Surat untuk Mantan
Di Waktu dan Tempat,
di saat kamu membacanya.
Dari: Aku, pria yang pernah berdiri di samping mu.
Untuk: Kamu, yang sekarang berdiri bersama pria lain.Halo, kamu yang sedang membaca tulisan ini.
Apa kabar? Aku harap, kamu baik-baik saja di sana. Sudah cukup lama kita tidak berjumpa dan berkirim pesan. Jika aku tidak salah ingat, sudah beberapa tahun sejak pesan terakhir dari mu masuk ke ponsel ku. Hal yang kini aku anggap biasa, karena aku tahu, aku bukan lagi kontak favorit di ponsel mu.Aku menulis surat ini sambil mengingat ketika pertama aku mengenal mu.
Maksud ku, ketika aku pertama kali tahu nama mu. Pertemuan singkat ketika kita dipertemukan di sebuah ruangan kelas yang sama. Entah apa yang membuat ku tertarik pada mu, saat itu. Mengutip judul lagu Slank mungkin dulu kita cinta"Pandangan Pertama" dari sudut pandang ku.
( di ruangan ini pertama kali kita di pertemukan "Ruang kelas VII-²" )Dan Surat ini aku tulis bukan untuk mengenang hubungan kita dulu, tapi hanya sebagai pengingat jika dulu kita pernah berjalan bergadengan tangan. Memang, dulu untaian tali kasih kita tidak selalu indah. Aku ingat ketika kita terpisah oleh keEgoisan, karena kamu harus mulai mencintai orang lain. Aku juga ingat, ketika kita terhubung hanya oleh saluran telepon yang berbalut rindu dan dibatasi pulsa SMS serta jadwal sekolah mu. Hal yang cukup berat untuk aku yang baru mengenal "cinta". Ah, aku lupa, apakah aku sudah pernah bilang kalau kamu adalah pacar pertama ku?
Bagi ku, saat itu adalah saat-saat yang sangat indah. Aku seakan menemukan sesuatu yang hilang yang membuatku menjadi manusia yang lengkap. Entah apakah kamu merasakan hal yang sama. Aku hanya berharap seperti itu.
Jika mengingat pelayaran kita dulu,,,aku jadi ingat ketika aku bersama beberapa teman menggubah sebuah lagu. Lagu yang bercerita tentang dirimu yang selalu hadir disetiap angan ku, mengisi ruang yang ada di hati ku. Lagu yang sialnya aku buat ketika kita sudah mengakhiri pelayaran kita. Lagu yang sayangnya, hanya berisi curahan hati dan tidak bisa mengembalikan kita berlayar kembali bersama.
Aku bersyukur kepada Sang Maha Cinta karena telah mengirimkan kamu untuk mengajari aku tentang cinta. Hal yang kini membuat ku mengerti arti bersyukur karena ada orang yang mencintai ku.
Bagi ku, cinta adalah bagian dari kehidupan, dan hidup laksana daftar putar lagu yang sedang memutar lagu secara acak. Aku tidak tahu lagu apa yang akan diputar selanjutnya, apakah lagu sedih atau lagu cinta yang bahagia. Itulah mengapa aku selalu berusaha menikmati lagu yang sedang diputar, dulu, bersama mu, ketika kamu duduk di samping ku.Ketika bersama mu, dulu, seakan setiap lagu yang diputar selalu melantunkan nada-nada yang harmonis, meng-iya-kan sepasang manusia yang terbuai oleh cinta. Tapi aku sadar, sekarang lagu-lagu itu sudah tidak terdengar indah lagi. Aku tidak bisa menikmati lagi petikan-petikan nadanya. Bagaikan orkestra yang tidak memiliki alat musik yang lengkap, masih terdengar indah, tapi bukan yang paling indah.
📃 Semoga jdi Kisah yg Menarik untuk yg membaca📄
#beginning of the story,,📝
KAMU SEDANG MEMBACA
Imajinasi Cinta
RandomCinta itu adalah imajinasi tanpa makna, saat dimana mereka bahagia bersama.Walau hanya sekedar berbincang biasa, sudah dapat membuat hati sedingin es menjadi sehangat bunga mentari.Dan ketika orang itu tidak ada, sebuah perasaan kehilangan pun menja...