Air mata ini hampir menetes.
Jika saja tak aku hentikan mungkin akan tumpah. Jika saja.
Dada ini sesak. Rasanya penuh sekali.
Jika saja tak aku berhentikan, mungkin aku akan sulit bernafas.
Kau seperti bayangan kelam.
Tapi kau pernah memberikan warna.Mengapa aku masih mengingat?
Ketika banyak cerita yang akan di lalui di depan.
Kenapa kembali lagi?
Sedang seharusnya aku melangkah ke depan.
Kenapa?
Aku tak seharusnya mengingatkanmu.
Aku benci.
Aku benci.
Aku benci.
Persetan dengan semua ini.
Aku benci.
Aku benci kembali lagi.