2

873 69 12
                                    


Suho pun tersadar dan mencoba melupakan kenangan itu hingga sebuah angin lembut menerpa wajahnya. Suho pun memejamkan kedua matanya, tak lama kemudian sebuah aroma yang sangat familiar terdengar oleh indera penciumannya, aroma lembut nan menenangkan ini sangat mirip dengan Chorong, ya... ini adalah bau Chorong.

"Rongie?!?" Panggil Suho sambil menggeleng-gelengkan cepat mencari sumber aroma itu. Saking seriusnya Suho mencari sumber aroma itu, sebuah mobil hampir saja menabrakkan karna Suho tak memperhatikan jalan saat dipertigaan.

"Mianhe" Ucap Suho sambil menundukkan kepalanya. Pengemudi itu membuka jendela mobilnya dan tersenyum kepada Suho.

"Kau memikirnya lagi Suho?" Tanya pengemudi itu dengan senyum, sementara Suho yang merasa kenal dengan suara itu Suho pun mengangkat kepala dan tersenyum setelah ia tahu siapa pengemudi mobil itu.

"Kris!?!"

"Kenapa seorang direktur sepertimu masih naik sepeda seperti sekarang?" Tanya Kris dan Suho hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ya, Suho adalah seorang direktur diperusahaannya dan Kris adalah wakil direktur dan sekaligus sahabat karibnya.

"Bukannya itu hanya mengingatkanmu kepada gadis itu?" Tanya Kris yang tak dijawab oleh Suho, Kris mengerti hati Suho saat ini, ia pun tersenyum.

"Aku duluan ya tuan direktur... oiya, sekretarismu yang baru sudah menunggumu dikantor" Ucap Kris lalu melajukan mobilnya meninggalkan Suho yang masih terdiam. Suho pun tersadar dari lamunan. Ia mencoba mencari aroma yang ia cari barusan, namun sepertinya aroma itu sudah menghilang.

"Untuk apa aku terlihat bodoh untuk seorang gadis yang sudah meninggalkanku seperti angin?" Gumam Suho lalu melajukan sepedanya lagi menuju kantornya yang jaraknya sudah lumayan dekat.

~0~0~0~

Suho terus berkutat dengan semua dokumen penting yang ada didepannya, sesekali ia mengalihkan pandangannya ke layar computer. Tangannya dengan lihai memutarkan bolpoin siap untuk menandatangani sebuah dokumennya yang kini dipegangnya.

"Banyak sekali dokumen yang harus kutanda tangani" Gumam Suho akhirnya memilih untuk meletakkan dokumen itu dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, tak lama pandangan Suho terhenti pada sebuah laci mejanya. Perlahan ia membuka laci itu dan ternyata didalamnya terdapat figura berisi foto Suho bersama dengan seorang gadis, mereka terlihat bahagia dengan background kantor Suho saat ini.

"Tuan ini kopinya" Sebuah suara mengejutkan Suho, ia mendongak mencari tahu siapa sumber suara itu. Dan terlihat oleh matanya seorang gadis cantik dengan setelan blouse putih dengan rok bewarna hitam berdiri anggun didepannya.

"Siapa kau?" Tanya Suho karna ia seperti tak mengenali wanita yang ada didepannya.

"Oh iya, perkenalkan saya adalah sekretaris baru anda. Nama saya adalah Son Wendy" Ucap gadis yang bernama Wendy itu sopan seraya membungkukkan badannya. Suho ingat kalau Kris tadi mengatakan sekertarisnya yang baru sudah bekerja dikantor. Mungkin wanita ini yang menggantikan sekertaris yang lama, entah mengapa sebuah kenangan tiba-tiba muncul di otaknya.

"Perkenalkan nama saya adalah Park Chorong. Saya adalah sekertaris anda" Ucap seorang gadis sopan sambil menundukkan badannya. Suho pun berdiri dari duduknya dan menghampiri gadis itu dan tersenyum kearahnya.

"Baiklah nona Park Chorong, selamat bekerja dan mohon bantuannya" Ucap Suho seraya mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan, Chorong pun menerima uluran tangan itu dan menjabatnya seraya tersenyum. Suho mencium aroma gadis didepannya, aroma yang lembut itu menenangkan Suho, semua kepenatannya mengatur berkas-berkas menghilang setelah mencium aroma itu. Entah mengapa ia merasa nyaman dengan aroma itu

Memory of Your ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang