Sorry typo!!!
"gak akan pernah bisa pak" ucap Kanaya kemudian meninggalkan bisma
Kini Kanaya dan bisma telah bergabung kembali dengan orangtua mereka.
Orangtua mereka juga baru saja menyelesaikan pembicaraan mereka mengenai mernikahan kedua anak mereka.
"kami sudah menentukan tanggal pernikahan kalian" ucap karyana
"kenapa gak melangsungkan pertunangan dulu pah" protes bisma
"mamah mau kalian berdua langsung menikah saja" ucap casma
"kalian akan menikah 2 minggu lagi" ucap randy
Kanaya hanya bisa membuang nafas. Terkejut? Sudah pasti ia terkejut, pasalnya harapan dia untuk tetap bersekolah pasti akan sirna.
Ia juga tidak bisa melayangkan protes, karena jika ia protes maka akan berakibat buruk bagi dirinya.
* * *
Setelah pertemuan itu Kanaya dan bisma selalu pergi dan pulang sekolah bersama. Ini bukan kemauan mereka tapi kemauan dari orangtua mereka yang memaksa. Seperti saat ini, bisma sudah stand by di depan rumah keluarga anugrah untuk menjemput Kanaya.
Saat melihat Kanaya yang baru saja keluar dari rumah, ia langsung membunyikan klakson mobilnya. Kanaya langsung memasukan tubuhnya ke dalam mobil bisma.
Setiap bisma menjemput Kanaya, ia selalu menggunakan mobil tua yang sengaja ia beli agar cocok dengan penampilannya.
"nanti kita pulang bareng seperti biasa ya" ucap bisma saat ia telah menghentikan laju mobilnya agak jauh dari gerbang sekolah
Beberapa hari terakhir ini bisma dan Kanaya memang selaku berangkat sekolah bersama. Namun bisma tidak mengantarkan Kanaya sampai di area sekolah, karena permintaan dari Kanaya sendiri.
Ia tidak mau jika semua siswa memperbincangkan dirinya karena pergi ke sekolah bersama guru nya. Dan pada saat pulang sekolah mereka hanya akan pulang bersama jika keadaan sekolah sudah sepi.
"iya pak" ucap Kanaya seraya bergegas keluar dari mobil bisma
- - -
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Seluruh siswa pun berhamburan keluar kelas kecuali Kanaya, karena ia harus menunggu sekolah sepi terlebih dahulu agar ia bisa pulang bersama bisma. Namun tiba-tiba saja dinar dan riska menghampiri Kanaya.
"kalian mau apa?" tanya Kanaya dingin
"kita mau minta balasan dari loe" jawab dinar seraya menarik lengan Kanaya secara paksa agar mengikuti langkahnya dengan di bantu oleh riska yang juga ikut menarik lengan Kanaya
Mereka membawa Kanaya ke taman belakang sekolah dan langsung mendorong tubuh Kanaya dengan kasar sehingga membuat gadis itu tersungkur diatas rumput.
"aawwsshh..." ringis Kanaya
"ini balasan karena loe sok gak butuh temen" ucap dinar
PLAK~
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Kanaya sehingga membuat pipinya memerah.
"ini balasan karena loe gak ngehargain kita yang udah mau jadi temen loe" ucap riska
DUGH!!
Sebuah tentangan keras berhasil mendarat di perut bagian kanan Kanaya
"ini untuk loe yang gamau kasih kita contekan lagi" ucap dinar
DUGH!!
Kini dinar melayangkan sebuah tendangan di perut Kanaya.
Kanaya hanya bisa meringis menahan sakit atas perlakuan kedua teman sekelasnya.
Sementara itu bisma yang hendak mengajak Kanaya pulang tidak menemukan sosok Kanaya di kelas. Ia hanya mendapati tas ransel milik Kanaya yang tergeletak di meja.
"dia kemana?" pikir bisma seraya meraih tas itu dan bergegas melangkah keluar dari kelas untuk mencari keberadaan Kanaya
"apa mungkin dia ada di taman belakang?" pikir bisma
.
.
.
#Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Baik
Teen FictionKanaya seorang gadis cantik yang tengah memperhatikan kedua orangtuanya dan juga kedua kakak nya yang tengah menikmati sarapan bersama. "kapan aku bisa bergabung bersama kalian?" lirihnya