Cinta itu butuh kesabaran..
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita??
Hari itu, aku dan Zain berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yang paling bahagia..
Pernikaha kami sederhana namun meriah..
Zain menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu..
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan, dan juga mapan..
Sebelum kami menikah, Zain sudah sukses dalam karirnya..
Semasa kami berpacaran, Zain berjanji untuk membawaku berbulan madu di tanah suci.. Dan setelah menikah, ia pun memenuhi janjinya mengajakku untuk umroh ke tanah suci..
Aku sangat bahagia dengannya sebab dia sangat memanjakan aku.. Hal ini terlihat jelas dari rasa cinta dan sayangnya padaku..
Banyak orang yang mengatakan bahwa kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjanku. Dan aku bahagia menikah dengannya..
***
Lima tahun berlalu kami menjadi suami istri, tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Walaupun kami hanya hidup berdua saja, karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami..
Karena Zain anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya..
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku..
Ia menganggap Allah belum mempercayai kami utk menjaga titipan-Nya..
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu dan adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka. Namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku..
Di depan suamiku, mereka berlaku sangat baik padaku. Tapi dibelakang suamiku, aku di hina-hina oleh mereka..
Pernah ketika usia pernikahan kami menjelang satu tahun, suamiku mengalami kecelakaan. Mobilnya hancur. Tapi alhamdulillah, suamiku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda..
Ia dirawat di rumah sakit. Pada saat ia belum sadarkan diri setelah kecelakaan, aku selalu menemaninya dari pagi hingga malam tiba sambil membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosialku.
Setelah dari rumah, aku kembali ke rumah sakit. Ketika aku tiba di ruangan tempat suamiku di rawat, aku melihat di dalam ruangan itu ada ibu, adik dan teman-teman suamiku. Aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku..
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar. Aku menangis melihat suamiku yang sudah sadar namun kondisinya masih tidak memungkinkan. Tapi aku tak boleh kelihatan sedih di hadapannya..
Ku ketuk pintu ruangan yang setengah terbuka sambil berucap "Assalamu'alaikum". Mereka pun menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja. Mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari matanya selalu tertutup..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nantikan Aku Di Syurga-nya
RomanceHai.. Cerita ini saya buat berdasarkan kisah nyata dari seseorang.. Saya share, agar kalian mampu merasakan sedihnya membaca kisah seorang wanita yang sangat kuat dan tegar yang menghadapi penyakitnya sendirian tanpa bimbingan dan dukungan dari suam...