Prolog

63 0 0
                                    

Ini bukan tentang apa yang harus kita maafkan, ini tentang apa yang bisa kita terima. Kadang sebuah pengorbanan tidaklah setara dengan apa yang bisa diterima. Tapi ini lah hidup. Sesuatu yang bagi orang lain berbahaya tidak berarti memang benar berbahaya. Kita patut memcobanya bila ingin tau kebenarannya.

Terlunta-lunta tanpa orang tua bukanlah hal yang mudah bagi Rini. Hidup sebagai pengemis memang sangat berat. Tapi jika itu memang garis hidupnya, siapapun tidak dapat merubahnya. Itu adalah kuasa Tuhan yang tidak bisa masuk nalar manusia. Apalagi jika Rini hidup dengan membawa sejuta dendam yang memang sudah mendarah daging, tekanan batin yang membuatnya hanya bisa menatap kelam kehidupan.

Bagi Argaz, hidupnya sangat sempurna. Ya, itu sebelum dia tau kalau tidak selamanya roda kehidupannya tidak terus berada diatas. Namun berada dibawah bukanlah hal yang hina. Bukankah masalah membuat adalah syarat yang bisa diambil untuk bisa tambah mengerti hidup. Semua tinggal bagaimana kita memandang masalah itu. Lari atau menghadapinya?

======

Spesial thanks buat pembaca yang mau baca cerita anehku, hehe.

Maaf jika anda banyak menemukan kesalahan penulisan dsb ~

xoxo

Love DisableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang