"Awalnya, aku kira perasaan ini cuma rasa kagum biasa. Ternyata, setelah aku selidiki mendalam ini adalah rasa sayang dan lebih dari sekedar rasa kagum".
Pagi itu, saat matahari perlahan muncul dari timur ,aku sudah berada di balkon gedung sekolah di depan kelasku. Sekitar jam 06.00 pagi, aku melihat seorang laki-laki yang sedang bermain handphone di sampingku.
"Hai, kamu anak baru ya?" ,tanyaku.
"Oh iya." jawabnya sambil meletakkan handphone nya di atas balkon.
"Makanya aku gak pernah lihat kamu selama ini." kubuka pembicaraan sambil tersenyum padanya.
"Maklum ,baru hari ini aku masuk. Oh iya ,namaku Dani. Kamu?" menyodorkan tangannya padaku bermaksud mengajak berjabat tangan sambil memberikan senyuman manis padaku.
Aku masih tertegun melihat senyumnya yang begitu indah. Lalu dia mengagetkanku ,dan dia tahu kalau aku sedang melamunkan senyumannya. Tidak terasa saja, sudah 30 menit aku berdiri menghadap timur bersamanya. Dan sulit dibayangkan memang, jika percakapan sependek itu bisa memakan waktu yang tidak sebentar. Aku dan dia pun langsung berpencar menuju kelas masing-masing, karena kita tidak satu kelas.D
I
P
E
R
C
E
P
A
TSaat jam istirahat, aku dan teman-temanku pergi bersama ke kantin seperti biasa. Dan yang membuatku terkejut ,ternyata dia (Dani) juga berada di kantin itu. Seketika itu, aku pun langsung salah tingkah melihatnya yang perlahan mulai mendekatiku. Aku ingin berlindung di belakang temanku, tapi mereka sudah berhamburan ke lain kios. Pasrah saja aku, dia mendekatiku dan kembali senyum padaku.
"Hai" katanya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat Aku untuk Sebentar Saja
RomanceDiceritakan seorang gadis remaja yang mulai mengenal rasa dari apa itu kagum, tertarik, sayang hingga cinta. Ia sangat mudah jatuh cinta tetapi ia susah untuk melepaskan cinta tersebut. Dulunya ia selalu dikejar kejar oleh banyak cowok, tetapi ia me...