extra part 1

36.6K 1.3K 47
                                    

Xavier memandang Gaby yang tengah memberi minum satu dari kedua bayi kembar mereka. Anak mereka Jeremy dan Joshua sangat menggemaskan diumur yang hampir mencapai 2 bulan. Pria itu hanya memandang takjub sedari tadi saat Jeremy dengan kuat menghisap Asi dari payudara Gaby, buah cinta mereka tumbuh sehat karena mendapatkan cinta yang begitu besar dari orang tuanya dan Gaby siap setiap saat memberikan Asi eksklusif pada dua anaknya.

Gaby mengusap pipi Jeremy karena basah, lalu matanya menatap box bayi yang tak jauh dari ranjang tempat ia duduk kini, ada Joshua disana yang sudah tidur pulas setelah kenyang.

"Pasti kau lelah sekali harus mengurus 2 anak sekaligus" ucap Xavier sambil memandang Gaby. Pria itu baru saja selesai mandi setelah seharian berkutat dengan pekerjaannya dikantor. Perusahaannya yang besar dan dia sebagai pemimpin mengharuskan Xavier bekerja keras hingga hanya punya sedikit waktu membantu Gaby mengurus anak mereka.

"Tidak, aku tak lelah. Tapi aku bahagia, melihat mereka tumbuh sehat" kata Gaby pelan. Xavier tersenyum, sungguh beruntungnya ia memiliki istri seperti Gaby. Ya setelah Gaby melahirkan, Xavier menikahi wanitanya itu dan kini mereka hidup layaknya keluarga lainya. Keraguan Xavier diawal ia merasakan bahwa ia mencintai Gaby namun tak berani mengungkapkan karena perbedaan umur mereka ternyata tak jadi masalah. Ibu Gaby tak keberatan putrinya menikah dengan Xavier dan Gaby juga sangat mencintainya, serta meski masih diusia yang cukup muda, Gaby sangat keibuan dan memperhatikan dirinya tanpa peduli jarak umur diantara mereka.

Jeremy melepaskan puting Gaby yang dihisapnya daritadi menandakan bayi itu sudah keyang dan matanya sudah tertutup rapat. Gaby lalu beranjak dari ranjang perlahan meletakan Jeremy dibox tempat tidur kedua bayi kembarnya, tepat disamping Joshua.
Gaby mengusap kepala kedua bayinya.

"Mereka lucu sekali saat tidur" suara Xavier terdengar tepat dibelakang tubuh Gaby, pria itu tengah mendekap tubuh Gaby dari belakang. Gaby yang mendengarnya menganggukan kepalanya. Xavier dan Gaby menikmati pemandangan wajah 2 anak kembar mereka yang tertidur pulas, sungguh Jeremy dan Joshua menuruni semua yang ada pada Xavier, keduanya benar-benar titisan sang ayah.

"Gaby...ini sudah hampir 2 bulan sejak kau melahirkan...jadi...." bisik Xavier tertahan karena sejujurnya ia begitu menahan gairahnya selama ini, istrinya itu sudah memutarkan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan. Tangan Gaby melingkar dileher Xavier lalu wanita itu berjinjit dan bibirnya tepat disamping telinga suaminya.

"Kau sudah bisa melakukannya" suara indah itu bagai teriakan pengacu gelora gairah Xavier yang tadinya muncul kepermukaan kini sudah sampai hingga kepala. Xavier dengan cepat mendekap tubuh Gaby lalu menyatukan bibir mereka, langsung melumat kasar bibir istrinya itu, hingga Gaby kewalahan dengan tindakan Xavier.

Xavier memasukan lidahnya kedalam mulut Gaby, menggapai langit-langit mulut istrinya lalu membelit lidah Gaby. Tangan Gaby yang tadinya berada dileher suaminya kini sudah berpindah ke belakang kepala Xavier, Gaby meremas pelan rambut Xavier saat merasakan bibir suaminya begitu luar biasa mengeksplore seluruh mulutnya.

Gaby mencoba membalas lumatan demi lumatan yang Xavier layangkan pada bibirnya, decak ciuman basah dan panas itu makin tak bisa dihindari, suara kecipak saliva yang begitu khas orang berciuman menjadi tanda awal permainan mereka.

Tanpa melepas pagutan bibir mereka berdua, Xavier membimbing tubuh Gaby untuk menjauh dari box bayi kembar mereka menuju ranjang besar ditengah ruangan itu. Xavier mendorong tubuh Gaby pelan hingga istrinya itu kini sudah berbaring dengan nafas tersenggal karena ciuman dalam mereka. Xavier segera menyusul lalu setengah menindih tubuh istrinya.

Gaby membuka matanya saat merasakan tangan besar Xavier mengusap ujung bibirnya. Menghapus bekas saliva yang tertinggal yang entah milik siapa.

"Kau cantik sekali Gaby, dan aku beruntung memiliki istri sepertimu" ucap Xavier lembut yang dilanjutkan mengecup bibir Gaby lembut pula. Gaby tersenyum mendengarnya, lalu ia menjulurkan kedua tangannya hingga kini menangkup kedua pipi suaminya.

Crazy DealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang