1

1.5K 80 15
                                    


Matahari mulai memancarkan sinarnya menyinari bumi. Secercah sinarnya menembus celah-celah jendela kamar dan menerpa wajahnya yang masih tidur terlelap. Kicauan burung di pagi hari terdengar indah membuat lelaki itu semakin menikmati mimpi dalam tidurnya. Suara kicauan burung berganti dengan suara lembut seorang wanita yang terdengar familiar di telinganya. Ia berusaha membuka kelopak matanya lalu mengedarkan pandangannya mencari sosok pemilik suara lembut tersebut, namun nihil... tak ada siapa-siapa dikamarnya.

"Kau mengkhayalkan tentangnya lagi Suho?" Tanya pria itu kepada dirinya sendiri, Suho pun –pria itu- turun dari kasurnya dan langsung bergegas kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sesampainya ia dikamar mandi Suho hendak mengambil sikat giginya namun gerakannya terhenti setelah melihat sebuah sikat gigi berwarna pink yang berada digelas bersama dengan sikat gigi miliknya yang bewarna hijau, ia pun hanya terdiam dan menatap pantulan dirinya dicermin.

---------

"Morning... Joon" Ucap seorang wanita sambil memeluk Suho dari belakang, Suho pun mengenggam tangan gadis itu yang sedang melingkar dipinggangnya.

"Morning Rongie" Suho membalikkan badannya dan meletakknya tangannya dipinggang gadis itu sambil tersenyum, gadis itu pun membalas dengan meletakkan tangannya di leher Suho.

"Ayo... sebaiknya kita bergegas. Nanti kita terlambat" Ucap gadis itu dan dianggukan oleh Suho, Suho dan gadis itu pun mengambil sikat gigi digelas itu dan membersihkan gigi mereka, terkadang mereka juga memegang sikat gigi pasangannya satu sama lain dan menyikatkan gigi mereka satu sama lain.

"Selesai..." Ucap mereka bersama sambil meletakkan sikat gigi mereka secara bersamaan, tak lama kemudian tawa pun muncul dari keduanya.

-----------

"Apa yang kupikirkan?" Suho pun akhirnya tersadar dan segera mengambil salah satu sikat gigi dan mulai menyikat giginya. Setelah ia menyikati giginya ia pun sedikit melirik kearah sikat gigi pink itu, Suho pun mengambil sikat gigi itu dan menghela nafasnya kemudian membuang sikat gigi itu ke tempat sampah.

"Untuk apa menyimpan benda itu?" Ucapnya sambil mengambil handuk dan berjalan kedalam ruang mandi.

~0~0~0~

Suho memperhatikan pantulan dirinya dicermin, sambil memasang dasinya ia terus menggigit roti yang ada dimulutnya agar tak jatuh. Setelah selesai memasang dasi dan memakai jasnya Suho pun bejalan keluar rumahnya dan mengambil sepedanya yang sudah terparkir didepan rumahnya.

Suho melajukan sepedanya dengan kecepatan sedang, sampai sebuah mobil yang mendahuluinya membuat Suho sedikit terdiam dan termenung.

---------

"Rongie... bagaimana kalau aku membeli mobil?" Tanya Suho pada seorang gadis yang saat ini sedang dibocengnya, gadis itu pun hanya tertawa.

"Rongie kenapa malah tertawa?" Tanya Suho dengan nada kesal, ia sama sekali tak merasa jika dipertanyaannya ada unsur lawak yang bisa membuat orang tertawa.

"Jika kau membeli mobil, bagaiman untuk biaya memperbaiki rumah? Bukannya sudah kukatakan kalau atap rumah kita bocor... dan juga aku tak suka naik mobil" Ucap gadis itu dan membuat Suho mengerutkan dahinya. Entah kenapa gadisnya ini tak menyukai naik mobil, bukan kebanyakan wanita lain meminta pasangannya membeli mobil tapi kenapa gadisnya tidak ya? Begitu pikir Suho.

"Kenapa?"

"Karna jika kita naik mobil, kita hanya bisa duduk bersebelahan dan mengobrol juga asap mobil bisa membuat global warming, berbeda dengan jika kita naik sepeda seperti sekarang, biayanya hemat, ramah lingkungan, dan..." Ucapan gadis itu terhenti dan ia menggerakkan tangannya yang semula memegang kemeja Suho menjadi melingkari pinggang Suho, layaknya orang memeluk dari belakang.

"Aku bisa memelukmu dan mencium aromamu" Ucap gadis itu sambil menyandarkan kepalanya dipunggung Suho. Sementara Suho tersenyum dan mencoba ikut mencium aroma gadisnya, dan Yosh.. aroma khas gadisnya yang lembut dan menenangkan tertangkap oleh indera penciumnya, dan itu membuatnya nyaman.

"Aku mencintaimu Kim Suho..." Ucap gadis itu sambil mengeratkan pelukannya.

"Aku juga mencintaimu Park Chorong" Balas Suho sambil memegang tangan gadisnya dengan salah satu tangannya dan tangannya yang lain masih memegang setir sepeda.

------------

Memory of Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang