FOURTH

32 2 6
                                    

Hari ini ku awali pagi dengan seyuman hangat, dan suasana hati yang semangat untuk menuntut ilmu. Pagi ini Kang Mus masih mengantar ibuku ke toko kue nya, jadi ku putuskan mengayuh sepeda untuk menuju sekolah, syukurnya aku bisa bangun sepagi ini yang biasanya masih molor! Hiks... Entah mimpi apa aku semalam? Rasanya hari ini seperti 'good day' bagiku!! Jika aku masih molor, aku yang tidak terbiasa selap-selip di germelap kota bisa-bisa kejebak macet, tahu kan orang kota? Ya seperti itu keadaannya.

Pelantara parkir sepeda.

"Aduh, tumben princess naik sepeda?" suara yang lembut tapi merendahkan, cukup mengusik telingaku pagi-pagi.

"Kenapa emangnya?" jawabku dengan nada yang juga meremehkannya.

"Lo berani ya sama gue?! Anak SMP yang masih culun??!!" balasnya tak kalah merendahkan lagi. Huh...

"Mau lo apaan sih? Mau sok senior lo disini? Gue tahu lo anak kelas 9, udalah gak usah pamer!! Misi gue mau lewat!!" ucapku sambil menggeser tubuhnya dari hadapanku.

"Ooo... Makin lama lo makin kurang ajar ya sama gue? BERANI LO SAMA GUE?!!" teriaknya tanpa pandang bulu.

"Kenapa mesti takut?? Gue gak sudi takut sama orang kayak lo!! Gue lebih takut sama Tuhan!!"

Menarik tangan ku"Lo, ngajak ribut ya?! OK..!!"

Secara spontan tangannya mengacak rambutku yang di kepang dua, dasar cewek gak punya hati! Lalu, teman seangkatannya datang. Bukannya melerai mereka malah membantu Vallen, Ya cewek bringas dan kasar itu , dan mereka mengkroyokku secara membabi buta! Beraninya, main keroyokan..!

Seorang pemuda datang dan membantuku lepas dari siksa neraka itu."STOPP..!!"ucapnya lantang dan melepaskan jambakan Vallen cs.

"Eh, udah-udah STOP!" ucapnya sambil mengeluarkanku dari arena tinju bebas."Lo, urus Vallen biar Eliza gue yang urus!!" ia menyuruh ke-4 temannya.

Aku hanya bisa menahan sakit, rambutku yang berantakan ini membuatku sedikit bertanya-tanya dengan orang yang membantuku ini, karena pandanganku benar-benar terhalang.

Merapikan rambutku"Lis, lo gak apa-apa?"tanyanya penuh perhatian.

"Ng-gak, cuma sakit dikit! Lho, lo A-Agung?" gak percaya nih, kalo dia Agung. Tapi kenyataannya itu memang Agung.

"Iya, gue kepangin ya?"

"Nggak usah, gue bisa sendiri kok!"

"Gue bisa kok ngepangin lo, cepet lagi! Gue anter ke kelas lo ya, nah di sana gue kepangin."

"Nggak, apa kata temen-temen gue di kelas nanti? Nanti gue minta tolong Nessa aja!" tolakku dengan halus.

"Nggak, gue yang bakalan ngepangin lo!"

Tanpa di duga Agung menggendongku sampai ke kelas, untunglah keadaan sekolah benar-benar sepi! Jadi emak-emak rempong yang suka ngegosip, mm... Tidak akan menyaksikan moment konyol ini.Aku kira hari ini akan jadi moment indah, tapi gara-gara Vallen cs semuanya semrawut. Sedikit info nih(walaupun sebenarnnya gak mau aku bahas) si Vallen ama kawanannya yang lain adalah kakak kelas 9 yang sempat aku lawan saat ikut MOS. Si Vallen cs, membuat peraturan karena dia pengurus OSIS, jadi peraturannya siapa pun yang telat hadir waktu MOS akan siap-siap di godjlok dengan berbagai hukuman yang aneh, bin gila, amat menyengsarakan!! Terus salah satu temen ku Cindy, dia telat 5 menit, terus si Vallen cs nyuruh Cindy  untuk sit up, squat jump, push up, bahkan panjat tebing! Kebayang gak sadisnya? Emang kebugaran jasmani?karena Cindy juga temanku aku juga tidak bisa tinggal diam, walaupun yang lain hanya bisa memplototi aksi bully itu, tapi aku tidak tinggal diam!! Aku langsung menghardiknya dan melaporkannya pada seorang guru BK yang aku kenal di sekolah itu, yaitu Bu Ariesya. Vallen cs pun di hakimi di ruang BK, walaupun aku takut dia akan menaruh dendam kesumat kepadaku, tapi biarlah lebih baik kita menjunjung tinggi keadilan!

True LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang