Negeri Bangtan (Part 2)

80 5 0
                                    

Sesampainya di rumah Kook, Kook yang kesamber gledek asrama (panah asmara kali -_-)pun menggeliat-liat seperti cacing kepanasan dituangin sabun ditambah garem sampe hampir keinjek. Ya pemirsa, Kook telah SALTING.

Taehyung yang belum pernah melihat rumah rakyat melata-eh jelata pun juga kebingungan. Banyak barang yang ia tidak ketahui di rumah tersebut.

Contohnya:
-Kompor tungku
-Kain rombeng
-Alat makan kayu
-Foto Taehyung

Tunggu, ada foto Taehyung?

Taehyung: Weeee ada foto gue. Wah yang anglenya bagus lagi. Daebak Kook daebak *ngacungin jempol*.

Kook: *mukamerah* Eeeehhhhhh jangan diliatin!!! Mana sini!! *coba ngambil foto*

Taehyung: *ngangkat foto* Weee ngga nyampe :v

Karena perbedaan tinggi yang lumayan jauh tersebut Kook pun tidak bisa menggapai foto tersebut walaupun sudah jinjit dan juga pake kotak 5cm. /etdah ini mphi tiang listrik -_-/

Alhasil Kook pun terpeleset. Sebagai seorang pangeran yang diajarkan untuk memiliki refleks cepat, Taehyung pun segera menangkap  Kook. Tetapi karena kecerobohan Taehyung, ia pun ikut jatuh. Akhirnya mereka berdua pun terjatuh dengan posisi Kook diatas Taehyung dan Taehyung memeluk Kook.

Kook yang memang orang perhatian langsung terbangun untuk menanyakan keadaan Taehyung. Dalam sekejap kedua mata mereka bertemu, dunia seolah-olah melambat, dan mereka tenggelam dalam pandangan masing-masing.

Sekian detik terasa begitu lama bagi mereka dalam kegiatan tatap-menatap mereka. Taehyung yang merasa dagunya sedikit basah pun langsung tersadar ia telah memperhatikan Kook hingga air liur mengalir. Pemirsa, Taehyung telah NGILER dan langsung memutuskan kontak mata. Kook yang melihat Taehyung memustuskan kontak mata juga tersadar. Alhasil mereka berdua diam dalam kesunyian canggung dengan muka memerah.

Taehyung: Ehm......Kook...

Kook: ......... *bengong*

Taehyung: Kookie......

Kook: *masih bengong+cengo*

Taehyung: Mbak woi sadar mbak. Ntar kesurupan loh.

Kook: *tambah cengo*

Taehyung: WOI BANGUN WOI KEBAKARAN UDAH MAU ADZAN SUBUH NIH NTAR NGGA SAHUR PUASANYA NGGA KUAT WOI.

Kook: *kaget* Eh? Apa? Dimana? Kapan? Siapa? Mengapa? Bagaimana? *baru sadar*

Taehyung: Akhirnya sadar. Gue kira lu dirasukin -_-

Kook: Enak aja -_-

Taehyung: Ah iya, bisa turun dari gue ngga?

Kook: Eh? Maksudnya? ._.

Taehyung: Lu daritadi dudukin gue. Pegel gue lama2.

Kook: E-eeh???!!! I-iya mianhe ngga sengaja °//////° *duduk di lantai*

Karena kejadian tersebut, Kook pun menjadi tambah salting. Taehyung hanya terdiam dan memperhatikan tingkah laku Kook sambil tertawa kecil. Ia merasa perilaku Kook sangatlah imut dimatanya. Ia pun berhenti tertawa ketika menyadari Kook telah terdiam. Taehyung pun menjadi cemas. Ia takut Kook marah kepadanya karena telah mentertawakannya atau Kook kesakitan setelah terjatuh tadi. Taehyung dengan sigap menggenggam tangan Kook dengan tampang serius.

Taehyung: Kook, lu gapapa kan? Sori tadi gue ketawain elu. Ngga ada bagian yang sakit kan pas tadi jatoh?

Kook hanya bisa terdiam, memperhatikan wajah Taehyung yang begitu cemas. Hatinya sangat tersentuh karena tindakan Taehyung yang walaupun tidak begitu banyak tetapi sangat berarti. Kook pun mengangguk tanpa kata. Melihat anggukan Kook, Taehyung pun tenang dan tersenyum hangat. Sekali lagi mereka membuat kontak mata yang cukup lama. Mereka meraskan bahwa hanya ada mereka berdua di dunia karena tenggelam dalam tatapan dengan penuh perasaan. Sepatah kata tidak dibutuhkan mereka berdua untuk komunikasi. Hanya cukup mata yang berbicara sejujurnya.

Di mata Taehyung, Kook begitu indah dengan perilaku yang masih polos. Tak lama kemudian jantung Taehyung berdegup lebih kencang. Taehyung merasa penasaran dengan perasaan yang dialaminya sekarang ini. Tak pernah selama hidupnya ia meraskan perasaan yang begitu aneh ketika bertatapan dengan seorang perempuan.

Begitu juga dengan Kook. Menurutnya, Taehyung adalah seseorang yang sangat hangat dengan tingkah laku yang keanak-anakan. Degupan jantung Kook juga menjadi lebih cepat. Ia merasa sangat aman bersama Taehyung. Belum pernah ada pria yang sebaik ini kepadanya.

Mereka berdua melanjutkan harinya dengan berbicang, tertawa riang, dan bermain. Walaupun ini pertemuan mereka yang pertama, mereka sudah merasa nyaman seperti teman lama yang baru bertemu lagi sekian lamanya. Tanpa terasa, hari menjelang sore. Dengan terpaksa, Taehyung pun harus pulang agar ia tidak dicari seluruh pengawal kerajaan yang diperintahkan ayahnya untuk mencarinya. Walaupun mereka telah berpisah setelah pertemuan yang tidak terlalu lama untuk sementara, keduanya terus berada di pikiran masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS De Somplak Setori (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang