Will you be my Girlfriend, Naomi?

49 4 0
                                    

"Apa yang kamu lakukan, Rafael?"

Naomi melihat kebawah lewat jendelanya. Ia bisa melihat kekasihnya, Rafael Hiiromi berdiri di depan rumahnya

"Ayo, ikut aku."

"Kemana?!"

"Ikut saja, Pesta Julia sebentar lagi dimulai"

Naomi sedang menginap dirumah  sahabatnya, Katy Jeanette . Katy pasti sekarang sedang tidur. Tentu saja! Ini tengah malam. ia pun mengendap ngendap keluar rumah dan menaiki motor Rafael.

"Siap?"

Naomi mengangguk dan Rafael menyalakan mesin motornya. Motor Rafael melaju dengan sangat cepat sehingga gadis itu harus menutup matanya,

"Pelan pelan dong!"

Rafael hanya tertawa mendengar suara kecil nan nyaring milik Naomi

Naomi dan Rafael sudah berpacaran selama 2 bulan. Rafael menyukai Naomi sejak Naomi dikenalkan dengannya oleh Katy, Naomi dari awal tidak menyukai Rafael, walau Laki laki itu sangat tampan, tetapi, ia tidak suka dengan sifatnya.

Ia memilih untuk berpacaran dengan Rafael karena ia ingin melupakan Robbert.

Robbert adalah satu satunya anak laki yang disukai oleh Naomi, sejak mereka bersahabat, Naomi menyukainya. Namun, Robbert memilih untuk berpacaran dengan Vicky.

Sejak bersama Vicky. Perdahabatan mereka merenggangg. Vicky pun sering merundung Naomi, hanya saja, Robbert tidak mengetahuinya.

"Sudah sampai, sayang" Rafael membantu gadisnya itu untuk turun

"aku mengantuk"

"Oh. Ayolah. Sebentar saja"

Naomi merasa iba dan menurutinya

"Aku akan mengambilkan minum. Oke?"

Naomi mengangguk pelan dan memeluk jaket Rafael yang baru saja diberikan olehnya. Ia merasa sangat kedinginan.

"Kamu seharusnya sudah tidur jam segini"

Naomi menoleh kearah suara itu.

"Robbert?"

"Naomi. Kenapa kamu ke pesta malam malam begini?" Tanyanya khawatir

"Kamu sendiri ngapain disini? Aku hanya sedang ikut dengan Rafael" Naomi nampak enggan menyebut nama Rafael

"Dia itu pengaruh buruk padamu. Kenapa kamu harus bersamanya?"

Naomi tersentak mendengar ucapan Robbert

"Orang orang memiliki pilihannya sendiri"

Belum lama disaat Robbert ingin menjawab ucapan gadis berambut biru itu, Rafael sudah datang memeluk Naomi dari belakang

"Ini minumnya, sayang." Rafael memberikan minuman Naomi lalu memeluknya lagi

"Halo, Rafael" Robbert memberikan wajah marah kepadanya

"Oh halo, Rob. Apa yang kamu lakukan disini? Pasti karena Vicky kan?" Rafael melepaskan pelukannya

"Tidak. Aku mengajak Vicky kesini."

"Oh. Begitu. Aku kira kamu pacar yang payah dan selalu diatur" ejeknya dan membuat Robbert marah

"Cukup. Gak ada gunanya kita saling adu mulut. Raf, aku ingin masuk kedalam saja"

"Silahkan. Aku akan menunggu disini"

Naomi masuk kedalam rumah Julia. Julia adalah teman Vicky, sebab itu ia sedikit enggan mengikuti pestanya.

Ia dengan susah payah menjauhi Vicky dan teman temannya. Namun, sayangnya, usaha itu gagal

"Hey... bukankah ini si gadis sok suci ya?"
Vicky mendorong Naomi. Semua orang melihatnya namun, tak ada yang berani mencegah Vicky. Tentu saja.

"Namaku Naomi Falcon, Victoria" 

Vicky nampak marah. "Aku tahu itu, dasar-" Vicky berniat menamparnya. Namun Naomi lari kearah sofa dan menjauhi Vicky.

"Kemari kau, Gadis Jelek!"

Naomi mulai ketakutan disaat Julia membekap kedua tangan gadis itu. Naomi takut wajahnya akan dibuat babak belur lagi dengan Vicky dan lagi lagi ia harus menutup mulutnya didepan Robbert.

Ia tidak bisa menjeritkan nama Rafael karena ia tahu kalau Rafael akan menyakiti Vicky tanpa ampun.

Kepalan tangan Vicky meluncur dan Naomi sudah siap siap lalu memejamkan matanya

Naomi's Pov.

Aku tidak berani melihat wajah Vicky. Kurasa aku akan bersiap siap saja.
Sudah 2 menit aku disitu, namun, Vicky belum memukuli ku. Akhirnya, aku membuka mata.

"?!" Aku melihat seorang lelaki berdiri didepanku dan menahan tinju Vicky. Vicky yang melihat hal itu langsung mundur dan marah.

"Minggir!" Pintanya

Lelaki itu tetap berdiri didepanku. Julia yang membekapku sudah pergi bersama Vicky

"Kau tak apa, Naomi?" Tanya lelaki misterius itu

"Bagaimana kau-" aku berniat bertanya bagaimana ia mengetahui namaku tetapi ia sudah menarik tanganku dan keluar dari pesta itu

Aku yang panik ditengah langkah kami, aku melepaskan genggamannya
"Ada apa?"

Aku mundur dan menelan ludahku yang rasanya sangat berat "sebenarnya, kamu ini siapa? Aku tidak pernah melihatmu, lalu kau menyelamatkanku dan kau tahu namaku. Dan kau membawa ku entah kemana. Aku tidak bisa mengerti semua ini!"

Lelaki itu maju kearahku, dekat, dekat, sangat dekat, terlalu dekat! Kira kira hanya 5-10cm jaraknya. Aku mulai merasakan pipiku memanas
"Naomi.."

"Eeh... yaa.." jawabku gugup

Kini ia memegang tanganku dengan erat sekali. Aku hampir tak mengendalikan pandanganku. "Ada apa??" Tanyaku yang sudah tidak sabar

"Tunggu. Sebelum apapun. Siapa namamu dulu?"

"Hans Linkton". "Naomi Falcon, maukah kau jadi milikku?"

Ia tersenyum, sedangkan aku hanya bisa terpaku. Aku mencoba untuk memproses kata katanya.

"Menjadi milikmu? Maksudmu pacarmu?"

Ia tertawa dan mengangguk

Tapi kan kita baru saja bertemu. Kamu sudah gila ya?!

Aku tak kuat menahan panasnya pipiku dan gemetarnya badanku karena gugup lalu kusadari, aku akan pingsan.

BRUK!

Me, You, Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang