Rumor Bangsa Lazard

2.6K 213 9
                                    

Aku mengendap-ngendap untuk keluar dari Saturn III walau aku sendiri tidak tahu harus pergi kemana tapi yang pasti aku harus keluar dari sini. Ada 2 makhluk yang tadi ku lihat menjaga saturn III di depan pintu keluar pesawat, dengan cepat kutembakan senjataku tepat di kepala mereka berdua hingga mengeluarkan cairan berwarna hijau yang bentuknya seperti darah namun lebih menjijikan.

Aku menuju ke sebuah tempat yang yang besar, Aku melihat banyak sekali tombol yang sama sekali tidak aku mengerti. tempat ini tidak dijaga namun sepertinya tempat ini cukup penting untuk komunikasi pesawat. Ya tempat ini mirip seperti menara komunikasi.

Aku menekan salah satu tombol, tanpa kuketahui ternyata itu adalah tombol untuk menandakan keadaan darurat alarm menyala dan aku langsung berlari menuju pintu keluar. Aku telat hampir seperti satu pleton makhluk berwajah kadal itu berada di depan pintu keluar. Aku tertembak, sebuah senjata yang bentuknya seperti suntikan lalu tiba-tiba diriku terasa pusing dan semuanya menjadi gelap.

"Dimana aku?"
aku bertanya kepada diriku sendiri ketika aku terbangun di sebuah tempat yang tidak kuketahui

Aku berdiri, pandanga mulai jelas setelah melihat ketiga temanku yang lain duduk di sebuah kursi dan diikat.

"Rion apa yang harus kita lakukan, kita akan menjadi objek penelitian!" Sahut Helena yang berada di sebelah ku.

"Tenang saja kita akan pergi dari tempat ini" jawabku meyakinkan.

"Tidak kalian tidak boleh pergi dari sini!" tiba tiba seseorang berjubah hitam berjalan menuju diriku dengan wajah yang tampak menyeramkan.

"Siapa kau? Apakah kau manusia? Kau seharusnya memihak kami!"
kubalas kata-kata dia dengan ocehan yang sangat keras.

"Kami memang memihak kalian. Justru kami membantu kalian dengan membawa kalian ke pesawat ini."
Dia membalasku dengan sabar.

"Lalu mengapa kalian mengikat kami? Dan jelaskan apa yang terjadi!" aku bertanya kepada orang berjubah tersebut.
Kemudian dia melepas ikatan kami dan menjelaskan semuanya.

°°°°

"Kami adalah pasukan pemberontak. Namaku Ren Onyx. Aku adalah pemimpin pasukan ini. Kami berasal dari negri berasal dari negri Tundra yang berada di planet Saturnus, aku dapat berbicara bahasa manusia namun pasukan ku adalah keturunan asli negri Tundra yang bentuknya memang menyerupai kadal raksasa, namun aku bukan keturunan asli negri Tundra. dulu, manusia pernah masuk ke negri kami yang berada di atmosfer Saturnus, dan diriku terlahir dari pernikahan antara manusia dengan makhluk Tundra yang bernama Lazard. Yang kutahu dahulu kala ketika manusia datang ke negri kami para Lazard membantai mereka. Mungkin karena aku percampuran antara lazard dengan manusia mereka mengurungku di penjara bawah tanah. Namun aku berhasil lolos, pada saat itu perang antar bangsa Lazard asli dengan bangsa Lazard campuran manusia sedang terjadi, sehingga aku membuat pasukan pemberontak bersama para Lazard yang berada di penjara tersebut dan pergi dari negri Tundra menuju Hyperion.

Karena rumor mengatakan akan ada seseorang yang menyerupai diriku akan membantuku di Hyperion untuk mengembalikan perdamaian antar bangsa Lazard asli dengan bangsa Lazard campuran disana. Serangan yang kalian alami waktu itu berasal dari pasukan yang berada di cincin Saturnus. Mereka menempatkan hampir seluruh pasukan mereka di sekitar Cincin saturnus sehingga membuat kami tidak dapat menuju kesana."

°°°°
Ren menjelaskan semua hal yang tidak dapat kupercaya.

"Jika kalian membantu kami menuju Tundra aku akan membantu kalian kembali ke bumi!"
Ren membuat perjanjian yang membuatku harus membuat pilihan.

"Baiklah kami akan membantu kalian, namun kalian harus menepati janji kalian"
diriku hanya bisa menyetujuinya kami hanya ingin kembali ke bumi.

"Setuju!"
Ren menyorakan sebuah teriakan kepada pasukan Lazard sehingga mereka semua bersorak gembira.

"Apa kau yakin dengan semua ini Rion? Apa ini jalan yang tepat?"
Helena bertanya kepadaku dengan rasa takut yang terlihat di wajah nya.

"Tenang saja Helena ini adalah satu-satunya jalan untuk kita agar bisa kembali kebumi percayalah" Diriku meyakinkan Helena sambil memeluknya dengan erat.

Kami diberikan ruangan yang cukup mewah disana, kami beristirahat sebelum besok pertempuran angkasa kedua kami kembali dimulai.

●●●

Saturnus ExpeditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang