MY TURN .....

663 74 8
                                    

Suara heels beradu dengan lantai , terdengar cepat Dan memburu , seorang yeoja berpakaian serba hitam melangkah cepat . Bahkan diruangan tertutup seperti ini kacamata hitam tetap bertengger manis diujung hidungnya. Melepaskan sarung tangan hitam yang melindungi kedua tangan Dan jemari lentiknya .

Melepaskan kacamata , beringsut perlahan . yang terdengar kini hanyalah suara heels beradu kerasnya lantai . Kedua tangannya terlipat cantik didepan dadanya. Menatap tajam , menelisik dua object besar dihadapan-nya. Object terikat lebih tepatnya .

Menyunggingkan senyum membunuh dan mengintimidasi . memandang kedua object yang menjadi mainannya sekarang . perlahan menduduk dirinya disebuah kursi tinggi , dihadapannya sebuah mini bar lengkap dengan susunan wine juga beberapa gelas bening bertangkai tinggi .

Gemericik ringan yang terdengar , berasal dari botol wine yang sooji pegang. Aroma khas wine menguar , bersamaan dengan keluarnya cairan berwarna merah , mengisi Dan memberi warna merah cantik pada gelas bertangkai tinggi digenggamannya .

Sooji memutar dudukan kursinya . duduk menyilangkan kaki jenjangnya , bersandar pada meja mini bar , sebelah tangannya memegang gelas berisi wine merah pekat , menggoyangkan gelasnya ringan , terlihat cairan merah itu beriak kecil.

Menyesap perlahan red wine-nya, tatapan sooji tak juga lepas dari kedua object terikatnya . Sooji tertawa ringan, senyumnya kecil , pandangannya menyiratkan luka. Mengingat perlakuan kasar mereka dulu padanya , membuatnya harus menanamkan kebencian teramat besar dalam dihatinya .

Ini belum seberapa ?

Perlahan mendekat , Sooji melepaskan sumpalan kain penutup mulut Jiyeon juga Minho .
Terdengar deru nafas membuat Dari keduanya , meraup rakus udara .

" Ji ..." , lirih rintihan suara Minho .

" Berhenti memanggilku , aku akan tetap membunuhmu , Choi Minho -sshi. " , keras suara Sooji, penuh penekanan .

" Mianhe , Sooji-ah. " , kini giliran Jiyeon berucap .

" Tidak !! " .

#######

" Myungsoo , Aku menemukannya , Jiyeon apartment .", teriak Hoya .
" Kajja hyung .. "

Tidak memakan banyak waktu ataupun regulasi alot . Kini Myungsoo telahpun berdiri tepat didepan pintu apartment jiyeon . Lengkap dengan Hoya disamping nya juga bodyguard dibelakangnya .

Myungsoo menekan bell , hingga terdengar bunyi nyaring.
Dan deringan yang ke 5 , pintu besi itupun perlahan terbuka. Menampilkan Sooji dengan raut muka pucat pasi , serta telapak tangan yang memerah serta bergetar .

" Apa yang aku lakukan , Oppa ? " , Sooji meracau sembari menunduk.

Lega itulah yang Myungsoo rasakan kini , separuh bebannya menguap, menghilang . Sooji yang berdiri bergetar dihadapannya , mendengar dengan jelas racauan yang terlontar dari gadisnya .

Yang Myungsoo lakukan selanjutnya adalah memeluk gadis nya . Membawa tubuh bergetar itu marangsak masuk kepelukan hangatnya . Isakan terdengar lebih nyaring sekarang . Gadis nya sedang melepas beban mental saat ini . Entah apa yang di lakukan gadisnya , ia akan menanyakannya nanti.

Hoya mengisyaratkan beberapa anak buahnya , mengikuti dirinya memasuki ruang apartment lebih dalam .
Menemukan Jiyeon juga Minho yang masih duduk terikat .

Menelisik sang korban , bahkan tidak ada memar yang berarti diwajah keduanya , bahkan sekeliling ruangan pun tampak rapi , seolah tak tersentuh .

Sebenarnya apa yang terjadi , masih merupakan tanda tanya besar bagi Hoya ??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Precious Love , is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang