Pt 3

1K 139 27
                                    

Warning typo bertebaran

....

Kejadian kemarin masih terbayang jelas dipikiranku, entah sudah seberapa keras aku berusaha melupakannya, tapi bagaimana cara Sehun menatap gadis itu seolah sudah tertanam dipikiranku.

Udara pagi ini sangat menyegarkan. Lebih baik aku pergi berjalan-jalan. Menyegarkan pikiranku dari pikiran-pikiran aneh tentang Sehun. Aku memakai jaketku dan segera keluar dari apartmentku. Aku memang tinggal disebuah apartment kecil bersama orang tuaku, tapi mereka sedang berada di Busan dan aku tidak tau kapan mereka kembali.

Aku berjalan melewati rumah-rumah yang masih sepi. Dan akupun melewati rumah Sehun, biasanya jika melewati rumahnya aku akan masuk untuk sekedar menyapa orang tua Sehun atau mengacak-acak kamar Sehun. Tapi tidak sekarang, aku tidak ingin melakukannya, bahkan untuk melihat wajahnya saja aku tak mau.

Aku berjalan semakin jauh, udara mulai terasa hangat karena matahari semakin tinggi. Lalu tiba-giba terdengar suara mobil dibelakangku, suara mobil yang sangat aku kenal. Aku yakin ini mobil Sehun, karena mobil Sehun adalah mobil tua yang sudah berulang kali keluar masuk bengkel. Dia tidak pernah mau membeli mobil yang baru, dia selalu bilang 'mobil ini sudah menyimpan banyak kenangan untukku' .

"Tiff!" Bingo

Author Pov

"Tiff!" Sehun menjulurkan kepalanya keluar dari jendela mobil dan berteriak memanggil sahabatnya yang sedang berjalan kaki tak jauh dari mobilnya, tapi Tiffany itu tidak mengubris panggilan Sehun.

Sehun memberhentikan mobilnya dan berlari kecil menghampiri Tiffany. "Kau tidak mendengarku, atau berpura-pura tidak mendengarku?" Tanya Sehun saat sudah berhadapan dengan Tiffany, namun ia tidak menjawab dan hanya menatap Sehun dengan pandangan lesu.

"Hey, kenapa dengan wajahmu?" tanyanya lagi sambil memegang pipi Tiffany. "Tidak ada" Tiffany menepis tangan Sehun dari pipinya dan berjalan melewati Sehun. Sehun mengerutkan dahinya heran karena sikapnya yang terlihat seperti orang yang sedang terlilit utang.

Sehun kembali menghadang jalan Tiffany. "Ya! Kau ini kenapa?" Tiffany menghembuskan nafasnya dan menjawab pertanyaan Sehun, "Aku tidak apa Oh Sehun, sekarang tolong minggir aku mau berjalan-jalan"
Sehun dengan wajah bengong nya menuruti permintaan Tiffany, dan kemudian memberi jalan untuk Tiffany, tapi tak lama kemudian, dia kembali menyusul Tiffany dan memberi pertanyaan yang sama. Hal itu terus terulang sampai-sampai mereka sudah jauh dari mobil Sehun.

"Ya Sehun! Tolong tinggalkan aku sendiri!" Tiffany berseru dan berlari menjauhi Sehun, sedangkan Sehun hanya menghela nafas melihat sikap Tiffany yang menurutnya aneh hari ini.
"Mungkin dia memang perlu waktu sendiri".

Sehun berjalan kembali ke mobil dan pulang kembali ke rumahnya. Tiffany yang melihat Sehun pergi akhirnya bisa menarik napas lega. Tiffany memang membutuhkan waktu untuk sendiri sekarang, lebih tepatnya, waktu untuk tidak melihat Sehun.

Tiffany berjalan kembali ke apartmentnya. Sepanjang perjalanan pulang, Tiffany kembali memikirkan banyak hal tentang Sehun. Tiffany berusaha menghilangkan pikirannya tentang Sehun yang jatuh cinta pada gadis itu.

"Tiff, tidak mungkin dia mencintai seseorang yang tidak dia kenal. Itu pasti hanya perasaan kagum." Tiffany menyemangati dirinya sendiri agar tidak terlalu hanyut dalam kegalaunya.

....

Ini sudah senja, tapi Sehun masih mengkhawatirkan Tiffany. Sehun memutuskan untuk mencoba mengirimi Tiffany pesan. Namja itu mengambil ponsel diatas tempat tidurnya dan mengetik pesan singkat secepat kilat.

'Ya! Kau baik-baik saja kan ?'

Sehun menunggu balasan dari Tiffany dengan tidak sabar. Tak lama kemudian ponsel Sehun berbunyi memandakan pesan masuk, dengan segera Sehun menyambar ponselnya.

'Apa maksudmu? Tentu aku baik-baik saja'

Sehun menghela nafas lega, dan kembali membalas pesan Tiffany.

'Aniyo. Besok kita pergi bersama kesekolah arraseo?'

'Nde arraseo'

':D gadis pintar. tidurlah chagiya, jangan lupa mimpikan aku. Saranghae :*'

Tiffany Pov

':D gadis pintar. tidurlah chagiya, jangan lupa mimpikan aku. Saranghae :*'

Wajahku terasa memanas membaca pesan dari Sehun, tapi disaat yang sama aku masih merasa bingung dengan segala perhatian yang dia tujukan kepadaku. Mungkin Sehun menganggap perlakuannya untukku ini hanya sebatas persahabatan yang sangat dekat. Tapi tingkah laku Sehun ini membuatku mencintainya.

'Nde, nado saranghae'

Secara tidak langsung mungkin aku menyatakan perasaanku sekarang.

"Sehun aku pasti memimpikanmu malam ini"

....

Author pov

Tiffany menggeliat diatas tempat tidurnya saat mendengar jam bekernya berbunyi nyaring. Tangannya mencari-cari dimana asal suara bising itu. Begitu menemukannya Tiffany segera mematikannya.

Bukannya bangun dan bersiap-siap, Tiffany malah kembali terlelap. Sekitar 60 menit kemudian terdengar 'lagi' teriakan seseorang yang memanggil namanya.

"Tiffany!!!"
"Tiffany!!!!"
"Aish! Apa dia belum bangun?" ujar Sehun sambil melirik jam tangannya.

"Mana sudah jam setengah tujuh"
"Tiffa..."
"Ya! Sehun mianhae aku telat bangun!!" Potong Tiffany dari balkon apartmentnya.
"Arraseo, ppaliwa!!"

Tak lama setelah itu Tiffany keluar dengan wajah ditekuk. Sehun menjadi bingung. Seharusnya dialah yang berwajah cemberut karena sudah menunggu lama, tapi kenapa malah Tiffany?.

"Kau kenapa??"
"Pagi-pagi moodku sudah jelek"
"Kenapa??"
"Lihat ini sudah jam tujuh lebih. Jam segini itu murid-murid lagi ramai-ramainya datang. Aku benci kalau datang jam segini"
"Kan kau sendiri yang telat"
"Ck sama saja" Tiffany berdecak sambil berjalan duluan, Sehun pun mengikutinya.

"Biarkan saja, kau tak perlu takut. Kau takut jika fans-fansku melihatmu berangkat denganku kan?"
Tiffany mendelik dan memasang wajah jijik."Rasa percaya dirimu itu terlalu tinggi, bahkan lebih tinggi dari tinggi badanmu"

"Cih, kau meremehkanku rupanya. Kau kan tau sendiri banyak yeoja yang menyukaiku disekolah"
"Hih, kalau Jungkook yang mengatakan hal itu aku percaya. Tapi kalau kau, dream on" Tiffany berkata sambil mengibaskan tangannya dan berjalan cepat mendahului Sehun.

"Ya! Kemari kau!!" Sehun mengejarnya dan menjepit kepala Tiffany diantara ketiaknya sambil mengacak rambut Tiffany.

"Setidaknya kau menyukaiku"

.
.
.

TBC

.
.
.

#Pendekan yah ?? Maaf ya, dan maaf juga bagi yang nunggu moment kookfany, di chapter depan ada kok, so jangan lupa voment ya :)

What Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang