27 oktober - 1 november 2015

119 2 0
                                    



               Allhamdulillah kita semua masih diberi kesehatn sampai saat ini sehingga saya bisa menuliskan sedikit cerita saya, sebuah perjalanan yang membuat saya belajar banyak hal dan suka cita yang saya alami . Perjalanan saya ini saya tempuh dalam waktu 100 hari yang melewati beberapa kota besar di Indonesia dan tentunya perjalanan ini saya lakukan seorang diri dan dengan cara yang berbeda, ada beberapa motivasi saya untuk melakukan perjalanan kecil saya ini, selain untuk mencari siapa saya perjalanan ini juga saya dedikasikan untuk Indonesia dimana Indonesia adalah rumah bagi sejuta budaya bahasa dan cerita dan tentunya juga dengan penduduk nya yang mudah senyum sekian ramah. Awal nya tidak pernah terfikir oleh saya untuk melakukan perjlanan ini, ini adalah perjalanan terjauh saya dan untuk kali pertamanya berjalan sendirian dan hanya mengunakan kedua belah kaki saya yang di berikan sang pencipta. Tujuan utama saya adalah ujung Indonesia pada awal nya yaitu Provinsi Papua tepat nya namun karna beberapa factor dan halangan yang membuat saya harus menghentikan perjalanan saya di waerebo flores Nusa Tenggara Timur. Dan awal nya juga saya tidak memperuntukan cerita saya untuk konsumsi public baik itu media sosial maupun media yang lainya, ini dikarnakan dorongan para sahabat sahabat saya yang selalu mendukung setiap langkah saya baik secara moril maupun materil yang dimana nama mereka tidak bsa saya sebutkan satu per satu, oh iya saya lupa memperkenal kan diri nama saya IVAN OKTABI dan saya kelahiran 10 juli 1995 yang lahir di kota pekanbaru, ayah saya bekerja di salah satu kantor developer di pekanbaru dan ibu saya mengurus laundry , saya anak pertama dari 4 bersaudara dari 3 laki laki dan satu orang adek perempuan yang sangat saya sayangi, saya berdomisili di pekanbaru riau dan sempat beberapa tahun di kota bandung untuk mengadu nasib dan menuntut ilmu yang akhir nya tidak tertuntaskan .

                          saya lahir di keluarga yang tidak terlalu berkecukupan tidak ada rumah mewah dan pembantu yang membantu keseharian saya, kami di didik untuk menjadi manusia yang mandiri sejak kecil, saya menuntaskan pendidikan dari Sekolah dasar hinggi Sekolah menenggah atas di pekanbaru riau, jujur dari smp saya sudah suka menulis dan membaca terlebih lagi hal hal yang berhubungan dengan fiksi atau Scfi, namun hobi saya tidak pernah saya salurkan karna beberapa factor penghalang saat itu, dan saat kelas 3 Sekolah menenggah atas saya mulai punya kesempatan untuk meluangkan hobi saya , tulisan pertama saya tentang true story kehidupan saya dan beberapa sumber yang tidak lain adalah teman saya sendiri yang bisa kalian baca penggalan nya di blog saya sebelum ini , saya juga pernah mengajukan beberapa kali tulisan saya ke banyak penerbit namun karna saya kurang banyak belajar dan kekurangan alhasil tulisan saya harus mendapat revisis beberapa kali bahkan hingga sekarang revisis itu tak kunjung saya selesaikan . oh iya jadi curhat, baiklah semoga tulisan kecil saya ini bisa sedikit berkenanan saat kalian membacanya dan syukur syukur kalian bisa mendapatkan sesuatu dari cerita saya selamat membaca

Ivanoktabi



27 oktober 2015

                    Pagi ini saya sudah siap dengan segala sesuatu nya mulai dari izin orang tua begitu juga dengan perlengkapan saya, bulan oktober waktu itu merupakan bulan dimana kota saya di penuhi dengan kabut asap akibat kebakaran hutan yang sudah menjadi bencana wajib setiap tahun nya dan tidak pernah ada solusi pasti untuk melakukan pencegahan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah , pagi ini saya akan ikut dengan om saya awal nya hanya ingin mengunjungi teman saya di bogor dengan mengunakan pesawat dikarnakan bandara tempat saya lumpuh total jadi saya refund tiket nya dan memutuskan untuk melalui jalur darat karna saya sebelum nya sudah pernah merasakan jalur darat dari bandung menuju pekanbaru riau pada tahun 2014 jadi pikir saya tidak masalah, pada saat itu uang saya di tanggan hanya Rp 1.000.000 saja itu adalah uang hasil tabungan saya, kenapa saya beranikan diri untuk berangkat ke bogor dengan uang hanya segitu, alhasil tuhan memberikan saya jalan lain dengan rencana nya yang lain , saya berangkat dari pekanbaru menuju padang sekitar pukul 8 pagi , karna perjalanan ini sudah sering saya lewati bahkan hampir setiap tahun ,6 jam pun bukan waktu yang lama bagi saya, di perjalanan saya tidak sempat tidur dikarnakan saya selalu berfikir apa yang akan selanjut nya saya lakukan setelah saya sampai di kota padang tepat nya dirumah saudara saya disana, apabila saya memesan tiket lagi maka otomatis keuangan saya tidak akan cukup bahkan hanya untuk tiket pulang dan pergi. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

100 Hari Mencari Aku 100 hari keliling indonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang