Honeymoon? Maybe.

398 24 6
                                    

*
*
*
*
*
*
*
*

Memasuki tiga bulan kehamilanku, aku merasa bahagia. Walaupun terkadang aku merasa mual dan pusing, Taehyung selalu ada disisiku. Dia suami yang baik. Dia rela melakukan apa saja permintaanku.

Menjelang larut malam, aku dan Taehyung menghabiskan waktu luang bersama-sama.

"Tae, aku ingin jalan-jalan." Ucapku menatapnya.

Kami berdua sedang diruang keluarga. Menonton kartun larva yang lucu tapi tidak ada tawa yang keluar dari mulutku.

Taehyung tetap menatap layar tv. Ya, dia memang suka kartun itu. Terkadang dia tertawa terbahak-bahak. Menurutnya itu lucu, tapi menurutku tidak. Apa ini bawaan janinku? Bisa jadi mungkin.

"AHAHAHAHAH." Gelak Taehyung. Mulutnya terbuka lebar ketika tertawa. Membuatku ingin memasukkan kaleng coke ini kedalam mulutnya.

"AHAHAHAH--HUK UHUK!" Tawanya makin menjadi, tapi kusumpal saja mulutnya dengan kaleng. Hahahah. Rasakan itu, Tae!

"Kau ini. Kenapa kau menyumpal mulutku dengan ini?" Tanyanya sambil menaruh kembali coke dimeja yang berada dihadapan kita berdua.

"Habisnya kau tidak mendengar ucapanku!" Kesalku padanya.

"Memangnya kau bilang apa?"

"Tidak jadi." Aku merengut. Dia kembali menatap layar tv dan tentu saja tertawa lagi.

Menyadari diriku yang sedang cemberut, Taehyung melingkarkan tangannya dipinggangku dan menaruh dagunya dibahu kiriku. Kemudian ia menaruh tubuhku pada pangkuannya.

"Ada apa Kim Hyeonlin? Hm?" Ucapnya sambil mengesek-gesekkan hidungnya pada leherku. Ini membuatku semakin membuka leher jenjangku.

Taehyung mengambil kesempatan. Ia membuat beberapa kissmark disana. Tangannya merambat dari perut ke dadaku. Menyentuh kedua payudaraku dan meremasnya pelan.

"Aa-ahh.." Desahku.

Taehyung semakin menjadi. Tangan kanannya menuju daerah sensitifku. Ia menyingkap rok biru navy yang ku kenakan dan kemudian mengusap-usap kewanitaanku. Aku menggelinjang hebat.

Sadar dengan perlakuan Taehyung, dengan cepat aku membuka mata dan menyingkirkan tangannya yang hinggap ditubuhku dan duduk disamping Taehyung lagi.

Taehyung pun melongo. "Kau kenapa sih? Kau marah denganku?" Ucapnya sambil merangkul bahuku dan menyenderkan kepalaku ke bahunya.

Aku menganggukkan kepalaku. "Kau tidak mendengar perkataanku tadi." lirihku dengan mempoutkan bibir diakhirnya.

"Memangnya kau tadi bilang apa?"

"Aku ingin jalan-jalan."

"Itu sih gampang. Kau tinggal ke depan pintu lalu jalan menuju teras belakang. Begitu terus-menerus, mundar-mandir. Sudah jalan-jalan kan?" Jelas Taehyung menatapku.

Aku menganga mendengarnya, lalu aku merengut lagi. Dengan kesal aku memukul dadanya berkali-kali hingga ia meng-aduh kesakitan.

"Hei hei. Berhenti, Lin." Ucapnya menahan tanganku. Aku menatapnya kesal dan berlalu meninggalkan dia menuju kamar.

Brak

Taehyung menganga dan kemudian kembali menonton larva-nya terbahak-bahak. Dasar, Alien Norak. Kenapa sih aku harus menikah dengannya?!

***

Author's POV

Taehyung bangkit dari sofa. Kakinya melangkah, membawanya ke depan pintu kamar mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Alien HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang