Part 5

27 3 1
                                    

POV Author

Richard dan Adrian melotot dan hampir berteriak ketika menggetahui siapa dia sebenarnya, "Ali?!!"

"Woi lo ali kan? Ali Mozh Ghozali kan?!" Tanya Adrian hampir berteriak.
"Hehehe... iya ini gua brother" jawab Ali dengan senyum yang menggembang.

"Anjir, lo kapan balik? Nggak ngasih kabar. Ngilang gitu aja, dasar lo! Untung aja lo temen gua li" ucap Richard sebal.

"Ah iya sorry deh guys"ucap Ali
"ya deh kita maafin" jawab Adrian kalem.

"Kalian mau ke mana? Kok kayaknya sibuk banget?" tanya Ali penasaran.
"O iya, li lo mau ikut nggak?" Tanya Richard penuh semangat.

Akhirnya kita bisa kumpul kayak waktu SMP dulu. Gua kangen banget kita yang selalu bertiga ke mana mana udah kayak kembar tiga, batin richard senang.

Ali mengerutkan dahinya, "Kemana?"
"ke kelas X IPS 3, lo mau ikut?" Tanya richard antusias.
"Gimana ya? mau ngapain ke sana?"tanya ali pensaran.

"Biasa lah richard"jawab adrian acuh.
"Yuk gua ikut daripada gua bosen di kelas"jawab ali mulai bersemanggat.

------------------------------------
POV Aurthor

"Permisi..." ucap laki laki itu.
"Iya kak ada perlu apa ya?" Tanya dhafa selaku ketua kelas X IPS 3.
"Apa Michella Nadia berada di kelas ?"
dhafa berpikir sejenak kemudian berkata, "Oh nadia dia nggak ada di kelas kak, dia tadi izin mau ke perpustakaan kak" jawab dhafa sekenannya.

"Oh gitu makasih ya dek atas informasi tentang nadia nya" ucap laki laki lain yang terlihat lebih putih dan mencoba menggoda teman nya yang selalu tersenyum sedari tadi.

Mereka bertiga berjalan beriringan menuju perpustakaan. Sedari tadi laki laki yang akrab di panggil richard itu tersenyum dan sedang menyembunyikan sesuatu.

Sesampainnya mereka di depan perpustakaan tiba tiba richard bersuara,"kalian tunggu di luar aja gua mau nyari nadia dulu ya, bye"

"Anjir tuh richard kita cuma di suruh nemenin dia? Dasar temen nggak tau di untung" umpat ali

Richard berjalan memasuki ruangan yang di sebutnya tempat paling nyaman untuk tidur a.k.a. perpustakaan.

Dia berjalan menelusuri setiap rak yang ada dan mencari seseorang dengan teliti.Entah apa yang di rencanakan nya hari ini, tapi senyum miring nya itu menunjukan banyak hal bagi yang melihatnya.

Setelah mencari kurang dari 5 menit akhirnya dia mencari seseorang yang ia cari dari istirahat tadi.

"Hey" ucapnya membuat seseorang yang di sapa hampir menjatuhkan buku yang si pegangnya kerena terkejut, tapi dengan sigap ia memegang buku yang sedang ia baca agar tak jatuh ke lantai.

"Hey" ucapnya lagi untuk ke-dua kalinya." Kenapa?" jawab seseorang di depannya dengan tidak menampilkan ekspresi apaapun selain ekspresi datar yang di tampilkan nya saat ini.

"Kenapa lo lari waktu istirahat?"tanya richard
"lari?" Tanya lawan bicaranya bingung
"iya kenapa lo nggak nemuin gua di kantin?"
"Maksudnya?"tanya nya bingung.
"Dasar adek watados, ya buat balikin sepatu gua lah Nadia" ucap richard frustasi.

"Oh itu, gua lupa" jawab nadia dengan santainnya.
"lo masih inget kan apa kesepakatan kita?"tanya richard.
"ehm... yang mana ya?" tanya nadia balik dengan cengirannya.

'Dasar lo adek watados nggak berubah berubah' batin richard.

"Oh iya gua inget, apa resiko gara-gara gua ngilangin sepatu lo?" Tanya nadia tiba-tiba.
"Lo baru inget?"tanya richard kesal.
"sorry,dah cepetan apa resikonya?"
"Lo harus jadi pembatu gua selama 4 minggu!"ucap Richard

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sorry baru bisa update sekarang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang