part 2

37 6 2
                                    


Mulmed: Vanessa Brooklyn

"Pake baju apa ya?",aku mengambil satu persatu baju yg ada dilemariku,dan mencoba untuk memakainya,tp tidak ada satu pun yg bagus untuk aku pakai ke pesta

"Nessa?,lagi cari apa?,kok bajunya pada di ke luar in semua?"

"cari baju buat ke ultah temen nya dave mah"

"Lah?,kan baju kamu bagus bagus kan ness,kenapa bingung cari nya?"kata mamah

"oh...,mamah tau pasti mau keliatan spesial kan dimata Devan"kata mamah sambil menyipitkan mata

"I-iya,kok mamah tau?"kata aku dengan pipi yg sdh memerah

"Kan mamah pernah remaja juga kaya kamu,gimana sih,dlu mamah waktu diajak papah jalan jg gitu,suka ribet sendiri klo milih baju"aku hanya ber oh ria mendengar penjelasan mamah,

"Ikut mamah ke kamar bentar yuk"ajak mamah

"Mau ngapain mah?"

"Ikut aja"

mamah pun mengajakku untuk ke kamar nya,sampai di kamar nya mamah langsung menuju lemari,seperti mencari pakaian?,mamah pun menutup lemarinya dan menampakkan sebuah dress selutut berwarna pink muda motif bunga bunga kecil yg memenuhi dress itu

"beautiful dress"

"Kamu suka nessa?,ini untukmu pakailah"

Mataku pun berbinar binar mendengar ucapan mamah,aku langsung mengambilnya dan memakainya,setelah selesai memakainya aku menuju kaca besar yg ada dikamar mamah,betapa terkejutnya aku melihat diriku sendiri

"Wow..,you so beautiful honey"

"Oh god,aku jg tidak menyangka diriku bisa secantik ini,thank's mah"

"Your welcome honey,sekarang duduklah di meja rias itu mamah akan mendandani mu",mamah memoleskan bedak,lipgloss,eyeliner dan eyeshadow

"done,you look perfect"

"oh my god,thank you so much mom",,,titttt...tittt....

"Aku harus pergi sekarang jg,sepertinya devan sdh datang,bye mom"ucapku sambil mengecup pipi mamah

"bye honey,hati hati dijalan!!"

"ok mah"

aku berjalan keluar rumah hingga aku menemukan mobil sport devan yg sedang terpakir di depan pagar rumahku

"lama banget sih"

"Ma-maaf"

Devan hanya diam dan menjalankan mobilnya tanpa melihatku.


Devan POV

Dia muncul dari balik pintu rumahnya yg besar itu, berjalan dengan anggun nya kearah mobilku,rambutnya yg tergerai indah,baju selutut yg sangat mempesona,sepasang sepatu hak tinggi yg sangat cocok dipakai olehnya,dan kenapa aku bisa sejahat itu kepada gadis polos yg tidak bersalah?,wait....apa yg sdh kukatakan td?,oh no....dia hanya gadis biasa yg menjadi pelampiasanku saja,dia hanyalah gadis bodoh yg selalu sabar menungguku sampai aku berubah,bodoh.

"Ummm,de-devan?"

"What?"ucapku dingin

"Tidak ada,hanya kau terlihat tampan"

"Whatever"ucapku dingin tanpa menoleh kearahnya


Vanessa POV

Sejak td dia hanya mengabaikanku,menoleh sedikit pun tidak ada

"turun"

kata devan,aku pun turun dari mobil,aku berjalan mensejajarkan langkah devan,aku masuk beriringan dengan devan,banyak orang yg melihat ke arahku dengan tatapan yg tak bisa kuartikan,tp ku hiraukan itu,tiba tiba saja seorang wanita yg cantik dan anggun bak model itu menghampiri kami dan menyapa devan

"Hy devan,siapa gadis itu?"tanyanya dan menatap rendah ke arah ku

"my girlfriend"ucap devan singkat

"ikut gue sebentar,ada yg mau gue tunjukkin"

Devan berbalik menghadapku

"loe tunggu disini bentar"

aku hanya mengangguk kecil,dan devan pun segera pergi dari hadapanku ,apakah itu cody?,cody pinosa?,sepertinya iya

"Hy,sendiri doang loe disini?"tanya seorang pria tiba tiba

"Co-cody huh?"

"Yup i'am cody,cody pinosa,temen loe waktu smp "

"Lama banget gue gak ketemu loe"

"Ngapain loe disini ca?"

"Nemenin pacar gue"

cody hanya mengangguk seraya ber oh ria

Dan sdh lama aku menunggu devan,sebaiknya aku mencarinya.aku pun mulai berjalan mencari devan,aku melihat sepasang perempuan dan laki laki sedang asik berciuman dengan hot nya,dan OMG,Devan!?, lelaki yg berciuman dengan perempuan itu adalah devan!?,tak kusangka devan sejahat ini padaku,air mataku sdh menetes sejak td

,"dev-devan..."lirihku

aku pun berlari meninggalkan mereka berdua,aku tidak tahu akan berlari kemana,tp yg di pikiranku saat ini adalah hanya berlari dan tidak ingin melihat kejadian td lagi

"Jahat banget km dev,JAHAT!!!!"teriakku

aku pun berhenti berlari dan ambruk dipinggir jalan,aku terus saja menangis tanpa memperdulikan sekitarku

"Vanessa loe kenapa nangis gini?"tanya seorang pria yg mencoba membantuku berdiri

"Gue gakpapa kok,loe bisa anter gue pulang gak?"tanyaku dengan air yg masih mengalir di mataku,yup,td yg membantuku berdiri adalah cody

"Sure,why not"ucap cody

"Thank's"

Aku pun berjalan menuju mobil cody,dan cody segera membukakan pintu mobil untuk masuk,aku pun tersenyum padanya,sungguh sikap cody jauh lebih baik daripada devan

"ummm...,rumah loe dimana"

ucapnya,aku pun memberitahu alamat rumahku,dan menuntunnya sampai ke rumahku

"thanks,cod"

"Your welcome,ngomong ngomong nanti gue bisa jalan jalan kerumah loe kan"

"Sure,dengan senang hati"ucapku tersenyum padanya dan segera turun dari mobil

"Ok bye"ucap cody

"Bye"ucapku melambaikan tangan pada cody,jauh dari senyumku yg kutunjukkan pada cody masih ada luka yg tidak akan memudar karena devan

Holla!,back again with meh......,oh iya makasih buat yg mau baca,walaupun baru dikit,tp makasih yah,klo gue gak update berarti lg sibuk,bukannya gak mau lanjutin loh ya...,bye..bye..

Kiss and hug yg mau baca, love - love   - by MoreBae

Love Me HarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang