Part 1

1.2K 140 5
                                    

Khayalmu membangkitkan cemburu.

Tentang sosok semu yang kau harap nyata,

Sementara yang nyata tak kau anggap ada.

Bukankah cemburu adalah tanda cinta?

"Digo"

* * *

Siang ini, Shiny Tale begitu cerah. Bell flower yang tumbuh di sekitar istana, melambai-lambai tertiup angin yang berhembus. Menyuarakan melodi yang berbeda pada setiap bunga dan mengalun begitu merdu di telinga Sisi. Saat ini, Sisi sedang melakukan aktifitas favoritnya. Berbaring di bawah pohon rindang yang ada di tanjakan bukit belakang istana; sembari berkhayal dan memandang langit yang begitu cerah, tanpa awan tentunya. Ia merasa sangat lelah dan mengantuk. Setelah semalaman begadang mengerjakan tugas menjahit yang diberikan Miss Anna. Walaupun Sisi merupakan anak dari pemimpin Shiny Tale, Ibunda Ratu Prisha tetap mengutus seorang guru untuk mengajarinya berbagai keterampilan yang harus dikuasainya agar menjadi wanita yang sempurna. Akhirnya, Sisi memutuskan untuk menjahit kelopak-kelopak bell flower yang berwarna-warni menjadi sebuah dress. Bahkan Miss Anna memuji dress yang Sisi jahit. Dress indah yang rencananya akan ia kenakan pada ulang tahunnya yang ke-tujuhbelas.

Sisi memejamkan mata, bibirnya melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman yang manis. Sementara khayalan- khayalan indah terus menari-nari di otaknya. Rasanya ini adalah hobi yang paling menyenangkan bagi Sisi. Hey, bukankah Sisi masih remaja? Menurutnya, hobinya itu adalah suatu hal yang wajar. Mengingat ia masih dalam masa-masa labil. Well, sepertinya pemikirannya mulai terlihat kekanak-kanakan. Walaupun Sisi tidak suka disebut kekanak-kanakan. Tapi dalam satu hal ini, ia mengalah. Karena ia, tak akan berhenti meluangkan waktunya untuk berkhayal!

Tolong jangan katakan bahwa hidupnya begitu menyedihkan, sehingga Sisi menjadi hobi berkhayal. Karena kehidupan Sisi, nyaris sempurna! Sebagai anak tunggal, Sisi memiliki orangtua yang begitu menyayanginya, ia bahkan akan menjadi penerus Yang Mulia Adrian untuk memimpin Shiny Tale. Sisi begitu cantik, pandai memasak, menjahit, menari, dan juga menyanyi. Ia sangat disayangi seluruh penghuni istana. Hal yang paling penting, ia memiliki sahabat yang begitu baik.

Sisi merasa ada sesuatu yang menyentuh pipinya secara perlahan. Begitu hangat dan nyaman, walaupun terasa sedikit menggelikan. Mungkin itu angin yang berhembus. Ahh, tapi angin yang berhembus tidak akan berefek geli seperti ini. Perlahan, ada sesuatu yang menyentuh hidungnya. Sisi membuka matanya secara perlahan. Tepat dihadapannya, terlihat sesosok wajah tampan yang terbalik. Mata dengan bulu mata lentik itu ada di atas bibirnya. Hidungnya yang terbalik menempel dihidungnya. Sementara bibir merah itu tepat di atas matanya. Sesaat, bibir itu mencium mata Sisi dengan lembut. Sisi tersentak dan mulai berteriak panik," Aaaaaaaaaaaaa."

Lelaki tampan itu terkesiap, lalu berdiri sambil menutup kedua telinganya," Stop! Kau bisa membuat jantung seluruh penghuni istana meloncat keluar Sisi."

Hey! Itu Digo Adelardo, sahabat tersayangnya. Anak dari penasehat kerajaan kepercayaan Yang Mulia Adrian, Tuan Alfonso. Oleh karena itu, Yang Mulia Adrian dan Ratu Prisha begitu menyayangi Digo seperti anak mereka sendiri. Sisi lupa, kapan pertama kalinya ia bertemu dengan Digo. Sisi hanya merasa bahwa ia dan Digo sudah bersahabat sebelum mereka bisa berbicara.

Sisi tersadar dari pikirannya, lalu tersipu malu. Tersadar bahwa lengkingan teriakannya dapat menggemparkan seluruh penghuni istana," Maaf. Kau membuatku terkejut Digo! Aku nyaris berniat membunuh orang yang begitu lancang menciumku!"

"Oh ya? Bagaimana kalau begini?" Digo menaikkan alisnya, lalu kembali mencium Sisi secara kilat, namun di dahinya. Kemudian berjalan cepat menuju istana."Ibunda Ratu menunggu kita di ruang makan. Sekarang."

The Fairy Tale Story : Fallin'Where stories live. Discover now