제1회

620 42 1
                                    

Seoul, 05 Februari 2016

06.00

"Taehyung-ah." Kim Myungsoo --Kakak laki-laki Taehyung-- mengguncangkan tubuh Taehyung. Sementara yang dipanggil malah makin meringkuk kedalam selimut.

"Taehyung-ah."

"Taehyung-ah, jika kau tidak bangun dalam hitungan ketiga maka jangan salahkan aku jika kau harus menjemur kasurmu. Satu... Dua..."

"Ahh, ya ya, aku akan bangun" Taehyung mengeluarkan dirinya dari selimut dengan wajah yang menyebalkan. Bagaimana tidak, mata mengantuk, bibir pucat dan rambut acak-acakan. Astaga, mungkin jika Myungsoo bukan kakak Taehyung, Myungsoo akan menyukai Taehyung.

"Cepatlah jika kau tidak ingin terlambat di hari pertamamu." Perintah Myungsoo.

"Arraseo hyung-nim" Ujar Taehyung dengan nada imut yang di buat-buat. Myungsoo terkekeh.

"Aigoo, mengapa adikku ini sangat imut dan lucu?" Myungsoo mencubit kedua pipi Taehyung gemas.

"Hyung, aku ingin mandi." Ujar Taehyung dengan wajah terganggu.

"Baiklah." Ujar Myungsoo sambil mengacak-acak rambut adik laki-lakinya. Lalu, ia keluar dari kamar Taehyung.

Taehyung mendengus, jika kau bukan kakakku, mungkin kau sudah ku tendang hingga Afrika sana. Taehyung memasuki kamar mandi dengan handuk dan seragam di tangannya.

***

"Hyung, kau yang memasak ini?" Tanya Taehyung dengan mata berbinar. Kini, ia dan Myungsoo sedang berada di meja makan.

"Tentu, jika bukan aku, memangnya siapa yang akan memasaknya?" Myungsoo bertanya balik kepada Taehyung. Taehyung mengeluarkan cengiran kotak khasnya.

"Ya, Taehyung-ah. Cepat habiskan makananmu. Jika tidak, kau akan telat sampai sekolahmu." Ujar Myungsoo sambil mengambil kunci mobil di atas meja makan.

"Ne, aku sudah selesai hyung." Ujar Taehyung sambil menaruh piring kotornya di tempat cucian piring.

"Kajja, kita berangkat." Myungsoo menarik koper Taehyung yang berisi pakaian dan barang-barang Taehyung untuk tinggal di asrama sekolahnya.

"Ne, hyung"

***

"Taehyung-ah, kau jangan lupa menghubungiku." Peringat Myungsoo saat mereka sudah sampai di sekolah baru Taehyung.

"Ayee, tentu saja hyung." Ujar Taehyung sambil menunjukkan cengiran khasnya. Namun, segera hilang ketika Taehyung melihat air mata di mata kakaknya itu. Taehyung segera memeluk anggota keluarga satu-satunya yang sekarang ia miliki.

"Hyung, jangan sedih. Aku akan sering menghubungimu dan akan mengunjungimu jika ada waktu." Ujar Taehyung menenangkan.

"Aku akan sendirian." Ucap Myungsoo lirih.

"Hyung, Minhyuk-hyung akan datang beberapa hari lagi. Kau tidak akan sendiri." Taehyung melepas pelukannya, memberikan senyuman lembut kepada Myunsoo.

"Ah jinjja? Arraseo. Kau harus turun sekarang." Ujar Myungsoo sambil menghapus air matanya, lalu berusaha tersenyum.

"Ah, ne hyung." Taehyung keluar dari mobil, mengambil kopernya di bagasi. "Hyung, jaga dirimu baik-baik hyung. Annyeong!"

"Ne, kau juga jaga dirimu baik-baik. Annyeong!" Myungsoo melambaikan tangannya lalu melajukan mobilnya.

Taehyung memutar tubuhnya. Kini, ia menghadap ke gerbang sekolah barunya. Taehyung mulai berjalan, menggeret koper miliknya. Saat ia masuk ke pintu gerbang, mulai terdengar suara-suara wanita yang berteriak heboh dan juga berbisik-bisik dengan temannya. Taehyung hanya tersenyum untuk menanggapi mereka. Ah, tapi sepertinya itu malah membuat para wanita kejang-kejang.

사랑해 [Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang