Prolog

2K 134 86
                                    

Satu hari lagi yang cerah di SMA Valencia membuat para siswanya tak berhenti melakukan kegiatan di sekolah. Beraneka ragam kegiatan mereka kerjakan. Mulai saling berdiskusi sampai berbincang santai seperti yang dilakukan oleh keenam siswa di tengah kantin.

Semua mata tak hentinya melirik keenamnya, tak jarang pandangan mereka bertemu dengan satu dari enam orang tersebut kemudian saling melempar senyuman.

Tapi, itu bukan senyuman biasa. Bagi para siswi, senyuman mereka berenam bagaikan penyemangat hari dan bagi para siswa, senyuman mereka begitu bersahabat. Siapa yang tak ingin berteman dengan mereka?

"Eh lihat, deh. Arah jam sembilan rambut dikuncir kuda pake pita merah. Cegat, oy, cegat. Buat gue," seru Yezkiel heboh yang langsung didapati delikan malas Rama.

"Deketin cewek mulu lo. Mending dia mau sama lo," ucap Rama jutek kemudian kembali melakukan acara makan mie ayamnya.

"Pasti mau lah! Mantan pacar gue ada 20, korban PHP ada 18, mantan HTS ada 11. Siapa yang ngga mau sama gue?"

Dengan wajah datarnya, Akbar melempar sebuah botol minum ke arah Yezkiel dan tepat mengenai kening cowok berambut bang tersebut. "Ih, apaan sih, Bar? Kok lempar-lempar?!"

Masih dengan wajah datar, Akbar menjawab, "Mau beli ngga? Murah loh, cuman 20 ribu. Kalo mau beli empat dapet diskon 50%."

"Anjir, Akbar mau ngomong pas dagang doang," ungkap Dewa kaku. Bagi dia penampilan adalah nomor satu dan maka dari itu ia harus bersikap elegan di mata semua orang di kantin.

"Namanya juga Akbar, dia kan pernah dapet keuntungan 100 ribu dengan modal 20 ribu pas SD. Ngga tahu juga, dah, gimana caranya," celoteh Gani kemudian membalas senyuman para cewek yang berhasil ia tangkap pandangannya.

"Tepe-tepe banget lo, Gan! Mending bantuin gue deketin cewek berpita merah itu tadi dah," ujar Yezkiel merengut. Entah apa dia merasa terikat oleh cewek berpita merah arah jam sembilan tersebut. Seperti ada rantai tak kasat mata yang menjeratnya.

"Iya nanti elah, El. Sabar. Tapi kalo ntar dia jadinya sama gue, gue ngga nanggung ya," balas Gani kemudian terbahak melihat wajah Yezkiel yang semakin merengut.

"Sen, lo kenapa diem mulu, sih? Mencret, ya?" Yezkiel memukul pelan kepala Sendy yang hanya diam saja sambil mengamati celotehan kelima sahabatnya.

"Kampret!" Cetus Sendy yang merasa sedikit kesal dengan Yezkiel. Namun, tetap saja dia tidak bisa marah. Menjaga kekompakan dan keharmonisan persahabatan adalah hal penting untuknya.

Sedang asyiknya menertawai Sendy, sebuah dering ponsel milik Yezkiel itu membuat kelimanya dengan serempak menghentikan tawanya. Sebuah lambang panggilan telepon terukir mencurigakan di layar ponsel dengan nomor telepon yang di private. Keenamnya menautkan alis, saling melirik penuh tanya kemudian menyuruh Yezkiel untuk mengangkat panggilan tersebut dengan loudspeaker.

"Jangan harap lo akan tenang setelah semua yang terjadi, Yezkiel. Ingat, ini peringatan pertama dari gue sekaligus ini adalah awal dari semuanya."

Dan setelah itu, panggilan dimatikan dan semua pandangan tertuju akan wajah Yezkiel yang memucat. Hidupnya akan berubah mulai detik ini.

••••••

Hello, cerita ini sengaja dibuat untuk event yang diberikan grup CircleWriters kepada para membernya.

Cerita ini akan dibuat oleh beberapa member yang telah ditentukan.Semoga kalian suka:)

Jangan lupa untuk beri vote dan comment kalian❤

TLP (1) - Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang