Chapter 1 : Perkenalan.

79 4 0
                                    

Dia adalah sahabatku.
Mengerti keadaan ku,
Mengerti apa yang ku mau,
Jika mau ku itu salah.
Dia akan langsung berbicara Dihadapanku
bukan Dibelakangku.

*******************************************************

#NayaPOV

Gue adalah Seorang mahasiswi dengan sejuta harapan yang terpendam dalam sebuah imajinasi. Yap imajinasi yang tak tahu kapan itu akan tercapai.

Hari hari gue cuman dipenuhi oleh tugas,tugas dan tugas,makalah demi makalah yang tiap hari tak ada habisnya.
"Darr!" suara itu mengeretak dalam jantung gue. Serontak gue langsung cari sumber suara yang memancing emosi tadi. Dan ternyata suara itu bersumber dari sahabat gue yaitu Anggra.

"Ah elu Gra, ngagetin gue aja gimana kalo jantung gue copot? Emang elu mau gantiin yang baru?" celoteh gue pada Anggra.

"Yeuh lebay kamu Nay, makanya kalo jadi mahasiswi itu yang pinter supaya makalah mu cepet selesai!" celetuk Anggra yang menasehati.

Seketika gue langsung terdiam dan memang gue akuin dia itu 'lebih' pinter otaknya. jadi gue biarin aja dia nasehatin.

"Iya iya, emang elu mah pinter. Yang bodoh mah diem aja" jawab gue sambil menggerutkan bibir dan pipi gue yang bisa dibilang chabi.

"Yeuh kamu jangan manyun gitu, aku kan niatnya cuman nyemangatin kamu doang, udah udah". Gue tau dia sangat menyesal karena ucapan dia yang mengenai hati tadi.

"Oh ya,btw mana cewe cewe lo yang banyak itu,ups" celetuk gue gak sengaja.

Maklum si Anggra adalah cowo tercakep di kampus. Wajar kalo dia jadi salah satu majalah boy cover campus. Yap selain si Anggra pinter, dia juga baik ( sama gue gak tau dah sama cewe cewe lain) dan si Anggra itu cakep nauzubillah ( kata cewe cewe alay yang ngejer ngejer Anggra ) .

Tinggi? Ia lah pasti
Putih? Gimana ga putih, orang dia aja keturunan indokorea
Rambut? Rambutnya ikal pirang pirang gitu ngikutin gaya stail korea
Faction atau apalah tulisannya ? Anggra itu keturunan orang kaya guys, jadi bajunya tiap hari beda beda

Makanya bisa gue akuin kalo gue itu 'bangga' punya sahabat kaya Anggra.

"Eh apaan sih kamu Nay, mereka semua itu paling cuman ngefans sama aku gak lebih" ucap singkat sahabat gue itu.

Awalnya kita sahabatan mulai dari 1 SMA. Gue itu jauh dari Anggra karena dulu gue itu bisa dibilang 'Nakal' dan mungkin sampe sekarang. cuman sedikit berubah,lumayanlah.
Bahkan bahasa gue gak berubah sampe sekarang,begitu juga sama si Anggra bahasa dengan memanggil gue selain nama ya Aku Kamu.

Sebagian dari mereka kurang percaya kalo gue pacarnya si Anggra dan sebagian lagi menganggap sebaliknya.

••••••••♪•••••••••••••••••♪••••••••••••••••♪••••••••••♪•••••••

#AnggraPov

Dari jauh aku melihat seseorang perempuan sedang mengotak atik kalimat dengan jari jemari diatas laptop putihnya itu.
Dan ternyata itu adalah Naya perempuan cantik berambut panjang sahabatku

Ternyata dia sedang mengerjakan makalahnya yang hingga hari ini belum selesai juga.

Lebih baik aku segera membantunya, tapi aku takut dia nanti akan menolak itu. Aku tahu bagaimana sifat Naya. Yasudahlah, tapi sebaiknya aku segera kesana dari pada ia stress terlalu jauh nantinya.

"Darr!" kaget ku pada nanya serontak membuat dia langsung mencari sumber suara yang ku berikan tadi. Aku sengaja mengagetkannya agar memecah keheningan di dadanya.

"Ah elu Gra, ngagetin gue aja gimana kalo jantung gue copot? Emang elu mau gantiin yang baru?" celotehnya yang cempreng itu.

"Yeuh lebay kamu Nay, makanya kalo jadi mahasiswi itu yang pinter supaya makalah mu cepet selesai!" jawabku untuk berniat menyemangati dia tanpa berniat untuk menghinanya. Namun ku pikir dia sedang berpikiran sebaliknya, ku bisa melihat nya dari raut wajahnya yang manis berubah menggerut karena ucapan ku tadi.

"Iya iya, emang elu mah pinter. Yang bodoh mah diem aja" dan ternyata benar, dia menyebut kalimat yang tak ingin ku dengar sama sekali.

Kesal dan bercampur emosi pada diriku sendiri. Kenapa aku harus berkata itu pada sahabatku? Aku tak ingin dia bilang seperti itu, aku dengan Naya sudah bersahabat dari sejak kami kelas 1 SMA dan kini raut wajah naya sedih seperti itu?.

"Yeuh kamu jangan manyun gitu, aku kan niatnya cuman nyemangatin kamu doang, udah udah"
Ucapku agar raut wajahnya berubah manis kembali.

"Oh ya,btw mana cewe cewe lo yang banyak itu,ups" celetuk Naya dan ku fikir dia sengaja melakukannya karena aku tadi membuat dia sedih. Tapi tak apalah yang terpenting wajah sahabatku itu kembali berseri.

Maksud Naya itu adalah perempuan perempuan yang selalu ada saat waktu ku sedang sendirian, mereka hanya meminta foto,tanda tangan,memberi kado walau aku sedang tidak ulang tahun dan paling full saat ada yang mengajak dinner . dan bisa ditebak aku menolak ajakan itu.

Entah seberapa jahatnya aku waktu itu sampai ada seorang wanita dengan wajah seputih salju,selembut sutra mengajakku berkencan namun aku hanya menjawab ia tanpa aku pergi menemuinya kala malam itu. Mungkin karena aku tak berani mendekati perempuan perempuan yang dengan senonohnya mempertunjukan kaki bagian atasnya,mempertunjukan ketiak yang tak tahu bagaimana bau ketiak itu ditutup oleh pewangi ketiak yang mungkin mengandung sianida Just kidding .

"Eh apaan sih kamu Nay, mereka semua itu paling cuman ngefans sama aku gak lebih" ucap singkatku karena membenci pertanyaan dari Naya.

Bagiku hanya 2 orang yang paling cantik saat ini Ibuku dan Sahabatku Naya.

***********************************************

Haloha guys..Selamat datang di Cerita Sederhana ini
Btw aku belum punya cover yg bagus..jadi cover itu hanya untuk sementara

Tbc..

Cukup.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang