The General's Wife Part 17-1 : [ Flashback 2 ] Asia, Akira dan Percikan bagian 1

119K 8.4K 1.1K
                                    

Panjang hahaha. Setelah difinishing sampai sekarang sudah lebih dari 15.000 words dan masih bisa bertambah, jadi saya pecah menjadi dua, mungkin tiga kalau perlu.

Enjoy.

The General's Wife Part 17-1 : [ Flashback 2 ] Asia, Akira dan Percikan bagian 1

"Cesar?" Asia berusaha menarik perhatian Cesar yang tampak larut dalam lamunannya. Mereka berdua sedang duduk di bagian belakang panti asuhan, di sebuah bangku putih panjang yang berada tepat di sebelah pintu dapur.

Asia suka menghabiskan waktunya disini untuk menyiapkan bahan-bahan masakan, seperti mengupas buah-buahan dan memotong-motong sayuran. Setiap Cesar datang, dia selalu menemani Asia, duduk bersama di bangku putih panjang itu sambil bercakap-cakap ringan. Waktu terasa cepat berlalu jika dilalui dengan kegiatan yang menyenangkan.

Tetapi pagi ini Cesar nampak berbeda. Kakaknya hanya menanggapi kata-kata Asia sambil lalu, kadang hanya berupa gumaman tak jelas. Matanya sering terlihat kosong dan pikirannya jauh berkelana.

Asia tahu ada yang mengganggu pikiran Cesar, seperti sesuatu yang sangat berat tetapi dia tidak bisa mengungkapkannya.

"Hmm kenapa Asia?" Cesar menjawab pertanyaan Asia lama kemudian, berusaha tersenyum meski senyum itu tak sampai ke matanya.

Asia menghela napas panjang, "Adakah yang ingin kau katakan kepadaku? Kau... sepertinya kau sedang gelisah."

Kakaknya menghela napas sama, "Kelihatan jelas ya?" Cesar nampak merasa bersalah, lalu dia menghela napas panjang seolah berusaha mempertimbangkan hendak mengatakan kepada Asia atau tidak, "Aku... mendapatkan informasi penting."

"Informasi penting?" Asia mengulang sambil berbisik, terbawa suasana mencekam yang muncul setelah Cesar mengucapkan kata-kata itu, "Informasi tentang apa?"

Mata Cesar nampak sedih, "Tentang orang tua kita."

Kepala Asia menoleh, jemarinya yang sibuk mengupas kentang berhenti. Diletakkannya pisau yang dipegangnya dan memusatkan diri pada apapun yang hendak dikatakan oleh Cesar.

Asia tumbuh besar tanpa mengetahui bahwa dia punya keluarga. Kedatanganan Cesar yang tidak diduga merupakan anugerah yang sangat disyukurinya. Tetapi meskipun begitu, terkadang Asia dilanda dorongan untuk mengetahui seperti apa kedua orang tuanya, bagaimana wajahnya, apakah dirinya dan Cesar mirip ayahnya ataukah mirip ibunya?

Sekarang mengetahui bahwa Cesar mendapatkan informasi tentang kedua orang tuanya, tentu saja sangat menarik perhatiannya.

"Apa yang kau ketahui tentang orang tua kita?" bisiknya tak sabar.

Cesar mengacak rambutnya tampak frustrasi,

"Seseorang menghubungiku." Lelaki itu menghela napas panjang, "Dia meminta bertemu dan mengatakan bahwa dia mengetahui informasi penting tentang orang tua kita. Rupanya orang misterius itu pernah bertemu denganku ketika aku pulang ke panti asuhan awal tempat kita berada dan mencarimu."

"Lalu?" Asia menatap Cesar dengan mata berbinar, "Kau mengetahui siapa orang tua kita?"

Ekspresi Cesar nampak sedih ketika menjawab, "Ya. Orang misterius itu memintaku menemuinya diam-diam. Kami bertemu di sebuah lokasi yang tersembunyi. Dia membawa berkas-berkas...." Cesar mengerutkan keningnya, seolah-olah kesulitan melanjutkan kalimatnya, "Asia... kedua orang tua kita, mereka adalah anggota penting dari kelompok pemberontak Bendera Merah."

Asia terkesiap, menutup bibirnya dengan jemari. Secara refleks dia menoleh ke sekeliling, memastikan bahwa tidak ada orang lain di sekitar mereka yang bisa tanpa sengaja mendengar informasi mengerikan ini.

The General's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang