Hari ini Chorong dan Suho akan pindah ke Jepang, Suho sudah berangkat terlebih dahulu karna ada urusan mendadak disana. Jadi saat ini didepan Chorong bukan Suho melainkan Luhan. Luhan akan mengantarkan Chorong ke bandara sekaligus mengantarkan sahabat dan orang ia cintai.
"semua Sudah kau masukkan?" Tanya Luhan saat Chorong sudah selesai memasukkan barang-barangnya ke bagasi mobil Luhan.
"Sudah... ayo berangkat" Luhan mengangguk dan masuk kemobil yang disusul oleh Chorong. Luhan pun menghidupkan mobilnya dan menginjak pedal gas hingga mobil itu sekarang sudah melaju.
Tak ada percakapan sama sekali didalam mobil, entah kenapa kedua manusia didalam tak ada yang ingin memulai pembicaraan, tapi tak berapa lama Luhan membuka pembicaraan.
"Cho..."
"Ne Lu?"
"Apa kau senang pergi Jepang?" Tanya Luhan, dan seperti perkiraan Luhan Chorong akan tersenyum dengan senangnya mengingat kalau Jepang merupakan Negara yang ingin Chorong datangi.
"Ya... aku senang, kau tahu kan kalau aku sangat ingin kesana... aku bisa pergi ke Okinawa, Tokyo, dan aku bisa bertemu dengan Yui..." Ucap Chorong dengan riang, sementara Luhan ikut tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengacak poni Chorong.
"Aku juga ikut senang... Anyeong" Ucap Luhan sambil tersenyum, ia pun kembali mengalihkan pandangannya ke jalanan kembali dan terkejutnya ia ternyata didepan terdapat sebuah truk yang tiba-tiba mengerem. Luhan pun segera membanting setirnya menjauh dari truk itu, namun malah mobil Luhan akan menabrak sebuah pohon besar dipinggir jalan. Luhan mencoba mengerem, tapi terlambat jarak antara mobilnya dan pohon itu sangat dekat. Tanpa pikir panjang lagi ia membuka sabuk pengamannya dan melindungi tubuh Chorong dengan punggunya dan...
BRUUKKK
Mobil Luhan menabrak pohon itu dengan sangat kencang, sangat kencang hingga membuat kaca depan mobil Luhan pecah. Dan karna Luhan melindungi Chorong dengan tubuhnya membuat pecahan kaca mobil menusuk ke tubuhnya, Chorong yang tak terluka sama sekali terbelalak melihat kondisi Luhan saat ini. Ia shock melihat tubuh Luhan yang tertusuk pecahan kaca dan membuat darah banyak mengalir ditubuh. Dan itu karna Luhan melindunginya, padahal jika Luhan tak melakukan itu pasti saat ini Chorong sudah tertusuk semua pecahan kaca yang ada ditubuh Luhan.
Sementara pegangan tangan Luhan dibahu Chorong melemah dan membuat pria tersebut terjatuh dengan mata tertutup ke pangkuan Chorong. Pada saat itu juga Chorong menangis, ia takut, ia takut jika Luhan tak bernafas, ia takut jika Luhan tak membuka matanya lagi, ia takut itu. Namun ternyata Luhan masih membuka matanya dan tersenyum lembut pada Chorong.
"Cho...Rong..-ah" Panggil Luhan dengan terbata, ia menatap wajah Chorong yang menangis. Luhan pun menghapus air mata Chorong dengan tangannya yang berlumuran darah.
"Uljima..."
"Kenapa Lu? Kenapa kau melindungiku?" Tanya Chorong tanpa memberhentikan tangisannya, sementara Luhan tersenyum lembut.
"Cho, ada yang ingin kukatakan padamu... aku selalu ingin mengatakan dari dulu, tapi aku tak bisa... tapi sepertinya aku harus mengatakannya sekarang..." Ucap Luhan, namun Chorong menggeleng mencegah Luhan untuk berbicara lagi
"Jangan berbicara lagi... atau kau akan kehabisan tenaga. Aku akan memanggil ambulance" Ucap Chorong seraya mencari handphone di tasnya. Luhan pun menghentikan pergrakan Chorong dengan memegang lengan gadis itu dan membuatnya mengerutkan dahinya tak mengerti maksud perbuatan Luhan.
"Tidak Cho, waktuku tak banyak... biarkan aku mengatakan hal ini" Ucap Luhan, Chorong masih berpikir namun akhirnya gadis itu mengangguk tanda ia akan mendengarkan Luhan. Sementara Luhan tersenyum kearah Chorong, dengan tenaga yang sudah sangat menipis ia mengangkat tubuhnya dan mencium pipi Chorong, yang membuat gadis itu terbelalak.
"Cho... saranghae, aku mencintaimu dari kita SMP... tapi aku terlalu pengecut untuk mengatakannya hingga kau menjadi milik Suho. Mian, aku tahu ini tak pantas... tapi Saranghaeyo Park Chorong..." Dan setelah mengatakan kalimat itu jantung Luhan tak berdetak, Luhan sudah tak ada disini, ia sudah pergi ke tempat yang lebih baik. Dan sekarang yang tersisa hanya jasadnya yang tertidur dipangkuan Chorong. Sementara Chorong tak bisa menghentikan tangisnya, ia terus menangis dan menatap wajah Luhan yang memejamkan matanya, tak lama Chorong mengusap wajah Luhan dan berbisik pada jasad Luhan.
"Nado... Nado Saranghae Xi Luhan.."
"Kau tahu apa permintaanku saat aku berdoa denganmu ditaman?"
"Semoga Luhan datang dan membatalkan pernikahanku dengan Suho"
-----------------
Seorang gadis dengan riang berjalan keluar kelas dengan sebuah surat berwarna pink ditangannya, ia melangkahkan kakinya dengan percaya diri.
"Apakah Luhan akan menerimaku ya?" Gumam gadis itu tanpa melepas senyuman diwajahnya, gadis itu Chorong. Chorong akan menyatakan perasaannya pada Luhan temannya dari kecil, ia sudah meminta Luhan untuk menunggunya ditaman belakang sekolah jadi ia tinggal pergi kesana dan menyerahkan surat yang sudah ia buat semalaman.
"Hey kau tahu? Ku dengar Luhan dan Seohyun sudah berpacaran..." Sebuah suara membuat Chorong menghentikan langkahnya dan mencari sumber suara itu dan ternyata suara berasal dari dua orang siswi yang bergosip.
"Jinjja?! Kukira Luhan berpacaran dengan Chorong, mereka sangat dekat..."
"Tidak, mereka hanya berteman saja, tadi Seohyun bilang kalau ia dan Luhan resmi berpacaran..." Dan karna percakapan itu membuat Chorong menitikkan air mata, ia terlambat.... Ia terlambat menyatakan perasaannya kepada Luhan, dan sekarang Luhan sudah menjadi milik orang. Chorong meremas surat yang akan ia berikan kepada Luhan lalu tersenyum.
"baguslah aku tahu dari awal, jadi aku tak usah menyatakan perasaanku karna pasti aku akan ditolak" Ucap Chorong tersenyum miris. Tak lama ia menatap surat yang telah ia remas.
"Tapi, apa yang akan kukatakan pada Luhan nanti? Setelah aku memintanya datang dengan alasan yang sangat penting?"
"Cho!!" sebuah suara mengagetkan Chorong dan membuat gadis itu menghapus air mata dan menolehkan kepalanya kepada orang yang memanggilnya. Dan ternyata itu adalah Suho.
"Oh Suho-ah ada apa?" Ucap Chorong, sementara Suho berlari dan mendekati Chorong.
"Ada yang kubicarakan padamu" Ucap Suho
"Apa itu?" Tanya Chorong, Suho pun menggaruk tengkuknya dan itu membuat Chorong mengerutkan dahinya. Namun tak lama Suho mengangkat kepalanya dan
"Aku menyukaimu... apa kau mau menjadi yeojachiguku?" menyatakan cintanya pada Chorong, Chorong membelalak matanya. Tak berapa lama kemudian gadis itu meremas kertas pink ditangannya lebih keras dari sebelumnya dan menghela nafasnya
"Ya... aku mau"
Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
Candle
FanficStory by: Park Hyenaa Lilin, benda kecil yang jarang dilihat namun memiliki cinta kuat terhadap pemiliknya. Ia terus menunggu untuk digunakan, selalu menerangi si pemilik, bahkan ia rela dirinya harus meleleh kemudian menghilang. Mungkin deskripsi...