutku seakan tertutup dan tak ingin membicarakan itu. "Tari aku mau masuk kekelas dulu yah ntar kita ketemu pas Istirahat oke" aku hanya tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaannya, dan langsung masuk kedalam kelasku, aku dan Sinar memang sudah tidak sekelas lagi tapi persahabat kami tetap terjalin hingga saat ini. "Teett!!" bel tanda Istirahat telah berbunyi dan aku bergegas pergi kekantin untuk bertemu dengan sinar "hey, kamu udah lama disini?" sapaku pada sinar yang telah duduk dikursi kantin "nggak kok baru aja"
"yaudah kamu pesen apa? Biar aku pesenin"
"aku mauu?? Hmm mie ayam aja minumnya es teh manis"
"oke kamu tunggu disini ya Nona yang cantik jelita" Ucapku yang berhasil membuat Sinar manyun. Aku segera ketempat pemesanan dan tak lama kemudian aku kembali sambil membawakan makanan yang telah kami pesan "Pesanan datang... Silahkan dimakan nona cantik"
"Mari makan.." dengan Semangat aku dan sinar melahap makanan.
"ohya Tari,pulang sekolah nanti bisa nggak temenin ke toko buku?"
"ya bisa banget lah, oke aku tunggu pulang sekolah".
Saat pulang sekolah aku langsung menamani Sinar pergi ke toko buku "Sinar, kamu mau beli buku apa?" tanyaku dan sekaligus membuka bicara karena sedari tadi aku dan sinar hanya berdiam saja.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kependekan, gaje dan gak ada feelnya
Kasih kritik dan sarannya ya reader's biar menjadi lebih baik lagi kedepannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinar Mentari
RomanceDi tempat ini telah kita habiskan waktu kita bersama Senyummu masih hangat diingatanku, senyum yang selalu memberikan warna dikehidupanku Aku merindukanmu Sinarku, sinar yang selalu menerangi jalanku Happy reading ya Reader's