1

1.9K 89 15
                                    

seorang gadis kecil mengintip kedua kedua orang tuanya ibunya yang lembut dan ayahnya yang mabuk didepan pintu kamar mereka disekeliling mereka terdapat banyak barang barang yang pecah dan berantakan .

"tolong jangan lakukan ini padaku lee junho aku mohon jangan pergi lagi ,jangan temui perempuan perempuan itu lagi kumohon"

itu adalah kali pertama gadis kecil itu melihat airmata ibu dan sang ibu yang bersimpuh didepan suaminya memejang kaki suaminya untuk mencegahnya pergi.

ibunya yang selalu tersenyum manis ,ibunya yang selalu memenangkannya saat menangis,ibunya yang selalu lembut dan ceria sekarang bersimpuh lemah didepan ayahnya dengan air mata kesedihan

"ibu"

berbisik menyebut ibunya dan tak sekalipun mengalihkan perhatiannya pada keadua orang yang paling berharga dalam hidupnya

"lepaskan ,lepaskan kaki ku wanita brengsek!!!"

"junho kumohon aku sekarang sedang mengandung anakmu ,bisakah bisakah kau tetap disini untuknya ,kumohon kumohon kali ini saja"

bug

"akkkhh"

gadis itu terkejut melihat ayahnya yang menendang perut ibunya bukan sekali tapi berkali kali .
ia tau ia tau adiknya yang berada diperut ibunya dan itu sama saja dengan ayahnya memululi adiknya.
air matanya mengalir dan dia hanya bisa menangis tanpa melakukan apapun

"apa hamil katamu?!"

bug

"akkkkhh"

bug

"memangnya kenapa hah!!"

bug

"memangnya kenapa jika kau hamil"

bug

"memangnya kenapa jika anak itu mati!!!"

bug

"he-nti-kan sa-sakit jongho "

bug

"sakit ? kau tau bagaimana aku dan kaulah yang memilihku!! "

bug

"jadi jangan mengeluh brengsek!!!"

bug

"hentikan!!! "

tak tahan melihat ibunya yang dipukuli
anak itu pun masuk ke kamar dan memeluk ibunya dengan kencang melindungi ibunya dari pukulan ayahnya

"ayah berhenti !! hiks hentikan,hiks jangan pukuli ibu lagi ,hiks berhenti, jangan memukuli adikku!!! hentikan!!!"

terlihat airmata yang mengalir pipi imutnya ,berteriak terhadap ayahnya yang mabuk itu

"ah!! kalian berdua menyebalkan !! "

ayahnya pergi keluar dari rumah dan ia juga mendengar suara deru mesih mobil yang artinya ayahnya pergi dari rumah

"jangan pergi"

terkejut dengan suara ibunya anak itupun mengalihkan perhatiannya lagi pada tubuh ibunya yang berbaring lemah dalam pelukannya

"ibu , ibu baik baik saja "

"sungjong-ah ,uri sungjongie "

ibunya mengangkat tangannya membelai wajah putrinya itu dengan berurai air mata dan kondisi tubuhnya yang melemah

"uri sungjongie gadis baikkan , hiks uri sungjongie anak ibu yang pemberani tetaplah jadi anak yang ceria yah, hiks uri jongie harus tetap jadi anak yang kuat, tak peduli apapun yang terjadi nantinya jangan sampai kehilangan senyumanmu hiks tetaplah jadi anak yang ceria mengerti?"

" iya bu, jongie ngerti , ibu apa sangat sakit ?"

"yah, ibu sangat sakit hiks tapi meski begitu rasa sakit ibu akan sembuh asalkan ada jongie , jangan lupakan nasehat ibu ya sayang"

" iya bu"

"ibu mencintaimu"
kata kata terakhir yang diucapkannya sebelum
wanita itu tersenyum dan secara perlahan menutup matanya

"ibu, ibu kau mendengarku?"

gadis kecil itu perlahan menggoyang goyangkan tubuh ibunya berharap wanita itu akan bergerak bahkan meski sedikit

"ibu ada denganmu!! bangunlah ,kau kenapa ibu !!"

pandangan gadis kecil itu tertuju pada genangan darah dibawah tubuh ibunya dan saat itu lah dia merasakan ketakutan yang sangat besar ,takut kehilangan ibunya

" ibu bangun!! ibu bangun !! jangan tinggalkan aku!! hiks ibu!!

gadis kecil itu menangis histeris memanggil nama ibunya berharap wanita itu akan membuka matanya
tapi ibunya sama sekali tak bergerak dan itu semakin menambah ketakutannya

"nyonya"

seorang pelayan memasuki kamar itu dan terkejut melihat nyonyanya yang bersimbah darah

"bibi tolong ibu"


****

gadis itu menunggu sendirian diluar pintu yang bertuliskan UGD

berdiri diam sambil melihat pintu yang kapan saja bisa terbuka dan menunjukkan ibunya padanya

pelayannya sedang pergi untuk menghubungi ayahnya dan dia sama sekali gak peduli tentang hal itu, tak peduli lagi pada ayahnya, satu satunya yang dia pedulikan adalah ibunya hanya ibunya

gadis itu teringat lagi akan kenangannya bersama ibunya dulu

saat mereka makan bersama ,bermain bersama menghabiskan setiap waktu yang mereka punya,membantunya belajar dan semua itu, air mata yang mengering itu sekarang mengalir lagi ,dia inggin tetap melakukan semua itu dia ingin ibunya tetap bersamanya sangat ingin ibunya bersamanya

tapi keinginan itu hanyalah sebuah keinginan begitu melihat dokter dan beberapa suster yang mendorong sebuah ranjang rumah sakit dimana ibunya terletak dengan sehelai kain yang menutupi seluruh tubuh ibunya dan anak itu tau dia takkan bisa bersama ibunya lagi takkan bisa

"ibu"

berbisik halus memanggil ibunya meskipun ia tau ibunya takkan menyahutnya lagi seperti dulu

"sungjong"

gadis itu mengalihkan perhatiaannya pada seorang pria yang berlari kearahnya dan terpaku ditempatnya begitu melihat tubuh kaku istrinya yang sudah tiada

pria itu ayahnya pria yang selalu ditunggu kepulangannya kerumah ,pria yang selalu ingin diajak bermain olehnya ,pria yang selalu dianggap sebagai cahaya hidupnya

sekarang adalah pria pembunuh yang akan selalu dibencinya setiap detiknya

gadis mungil itu lee sungjong takkan pernah memaafkan ayahnya yang sudah membunuh ibunya wanita paling berharga dalam hidupnya.




TBC





Because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang